Lucas Alstroemeria, Pangeran sekaligus penerus takhta Kerajaan Alstroemeria sedang menatap tajam wanita yang ada di hadapannya. Kemudian ia melangkah mendekati wanita itu dan berbisik di telinganya.
"Annastasia Delphinium, kau kan pemilik pedang hit...
* PERINGATAN!! Pada bab ini ada beberapa adegan yang tidak nyaman untuk di baca.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Selamat datang kembali Wakil Kapten Barnes." Hormat seorang prajurit pada Barnes Azalea Wakil Kapten pasukan pengawal Putra Mahkota yang memasuki gerbang istana dengan tergesa-gesa.
Untungnya Barnes sampai di istana beberapa jam sebelum malam blue moon datang, sesuai dengan perkiraannya. "Aku harus segera menemui Pangeran Lucas. Di mana dia sekarang?" Tanyanya pada salah satu pasukannya.
"Ada di ruang kerjanya Wakil Kapten."
Sudah satu bulan lebih Lucas memberikan Barnes Azalea sebuah misi rahasia. Misi untuk menelusuri jejak pasukan kegelapan dan mengungkap identitas perempuan misterius yang telah menyelamatkannya dan Pangeran saat pasukan kegelapan menyerangnya di malam blue moon.
Barnes berjalan cepat menuju ruang kerja Lucas, setelah itu ia segera mengetuk pintu ruangan kerja Lucas dengan seragam lengkapnya. Ia merasa harus segera memberikan informasi yang ia dapatkan pada sang Pangeran. "Masuklah." Ucap Lucas setelah mendengar suara ketukan pintu.
"Pangeran aku kembali dan membawa informasi penting mengenai misiku." Serunya setelah berdiri tegap di hadapan Lucas. "Benarkah? Baiklah mari kita dengarkan." Jawab Lucas sambil menatap dingin Barnes dari balik meja kerjanya.
"Pertama-tama aku ingin meminta sedikit waktu, karena hingga saat ini aku belum menemukan siapa wanita misterius itu. Namun aku mendapatkan fakta mengerikan yang selama ini terjadi di Ibukota dan desa perbatasan."
"Fakta apa itu?" Tanya Lucas. "Setiap malam blue moon tiba selain night beast yang menggila ada seseorang yang di sebut sebagai pembunuh berantai." Tatapan Barnes tajam menatap lurus Lucas yang ada di hadapannya.
"Pembunuh berantai katamu?" Sela Felix yang juga berada di dalam ruangan, lebih tepatnya ia berada di samping Lucas. "Benar." Jawab Barnes sambil menganggung menatap Felix.
"Lalu?" Tanya Lucas yang masih menatap Barnes tanpa terkejut.
"Awalnya aku mengira mayat yang selalu di temukan adalah ulah night beast yang menggila, Namun setelah melihat hasil investigasi dari mayat yang ditemukan, mereka memiliki ciri-ciri yang sama percis dengan mayat pasukan kegelapan yang kita temui di hari itu."
"Kau yakin dengan hal itu?" Tanya Lucas lagi sambil mengerutkan keningnya.
"Aku yakin, karena luka yang ditemukan ada pada bagian leher. Lebih tepatnya luka sayatan pedang pada bagian leher yang sangat dalam hingga nyaris terputus." Barnes menjelaskan dengan tatapan yang dalam pada Lucas.
Felix yang mendengar itu hanya menatap Barnes melongo. Seberapa besar kekuatan wanita itu hingga bisa membuat leher seseorang hampir terputus? Pikirnya.
"Lalu kesimpulanmu adalah pembunuh berantai ini adalah orang yang sama dengan wanita yang kita temui di hutan perbatasan?" Tanya Lucas sambil menjatuhkan punggungnya pada sandaran kursi.