Happy reading
20 june 2023
.
.
.Pagi yang sangat mencekam memang terasa sekali saat pria berkacamata itu berjalan sambil menggandeng tangan seorang wanita dari asrama lain yang terkenal musuh bebuyutan, Gryffindor dan Slytherin.
Aura dari kedua asrama itu cukup membuat Harry merinding dibuatnya, apalagi tatapan tajam dari semua murid Slytherin, dia tak pernah membayangkan itu sebelumnya.
Padahal wanita yang dia genggam tangannya itu hanya seorang Beta, harusnya tidak harus memandang seperti itu.
Walau dia akui jika wanita itu cukup cantik, memiliki kesan ceria dan misterius yang dia punya, namun terhalang oleh gender Beta-nya yang membuat Harry mengurungkan niat untuk menjadikannya sebagai pasangan.
Pria berkacamata mata itu mendekatkan diri ke sisi perempuan berdasi hijau, menggenggam tangan itu lebih erat. "Aura asrama mu sangat menakutkan sungguh"
Pansy terkejut sesaat lalu tertawa keras, mengabaikan anak asrama lain yang melihatnya dengan tatapan aneh "bukannya mereka memang begitu?"
"Tapi lebih menakutkan lagi tatapan Malfoy" celetuk Harry saat melihat pria itu terus menatapnya lekat, hingga tanpa tersadar mereka berdua sudah di antara meja masing-masing asrama.
Tatapan mata dominan dari Draco sungguh membuatnya cukup takut, pria berambut pirang itu menatapnya cukup tajam dan datar beberapa detik sebelum menyibukkan kembali dirinya untuk makan- saat Harry dan Pansy memasuki aula utama.
"Dia cemburu mungkin" wanita itu kembali tertawa lalu duduk di samping Blaise yang mengajaknya duduk.
Harry tak memindahkan pandangannya dari Draco yang terlihat memasang ekspresi sedatar mungkin di hadapan makanan kesukaannya - Pie apple.
Cukup gugup Harry rasa saat duduk di bangku Gryffindor, matanya tak henti memperhatikan Draco dari kejauhan.
"Harry, kau tau pertandingan Quidditch akan dilaksanakan kembali bulan depan?" Ucap Ron saat sahabatnya baru saja duduk di sampingnya, "Aku tak sabar mengalahkan tim asrama Ravenclaw"
"Kau masih dendam dengan kemenangan mereka tahun lalu?" Hermione yang sedari tadi fokus membaca koran Hogwarts ikut mengobrol bersama kekasihnya.
"Bagaimana tidak dendam, Rovolon's bersaudara sudah membuat tangan Harry patah tahun lalu, aku tidak ingin itu terjadi lagi!" Ucap Ron sebal.
"Pokoknya aku ingin kau selamat ketika pertandingan nanti, dengar itu Harry?!"
"Harry?" Panggil Ron lagi, lalu dia menoleh melihat pandangan sahabatnya ke arah meja Slytherin, di ikuti Hermione.
Perempuan itu lalu tersenyum geli, "Oh anak Mommy sedang terpesona pada anak Slytherin ternyata"
"Siapa? Theo, Pansy Atau Draco?" Ron tertawa menaik turunkan alisnya cepat, lucu sekali saat menggoda Harry seperti ini.
Pipi Harry bersemu merah dengan wajah paniknya "Itu tidak mungkin, aku hanya gugup saat melihat tatapan mereka ketika berjalan bersama Pansy tadi" jawabnya dengan suara meyakinkan.
Lalu melanjutkan sarapan singkat itu dengan menoleh berkali-kali kearah meja Slytherin disertai iringan tawa dari Hermione. "Cieeee"
Isi otak tersembunyi dalam diri Hermione sepertinya sama dengan Pansy. Cukup gila memang. Ditambah Ron yang selalu ikut hanyut dalam pikiran gila para perempuan itu.
Jiwa Alpha-nya seperti berteriak girang ketika secara tak sengaja mata Harry dan Draco bertemu pandang.
Dia menyukai manik silver dan bulu mata lebat itu meski sedang menatap tajam padanya, tak lupa rambut pirangnya yang sangat menakjubkan saat di terpa angin.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Evil Enigma [Drarry] - [OPEN PO]
FanfictionHarry adalah seorang Alpha cantik dari Gryffindor, dia bahkan banyak yang menyukainya dari kalangan Alpha Dominan. Termasuk Draco dan Cedric, mereka menyukai Alpha cantik itu. Siapakah yang akan Harry pilih nantinya untuk menjadi sepasang mate Alpha...