Keluarga Delphinium adalah keluarga bangsawan yang sangat di hormati bukan hanya di Kerajaan Alstromeria, namun kekuatannya sangat di hormati oleh Kekaisaran Gardenia. Hal ini karena Keluarga Delphinium memiliki sejarah di mana Peter Delphinium ayah Edward berhasil menjadi pahlawan dalam melawan pasukan kegelapan yang telah memporak-porandakan Kerajaan Alstromeria dan Kekaisaran Gardenia. Lalu 18 tahun yang lalu Edward dan Diana kembali menjadi Pahlawan saat mengalahkan Pangeran Kegelapan.
Namun di balik kesuksesan dan kejayaan keluarga Delphinium, tak ada satu pun yang tahu tentang duka dan luka yang mereka bawa setelah perang 18 tahun lalu. Hanya Raja dan Ratu yang mengetahui bahwa keluarga Delphinium menyimpan rahasia besar dan menakutkan setelah berhasil mengalahkan Pangeran Kegelapan.
"Di mana Anna?" Tanya Edward saat Diana menghampirinya setelah turun dari kudanya. "Ada di kamarnya." Jawab Diana pelan, lalu ia menggenggam tangan Edward dengan lembut. "Apakah kau baik-baik saja?" Tanyanya setelah melihat Edward yang terlihat gelisah. Edward tidak menjawab, ia hanya mengangguk pelan sambil tersenyum masam pada Diana.
Aku yakin ada sesuatu yang terjadi selama Edward berbicara dengan Ratu hingga dia terlihat gelisah seperti itu. Pikir Diana dalam hati sambil memandangi Edward yang berjalan masuk.
"Ayah syukurlah kau kembali sebelum malam blue moon datang." William berlari kecil menghampiri sang ayah dengan wajah yang terlihat sangat lega.
"Apakah semua pasukan sudah berada di pos nya masing-masing?" Edward segera memastikan keadaan aman sebelum malam blue moon benar-benar datang. "Sudah Ayah, mereka sudah bersiap di posnya masing-masing sejak satu jam yang lalu."
Malam blue moon yang mencekam selalu datang dua bulan sekali di hari sebelum datangnya bulan baru, dan pada malam itu menjadi malam paling berbahaya bagi manusia terutama bagi mereka yang tidak memiliki kekuatan. Maka dari itu pasukan keluarga Delphinium dan pasukan keamanan Kerajaan yang di pimpin oleh William selalu bersiaga di setiap perbatasan yang selalu menjadi tempat para night beast muncul dan menggila saat malam blue moon datang.
Sementara para pasukan sibuk mempersiapkan diri, Annastasia hanya berdiri memandangi pemandangan itu dari balik jendela kamarnya. "Elena kau tahu, dari kemarin para pelayan membicarakan mengenai banyaknya undangan pesta yang datang untukku. Dan karena aku penasaran saat Ayah pergi aku melihatnya sendiri di ruang kerja Ayah."
"Ada berapa banyak? Apakah Nona menghitungnya?" Tanya Elena Marigold kesatria wanita sekaligus pengawal pribadi Annastasia. Ia adalah sang pemanggil ruh air sekaligus wanita terkuat yang dipilih Edward untuk melindungi dan menemani Annastasia.
"Sangat banyak Elena, aku tidak bisa menghitungnya." Jawab Annastasia sambil tertawa kecil, namun tawanya itu tidak berlangsung lama, ia kembali berkata. "Tapi kau tahu, dari banyaknya undangan itu, tak ada satu pun yang bisa aku datangi."
"Mengapa Nona berkata seperti itu?" Elena melihat tatapan mata Annastasia menjadi kelabu, perasaan putus asa terukir di senyuman tipisnya. "Bukankah kau juga tahu jawabannya Elena. Itu karena kutukan Pangeran Kegelapan yang ada di dalam diriku. Aku tidak ingin menyulitkan Ayah dan membuat diriku berada dalam bahaya." Jawabnya bersama dengan senyuman tipis yang Annastasia paksakan.
"Nona.." Elena berkata lirih sambil berjalan mendekati Annastasia yang berada di depan jendela besarnya. "Jangan mendekat Elena!" Teriak Annastasia setelah ia melihat Elena berjalan menghampirinya. Dengan gemetar Annastasia mengulurkan tangannya mengisyaratkan untuk Elena tidak mendekat. "Sebentar lagi malam blue moon tiba. Aku tidak ingin menyakitimu."
Tak lama setelah Annatasia berteriak pada Elena, matahari pun benar-benar tenggelam dan bulan besar berwarna biru tua itu pun muncul. Semua dataran menjadi gelap gulita, suara menyeramkan bersaut-sautan. Pada malam blue moon ini semua orang masuk dan berlindung di dalam rumah mereka, menutup pintu rapat-rapat dan menggenggam senjata yang mereka miliki hingga matahari kembali terbit.
"Nona Anna?" Tanya Elena ragu setelah ia melihat dari jendela besar kamar Annastasia bulan berwarna biru tua muncul dan seakan tertawa bahagia atas rasa takut yang menyelimuti para manusia. Annastasia terdiam ketika Elena memanggilnya, ia hanya mematung sambil memandangi bulan berwarna biru tua dengan pakaian tidurnya yang berwarna putih.
Tak lama Annastasia berbalik menatap Elena. "ELENA..." serunya, lalu ia pun tersenyum dan terkekeh "LAMA TAK BERJUMPA HEHEHEHE..."
Elena spontan melangkah mundur, sekujur tubuhnya merinding setelah mendengar suara Annastasia yang awalnya lembut dan empuk berubah menjadi berat dan menyeramkan, ia melihat mata bulat Annastasia yang berwarna merah terang kini berubah menjadi merah gelap dan bercahaya. Senyumnya yang lembut kini terlihat menyeramkan karena taring kecil yang tiba-tiba terlihat saat Annastasia terkekeh. Jari jemarinya yang kecil dan lentik berubah menjadi hitam dengan kuku-kukunya yang panjang.
"Ku--mohon bi--sakah kau berhenti merasuki Nona mudaku? Si--apa kau sebenarnya?" Elena meneteskan air mata sambil bertanya, tubuh Elena gemetar hebat karena rasa takut dan sedih bercampur aduk melihat Nona yang sangat ia sayangi menjadi makhluk mengerikan.
"Maafkan aku Elena, tapi aku tak bisa. Ini adalah jalan yang harus Anna lalui." Jawabnya sambil menyatukan kedua tangannya. Dari telapak tangannya yang di satukan itu tiba-tiba muncul cahaya berwarna kuning keemasan, kemudian makhluk itu merenggangkan kedua tangannya perlahan dan dari telapak tangan kirinya yang bercahaya itu muncul sebuah pedang panjang berwarna hitam. Elena tahu pedang itu milik Annastasia, pedang yang di pesan khusus oleh William untuk Annastasia berlatih.
Setelah pedang itu keluar seutuhnya dan di genggam, sosok yang berada di dalam tubuh Annatasia kembali menatap Elena. "Baiklah aku harus segera pergi." Katanya, lalu kurang dari sedetik Annastasia menghilang dari pandangan Elena, pergi entah ke mana dan melakukan apa.
Keadaan Annastasia ini selalu terjadi setiap kali malam blue moon tiba, Edward hanya menatap getir ke arah kamar Annastasia yang mengeluarkan bercahaya keemasan. Inilah alasan sebenarnya mengapa Edward menyembunyikan identitas Annastasia. Sedangkan Diana yang sudah berada di balik pintu kamar Annatasia dari sebelum malam blue moon tiba, hanya terdiam tak sanggup menghadapi sosok Annatasia yang diselimuti oleh kutukan Pangeran Kegelapan ini. Tolong maafkan aku Anna, air mata Diana selalu tumpah saat malam blue moon tiba, hatinya selalu tercabik-cabik oleh perasaan bersalah saat kutukan Pangeran Kegelapan menguasai tubuh Annastasia.
***

KAMU SEDANG MEMBACA
BLUE MOON
RomantikaLucas Alstroemeria, Pangeran sekaligus penerus takhta Kerajaan Alstroemeria sedang menatap tajam wanita yang ada di hadapannya. Kemudian ia melangkah mendekati wanita itu dan berbisik di telinganya. "Annastasia Delphinium, kau kan pemilik pedang hit...