"ADUL!! Apa bener kamu ngelakuin itu?!" Teriak bu eni, kesal.
"Ya Allah buk, saya masih waras! ngapain saya ngegoda sesama jenis" bela dirinya sendiri.
Sedangkan Yira, Raka, Rasya, Bagas, Rusiana, Clesiana, dan Anindya, mereka menutup mulutnya menahan tawa.
"bu, saya jujur kok si adul mesum ke saya tadi bu! Masa pas saya jalan tiba-tiba dia nge-colek dagu saya! begini" dengan mata yang berkaca-kaca Agus mencolek dagunya sendiri memperagakan bagaimana tadi adul mencolek dagunya.
"hikss... Agus takut bu..." Lirih agus memeluk lengan bu eni.
Agus, ini memang lelaki slay ia lebih banyak memiliki teman cewe dari pada cowok.
Adul, melotot tak percaya apa yang di katakan si agus, termaksud teman-teman nya juga.
"Bu, sumpah dh mana ada saya ngelakuin gitu, saya sebagai seorang Remas penti-"
"ADULLL!!!"
"Aduhhhh buuuuu sakit buuuu" pria itu memegang telinganya yang di jewer bu eni.
hey, apa salahnya?!
"Kamu ini bener-bener ya!! Jaga ucapan kamu!" marahnya dengan tangan yang masih menjewer telinga pria itu.
"Saja jujur kok bu! Salah saya apa?"
"Maksud dari remas-"
"STOP! jangan dilanjutin!" dengan kesal bu eni melepas jewer nya.
"Khem, ya-itu- maksud dari ehem itu kepanjangan dari REMAJA MESJID PECINTA TAHLIL!"
"Hah?" Semua orang di buat bingung olehnya.
Adul, menutup mulut bu eni yang sedikit terbuka akibat ucapannya.
"Ibu sih udah pikir negatif aja! Maksud dari remas pentil itu remaja masjid pecinta tahlil bu!"
"O-h itu ya" bu eni terlihat gugup dan malu.
"Ya tapi sama aja! Bahasa kamu gk sopan!!" Kesalnya lagi menutup rasa malunya.
"Ye ibu nya aja kali yang pikirannya negatif!"
"Y-ya sudah! Kamu tetap harus tanggu jawab!"
"Lah, saya tanggung jawab apa bu? Emang saya ngehamilin si agus?"
Lagi-lagi ucapannya membuat teman-teman nya tertawa kecil.
"KAMU UDAH NURUNIN HARGA DIRI SEORANG AGUS!"
"HAH??"
🔪🔪🔪
Di dalam kelas Yira, Clesiana, Rusiana ketiga gadis itu saling tertawa mengingat pertengkaran adul dengan bu eni.
"Gua gk habis pikir kok bisa si adul punya pemikiran tentang kepanjangan remas pentil ya" ucap Clesiana diiring tawa.
"Cowok lo noh, Rus" ucap yira membuat Rusiana berdecak sebal gadis itu tau kalo adul menyukainya namun ia tak bisa membalas perasaan lelaki itu.
Yira, menghentikan tawanya melihat Anindya yang terus terdiam.
"Nin, lo kenapa?"
"Ha?" Tersadar dari lamunannya gadis itu mendongak menatap wajah yira.
"Ada masalah?" Pertanyaan yira hanya dijawab gelengan.

KAMU SEDANG MEMBACA
Dia Nabil
Teen Fictionpersetanan dengan jaman dulu! perjodohan konyol yang dilakukan kedua orang tuanya? apa apaan ini memasuki sekolahnya yang baru tiba tiba dia disuruh menikah dengan seorang cowo bayi? whattt?? sifatnya aja gitu gimana mau jadi ketua rumah tangga YI...