11. N

2.7K 120 17
                                    

"Pah, kau tidak bisa melakukan ini!!"

"Kalau gitu, ikuti ucapan papah!"

"Ck! Aku tidak ingin membahayakan kekasihku hanya karna pekerjaanmu itu!!"

"Kau putraku satu-satunya, jika bukan kau yang meneruskannya lalu siapa lagi, huh?!"

"Suruh saja keponakan mu itu!"

"No! Mereka semua tidak berguna"

"Sial! Kita bicarakan ini nanti, jangan mengganggu malamku!!"

Dengan kesal ia mematikan telponnya. Papah nya itu memang selalu saja tidak membiarkan dia bahagia.

Pria itu menghisap sebatang rokok hingga kecil, terkadang ia melampiaskannya dengan minuman namun, menginat ia sedang berada dirumah istrinya. Ah mendengar kata itu membuatnya merindukan istrinya, cepat saja ia mematikan rokok dan berjalan menuju kamar. Lihatlah otaknya yang masih dipenuhi pikiran-pikiran sekejap menghilang ketika ia melihat istrinya yang sedang mengenakan pakaian. Indah itu lah yang ada dipikirannya.

Ia berjalan kearah wanita itu dan memeluknya dari belakang.

"A-abil, are yo-u oke?"

Pria itu tak menjawab ia malah semakin mengeratkan pelukannya dan menenggelamkan wajahnya di leher gadis itu. Yira menggenggam erat ujung bajunya, entah mengapa dirinya tidak bisa melakukan apapun.

"I want you"

Tiga kata yang keluar dari mulu suaminya membuat yira melotot, tangannya mulai ber gemetar tapi entah mengapa dia tidak bisa melakukan apapun. Aneh

Dengan gerakan cepat Nabil membalikan badan yira dan mendorong pelan hingga gadis itu tertidur dikasur. Belum sempai yira menghindar pria itu sudah terlebih dahulu berada diatasnya. Memeluknya kembali dan menaruh wajahnya di lehernya.

"I want you" kata-kata itu lah yang selalu ia keluarkan.

Yira tak bisa menahannya lagi ketika tangannya suaminya mulai berjalan.

"Bil, ki-kita, gk bisa"

"Hm?"

"Ja-jangan ya, jangan se-karang"

"Hm"

Lelaki itu malah semakin menenggelamkan wajahnya dileher yira. Sial! Ia merasa di lecehkan! Dengan berani yira pun menjambak rambut lelaki itu hingga mendongak.

"Auuuu!" Nabil berusaha melepaskan tangan istrinya dari rambut belakang.

Merasa ada kesempatan yira langsung mendorongnya kesamping. Menatap suaminya yang mengelus-elus kepalanya.

"Keluar gk lo!!"

"Yira apa-apaan sih!! Dosa tau jambak suami!"

"Lo yang apa-apaan hah!! Kan gue udah bilang kalo gue belom siap!!"

"Ya gk usah ngejambak juga kali!"

"Ouh lo berani sama gue? Iya?!! Bukannya minta maap ya lo!! KELUAR SEKARANG!"

Gadis itu menarik lengannya dengan kencang lalu mendorongnya keluar.

"Gk usah tidur disini!"

"Ko-ko gitu?"

"Bodoamat!" Ucapnya sinis dan menutup pintu dengan kencang.

"Yiraa... Yira buka raa!!" Nabil terus menggendor-gendor pintu.

"TIDUR DI LUAR!!!" ucap gadis singa dari dalam. Ya sepertinya jika wanita sedang marah mereka pantas disebut singa.

"AAAAA GK MAUUU!! buka pintunya raaa" rengeknya lagi dan lagi namun sayang tidak ada jawaban dari gadis itu.

Dia NabilTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang