07. N

4.1K 237 84
                                    

Matanya membulat ketika ia melihat kebawah dimana orang didepannya ini menenteng sebuah rambut dengan kepala yang telah terpisah dari tubuhnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Matanya membulat ketika ia melihat kebawah dimana orang didepannya ini menenteng sebuah rambut dengan kepala yang telah terpisah dari tubuhnya.

"Ups, apa Aku ketahuan?" Sosok itu bertanya dengan wajah seolah olah sedih dan tak lama ia menampilkan senyum devil nya.

Selang 10 detik mereka saling bertatapan ada rasa sangat kecewa didalam diri yira, tatapan yang penuh dengan kebencian seketika muncul dan tatapan itu berubah menjadi tatapan bingung ketika mendengar ucapan pria yang dihadapannya.

"Ouh sayang, ini bukanlah waktu yang tepat" pria itu menatap tangan kanannya yang sedang menenteng kepala lalu ia lemparkan kepala itu ke sembarang arah membuat gadis dihadapannya semakin ketakutan.

"Kenapa kau melihatnya sekarang? Ini bukan lah waktu yang tepat sayang" ucapnya sambil melepas sarung tangan yang sudah berlumuran darah.

Ia menatap gadis dihadapannya dengan tatapan penuh cinta. Ya ampun dia sangat menyukai tatapan gadisnya ketika sedang ketakutan

Pria itu melangkah semakin dekat lalu mengusap lembut pipi gadisnya. Yira, semakin takut ketika mendengar ucapan yang keluar dari pria dihadapannya

"Apa aku harus mencongkel matamu ini hm? Mata ini telah melihat sesuatu yang tidak seharusnya kau lihat sayang" yira melangkah mundur dengan badan yang bergemetar, di posisi seperti ini membuat badannya kaku ia hanya mengikuti arah kakinya pergi

"Jangan berani-berani nya kabur!" Suara tegas itu membuat langkah yira berhenti

"A-a- abil" ucapnya dengan kaku. Mata yang sudah memerah, pipi yang mulai dibasahi oleh air mata. Tatapan benci, kecewa menjadi satu

"Yes baby, it's me" dengan suara yang berat dan senyuman manis yang ia tampilkan. Dia sangat suka dengan tatapan gadis dihadapannya. Tatapan takut dan mungkin suatu nanti gadis itu akan patuh terhadapnya

Yira, menggeleng kan kepalanya ketika pria dihadapannya melangkah mendekatinya. Ia membalikan badannya  dan melangkah cepat. berharap bisa kabur dari monster itu

"Sekali lagi kau melangkah, maka kedua kakimu akan hilang sayang. Kau tidak ingin kan kehilangan kedua kakimu?" Ucapnya dengan langkah maju

Tubuhnya menegang ketika monster itu memeluknya dari belakang.

"Kau takut hm?" Pria itu menaruh dagunya dipundak gadis yang saat ini ia peluk, badan yang gemetaran dapat ia rasakan

"A-abil, plesss a-aku ma-mau pulang" ucapnya sambil memejamkan matanya. Keringat yang mulai bercucuran sampai-sampai air mata yang turun telah bercampur dengan keringatnya

"Pulang hm? Sebelum itu aku harus mencongkel matamu dulu sayang, matamu telah ternodai" jawabnya dengan santai.

Nabil, membalik kan tubuh gadisnya agar bisa menghadapnya. Ia menghapus keringat yang ada di jidat.

Dia NabilTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang