🔝 Final Chapter

13.9K 564 75
                                    

Playlist song
Dynasty - Miia
Love me Like you Do - Ellie Goulding

Happy reading
13 Oktober 2023
.
.
.

Sudah 3 hari Harry mengurung diri di dalam kamarnya setelah mendengar cerita masa lalu kedua orang tuanya dari Sirius, dia hanya akan keluar kamar hanya untuk mengambil makanan yang di sediakan Starone walau hanya sampai pintu kamarnya saja.

Jujur saja Sirius merasa sangat khawatir dengan keadaan putranya itu, apalagi dia tahu jika Harry sedang mengandung.

Pintu kamar berwarna coklat tua itu dia ketuk, namun tak ada sahutan. Sirius dengan sabar terus mengetuk pintu itu. "Harry bisakah kita bicara? Aku tidak ingin kau salah faham nak"

Kembali Sirius tak menerima jawaban dari Harry, dia pun mencoba membuka pintu kamarnya. Dan betapa terkejutnya Sirius saat pintu itu tak terkunci, perlahan dia membuka pintu itu, dia tak menemukan Harry.

"Harry!"

Kakinya kemudian berjalan menyusuri kamar itu sambil terus memanggil nama putranya, namun tetap tak ada jawaban. Hingga tanpa sadar dia menemukan sebuah surat dengan bentuk prangko hijau dengan ornament ular.

'Harry, maaf aku mengganggumu
Ini Theo dan Pansy

Aku ingin mengabari sesuatu, jika Draco kini sudah tidak ada kabar lagi darinya setelah undangan pertemuan dari ibunya itu. Aku dengar kakek dari Draco kembali, jadi dia bersama Blaise pergi. Namun hingga kini aku dan Pansy belum mendapat kabar darinya, surat ku juga belum dia balas selama musim panas ini.

Jika kau mengetahui kabar dari Draco dan Blaise kabari aku, aku dengar mereka mengadakan pertemuan di rumah hutan terlarang.

Cepatlah kembali Harry, kami membutuhkanmu'

Sirius membulatkan matanya, saat membaca surat tersebut. Pasti Harry pergi untuk menemui Draco ataupun menemui Voldemort karena dia sempat mengatakan jika Pria tua itulah yang menjadi dalang di balik semua kejadian itu.

Tanpa berpikir panjang lagi, Sirius meraih ponselnya di balik saku, dan menelpon seseorang di sana. "Remus gawat!"

"Astaga ada apa? Aku sedang mengajari putraku membaca"

"Putraku! Harry! Dia menghilang!" Panik Sirius, tangannya bergetar ketakutan memegangi sepucuk surat ditangannya, air matanya sudah jatuh dan pikirannya ikut kalut pada Harry.

"Kau tenang dulu! Jangan menangis seperti ini! Aku akan menjemputmu, kita cari bersama..."

Tut!

Panggilan terputus, Sirius hanya bisa pasrah, berharap jika anaknya akan baik-baik saja. Dia tak mungkin kehilangan Harry seperti kehilangan ayah dari anak itu, tak pernah terbayangkan olehnya jika kejadian pada James akan terjadi lagi...

________________________

Harry baru saja sampai di sebuah rumah besar bernuansa hijau dan hitam, hanya ada beberapa lentera yang mengelilingi rumah itu, seperti rumah kuno, pikir Harry.

Saat baru saja Harry turun dari sapu terbangnya, tiba-tiba dia di hadang oleh tiga orang laki-laki yang Harry kenal. Draco, Blaise dan Goyle langsung menodongnya dengan tongkat sihir mereka masing-masing.

"Harry sedang apa kau disini?!" Tanya Draco panik, sementara kedua temannya hanya diam menatap tajam dan tak suka pada Harry.

Harry menatapnya dengan sirat kebencian, tak ada rasa takut sedikitpun ketika dia menginjakkan kaki di rumah yang cukup megah ini.

My Evil Enigma [Drarry] - [OPEN PO]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang