🔝 hadiah pertama (Quidditch part1)

9.7K 763 36
                                    

Happy reading
22 July 2023
.
.
.


"Berjanjilah padaku untuk tidak terluka, Harry?!" Hermione memandang pemuda yang sedang bersiap-siap dengan sapu terbangnya.

Kompetisi Quidditch hari ini dilaksanakan, pada tahun sebelumnya Tim asrama Gryffindor menang melawan Ravenclaw dengan score 780 poin.

Dan hari ini Harry kembali berhadapan dengan Tim itu lagi dengan perasaan yang sangat berbeda.

Sebelumnya setiap dia bertanding dengan tim burung biru itu selalu memperhatikan Cho Chang, pujaan hatinya yang ternyata seorang seeker sepertinya.

Namun tahun ini Harry menemukan jati dirinya setelah menjadi kekasih seorang Malfoy, dia tak mempunyai perasaan apapun lagi pada gadis itu.

Dia hanya terfokus pada Draco, karena itu tak akan mempengaruhi pertandingannya kali ini.

Harry mengangguk mendengar penuturan Hermione, dia tau jika ibu kesayangannya ini sangat mengkhawatirkan dirinya. Mengingat tahun lalu Harry mengalami patah tulang tangan karena benturan keras saat mencoba menangkap snitch.

"Kau harus hati-hati pada Beaters Ravenclaw- Jason Samuel, dia sepertinya tidak menyukaimu sejak 2 tahun ini" ucap Hermione khawatir.

Harry mengingatnya, Jason adalah kekasih Cho Chang sejak tahun ke dua. Pria itu pasti tidak menyukai jika Harry menatap kekasihnya terus menerus, dan beberapa tahun lalu Harry sempat terang-terangan menunjukan sikap sukanya kepada wanita itu.

Beruntung Harry tidak meneruskan rasa sukanya, jadi mungkin dia tidak akan berurusan dengan pria itu.

"Sepertinya aku harus menyusul Pansy di tribun" Hermione menepuk bahu Harry, tersenyum hangat layaknya seorang ibu yang memberikan semangat kepada anaknya "ingat ucapanku, jangan sampai terluka, oke?"

Harry terkekeh, lalu mengangguk patuh membalas senyuman Hermione "Iya, kau tenang saja"

Setelah Hermione pergi, Harry kembali bersiap-siap dan segera berkumpul bersama pemain Quidditch Gryffindor lainnya.

_______________________

Gugup kini menerpa Draco, perasaanya sejak masuk lapangan Quidditch sangat mengganjal.

Harry... Dia mengkhawatirkan Harry-nya yang akan bertanding beberapa menit lagi.

Draco tahu setiap tahun Harry selalu rajin memasuki ruang kesehatan setiap selesai pertandingan Quidditch. Namun kali ini berbeda, dia sudah menjadi kekasih pria berkacamata itu dan tidak bisa dipungkiri jika pikirannya dipenuhi rasa khawatir.

Apalagi sudah 3 hari ini dia tidak bisa menemui Harry yang sedang sibuk berlatih Quidditch, bahkan hanya untuk memberikan semangat kepada kekasihnya.

"Bisakah ekspresimu itu biasa saja Drake? Kau bisa mati karena khawatir jika seperti itu" celetuk Blaise yang kini duduk di samping Draco dan Theo sambil mengeluarkan popcorn dari Tote bag kecil.

Draco hanya diam tak bergeming, membiarkan kedua temannya memperebutkan jus anggur yang di beli Blaise.

Ting! Ting! Ting!

Bunyi lonceng tanda pertandingan akan dimulai itu berbunyi, tim Ravenclaw dan Gryffindor melesat dari sudut lapangan dan terbang di posisi masing-masing.

Saat Draco terfokus pada lapangan dan mencari keberadaan kekasihnya itu, tiba-tiba seseorang menarik jubah Slytherin nya dan membuatnya menoleh pada sosok yang menarik atensinya.

"Bukankah kekasihmu itu Harry Potter?"
Tanya seorang anak yang sepertinya baru memasuki tahun pertama, sambil menatap lapangan Quidditch yang mulai datang para pemain untuk bernyanyi lagu kebangsaan.

My Evil Enigma [Drarry] - [OPEN PO]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang