The Beginning

63 6 6
                                        

Dahulu kala Kerajaan Alstromeria tak memiliki cerita untuk diceritakan, karena kerajaan ini sangatlah makmur, sejahtera dan damai

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dahulu kala Kerajaan Alstromeria tak memiliki cerita untuk diceritakan, karena kerajaan ini sangatlah makmur, sejahtera dan damai.

Namun ketika masa pemerintahan Raja Caesar Alstromeria, sebuah tragedi mengerikan menimpa masa kejayaannya. Rakyat menyebutnya sebagai karma karena telah mengkhianati cinta dari cahaya emas Alstomeria yaitu Ratu Aurellia. Tragedi mengerikan itu terjadi setelah sang Raja  terpikat pada seorang wanita yang tak jelas asal usulnya, wanita cantik jelita yang ia temukan di hutan perbatasan Kerajaannya dan Kerajaan Amaryllis.

"Aku mencintainya, dia adalah milikku Raja kerajaan Alstromeria. Sehingga tak ada satu pun yang boleh menyakitinya termasuk sang Ratu." Raja Caesar mengatakannya, dengan tegas dan lantang di tengah pesta Dansa Musim Semi. Kalimat yang diucapkannya membuat banyak bangsawan hingga anggota dewan mempertanyakan akal sehatnya.  

Aurellia Alstromeria, sang Ratu hanya tersenyum kecil menyaksikan suaminya sang Raja memperkenalkan wanita lain dengan bangga, dan dengan mudah ia memberi restu untuk menjadikan wanita cantik jelita itu menjadi selir sang Raja.

"Ini sudah menjadi takdirku sebagai seorang Ratu yang tak bisa membuat Raja merasa cukup." Begitulah pikir sang Ratu dari balik senyumannya. Walau keputusan sang Ratu di kecam oleh para dewan Bangsawan namun dengan murah hati, sang Ratu menyambut wanita muda itu dengan penuh kehangatan.

Hingga lima tahun berlalu, para bangsawan mulai mencurigai sang Selir yang mulai memonopoli sang Raja. Hingga di akhir tahun setelah lima tahun sang selir tinggal di istana, Kerajaan Alstromeria menghadapi hari terburuk sepanjang masa, karena hari itu kerajaan Alstromeria di hujani oleh lumuran darah para rakyat yang terbunuh secara tragis. Pembunuhan massal yang di lakukan oleh para pemberontak. Mereka menyebut dirinya sebagai Pasukan Kegelapan.

Mereka menyatakan bahwa mereka adalah pasukan sang pemanggil ruh kegelapan. Pasukan yang memiliki sebuah kekuatan yang berasal dari kontrak dengan seorang pemilik ruh Kegelapan atau Raja Kegelapan. 

Kekuatan yang mereka miliki sangatlah besar dan kuat, sehingga seluruh pasukan sang pemanggil ruh yang ada di kerajaan Alstromeria tak mampu menandingi mereka. Bahkan ruh api biru yang hanya dimiliki oleh sang Raja Alstromeria yang terkuat pun kewalahan menghadapi mereka.

Memang, hari itu menjadi hari paling kelam, namun bagi Raja Caesar yang di monopoli oleh sang selir berhasil unjuk gigi dan bersinar dengan kepemimpinannya yang berhasil membuat perang dengan Pasukan Kegelapan tidak berlangsung lama. Dengan titahnya ia untuk membentuk pasukan khusus yang akan membasmi pasukan kegelapan yang ada di Kerajaan Alstromeria. Mereka akan memenggal kepala siapa pun yang berkaitan dengan Pasukan Kegelapan dan siapa pun yang memiliki ruh kegelapan.

Namun fakta mengejutkan pun sampai di telinga sang Raja, bahwa wanita yang sangat ia cintai ternyata juga pemilik ruh kegelapan dan pemimpin dari Pasukan Kegelapan. Dengan penuh rasa kecewa dan amarah karena merasa telah dikhianati dan dibodohi, sang Raja pun memerintahkan pasukannya untuk memenggal kepala wanita yang sangat ia cintai itu beserta sang putra.

Namun sesaat sebelum pemenggalan sang Selir dan Pangeran kedua berlangsung, Ratu Aurellia dengan gaun panjangnya berjalan dengan yakin menghampiri sang Selir yang berada di tempat pemenggalan. Gaun panjangnya menyapu lumuran darah dari para pengkhianat, tanpa rasa takut atau rasa mual ia berjalan tegak, "Sangat disayangkan." Begitulah raut muka sang Ratu saat menatap sang Selir. 

"Aku datang bukan untuk melepaskan sang Selir." Ucapnya menggema di telinga para penonton yang sangat menantikan kematian sang Selir yang licik, "Namun aku datang untuk melepaskan Pangeran kedua, karena ia tidak bersalah." Lanjutnya sambil menatap ke bawah, menatap sang Selir yang  kepalanya sudah di pasung. 

Kebaikan sang Ratu membahana hingga sampai di telinga sang Kaisar. Namun ternyata kebesaran dan kebaikan hati sang Ratu justru membawa petaka bagi keturunan rakyat dan kekaisaran kelak. Karena Pangeran kedua yang selamatkan sang Ratu tumbuh menjadi Pangeran kegelapan yang memiliki ruh kegelapan yang tak terkalahkan.

~ 41 tahun berlalu setelah sang Selir tewas, Padang Rumput Alba ~

"Kau pikir bisa mengalahkan seorang Pangeran Kegelapan hah?!!" Teriak seorang pria dengan senyuman penuh percaya diri di tengah ricuhnya medan pertempuran.

"Tentu saja!! Karena cahaya akan selalu mengalahkan kegelapan. Kau pasti tau itu kan?" Sang Duchess Delphinium membalas perkataan pria yang dipanggil Pangeran Kegelapan itu dengan percaya diri.

Dengan nafas yang terengah-engah, sang Duchess satu-satunya sang pemanggil ruh cahaya kembali menembakkan cahayanya pada sang Pangeran Kegelapan. Namun dengan mudah ia menghempas tembakan itu dan melangkah maju mendekati sang Duchess.

Menyadari sang Pangeran Kegelapan mendekat, Duchess pun segera mengambil panahnya yang berwarna silver yang sebelumnya ia ikatkan dipunggung. Ia menarik busur berwarna putih dengan kuat lalu membidik tepat ke arah jantung sang Pangeran.

Melihat itu Pangeran kegelapan hanya tertawa keras dan tetap melangkah maju mendekati sang Duchess.

Melihat tawa sang Pangeran, sang Duchess pun tersenyum tipis. Kemudian ia menarik nafas dalam-dalam lalu mengalirkan ruh cahaya yang keluar dari telapak tangannya pada busur yang telah ia tarik. 

Ruh cahaya yang berwarna kuning keemasan pun mulai menyelimuti busur yang berwarna putih hingga memberikan efek kilauan cahaya yang sangat terang.

Perlahan-lahan cahaya itu membesar dan semakin terang, lalu tanpa aba-aba busur itu ia lepas dengan yakin. Dengan cepat Busur yang diselimuti oleh cahaya keemasan itu berlari kencang membelah tanah yang di laluinya menuju bidikannya, cahaya yang menyilaukan itu membuat sang Pangeran tidak sempat menghempasnya hingga dalam hitungan detik busur itu menancap tepat di jantung sang Pangeran Kegelapan.

Menyadari bahwa panah itu menancap pada jantungnya, sang Pangeran langsung menoleh ke arah dadanya dan mendapati cahaya terang pada busur yang tertancap di dadanya perlahan-lahan masuk ke dalam tubuhnya, membuat rasa panas yang tak tertahankan. Cahaya yang seolah-olah membakar tubuh Pangeran dari dalam, hingga membuat tubuhnya berubah menjadi abu secara perlahan.

"Kau lihat kan Pangeran, tubuhmu terbakar karena cahaya dariku!! Sudah kukatakan bahwa cahaya akan selalu menang melawan kegelapan!!" Sang Duchess tersenyum lega.

"Kau!!!" Teriak sang Pangeran sambil meringis kesakitan. Lalu dengan sisa tenaga yang ada, ia membentuk ruh kegelapannya yang seperti gumpalan awan berwarna hitam pekat. Lalu dengan cepat ia tembakkan ruh kegelapannya pada sang Duchess. 

Dengan kekuatannya sangat besar dan sang Duchess yang tidak berhasil menghindar, ia pun terpental dan berguling di rumput.

"Hahaha!!! Diana terimalah kutukan dariku ini untuk janin kecilmu itu, anggap saja ini adalah hadiah dariku karena berhasil mengalahkanku! Tapi kau harus tahu kalau aku tidak akan mati semudah ini!!" Dengan tubuh yang perlahan-lahan berubah menjadi abu, sang Pangeran Kegelapan tertawa bahagia hingga akhirnya hilang sepenuhnya.

Suara dentingan pedang yang beradu, dan suara gemuruh dari tembakan para pemanggil ruh membuat suasana terlihat sangat kacau, dan di tengah kekacauan itu sang Pangeran Kegelapan perlahan hilang sepenuhnya menjadi abu.

Sang Duchess yang terpental oleh kekuatan sang Pangeran Kegelapan pun kini hanya terbaring lemas di atas rumput hijau yang berubah warna menjadi merah pekat, dengan bau amis yang sangat menyengat. Sang Duchess perlahan memegang perutnya, lalu mulai menangis dan meringis kesakitan, merasa takut sekaligus merasa bersalah karena ia lengah untuk melindungi janin kecilnya.

Awan mendung yang menyelimuti medan pertempuran perlahan-lahan mulai mengeluarkan isinya, seperti ikut menangis melihat kesedihan sang Duchess. Hujan yang begitu lebat membuat tangis keras sang Duchess tak dapat terdengar oleh siapa pun. Hari itu adalah awal dari kesedihan yang harus ditanggung oleh keluarga Duke Delphinium sekaligus hari kemenangan yang bersejarah bagi Kerajaan Alstroemeria dan Kekaisaran Gardenia.

***

BLUE MOONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang