Happy reading
04 August 2023
.
.
.Tak terasa memang di tengah kesibukan yang harus di hadapi oleh para murid yang terus melatih keahlian mereka dalam sihir, kini mereka akan menghadapi Final Quidditch.
Bukan hal yang mudah untuk para pemain Quidditch mengisi kembali energi yang akan terkuras untuk memenangkan piala Quidditch tahun ini.
Bahkan Harry harus ekstra lebih dalam berlatih, karena Gryffindor harus bisa memenangkan pertandingannya.
Dia tak mau mengecewakan teman-temannya, termasuk Oliver yang sangat terobsesi oleh pertandingan itu. Walau kini obsesinya berganti pada pemuda Diggory.
Dan hari ini, pertandingan final Quidditch antara Gryffindor melawan Slytherin sudah sangat ramai para penonton yang tidak sabar.
Bahkan beberapa dari mereka ada yang sampai saling bertaruh, memilih tim jagoannya masing-masing. Tak terkecuali dengan Pansy dan Hermione.
"Aku sudah yakin jika Tim Gryffindor akan menang!" Ucap Hermione lantang, mendeklarasikan jika Gryffindor memang tak akan terkalahkan.
"Tidak! Pasti Slytherin yang akan menang! Itu sudah menjadi tradisi setiap tahun!" Sentak Pansy tak mau kalah.
Rasanya Ron dan Theo ingin cepat-cepat kembali ke asrama dari pada harus melihat Harry dan Draco versi perempuan seperti ini.
Hubungan Hermione dan Ron kini sudah mulai membaik, karena bagaimanapun mereka adalah sepasang mate dan tidak bisa mereka mengubah takdir itu dan memutus benang merah yang sudah terikat.
"Bisakah kalian menonton dengan tenang? Kami juga-"
"Shut up!" Ucap Pansy dan Hermione berbarengan.
Ron langsung terdiam tak berkutik saat melihat tatapan tajam kekasihnya dan Pansy mengarah padanya, seperti akan mencabik-cabik tubuhnya saat itu juga.
Sekuat tenaga Theo menahan tawanya agar tidak meledak dan membuat para perempuan itu marah kepadanya, karena bagaimanapun wajah melas Ron sangat cocok untuk di tertawa kan.
Lalu mereka (Hermione, Pansy, Theo, Ron dan Luna) kembali bersikap tenang dan duduk bersama di tribun Slytherin.
Meski Hermione dan Pansy masih saling bertaruh, namun tidak menurunkan semangat mereka untuk menonton pertandingan yang sangat mereka tunggu sejak Minggu lalu.
Pada akhirnya Theo dan Luna saling mengobrol, tanpa mengajak Ron yang mungkin sudah lelah melihat kelakuan kekasihnya dengan Pansy.
"Apa kau sudah mengetahui hubungan Harry dan Draco?" Tanya Theo penasaran, karena tidak mungkin jika Harry memintanya untuk menjadi teman orang aneh ini dengan sangat memohon Minggu lalu.
Luna mengangguk, lalu mengeluarkan sebuah makanan ringan Muggle yang sangat terkenal dalam sebuah kotak bekal. "Mereka sepasang kekasih kan? Aku pernah melihat mereka berciuman di ruang kesehatan"
"Kapan?" Tanya Theo lagi dengan wajah tak percaya.
"Ketika Harry terluka setelah pertandingan Quidditch melawan asramaku" jawab Luna polos.
Theo menutup mulutnya terkejut, Luna bahkan sudah mengetahui jika Harry dan Draco memiliki hubungan spesial. Seketika Luna tersadar, lalu memukul bibirnya "Astaga! Harusnya aku tidak mengatakannya"
Theo hanya tertawa gemas, lalu mengusap rambut pirang Luna "Kau tenang saja, aku sudah mengetahuinya"
Luna akhirnya bisa bernafas lega, lalu kembali terfokus pada kegiatan makannya. "Kau mau?" Tawarnya pada Theo.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Evil Enigma [Drarry] - [OPEN PO]
FanfictionHarry adalah seorang Alpha cantik dari Gryffindor, dia bahkan banyak yang menyukainya dari kalangan Alpha Dominan. Termasuk Draco dan Cedric, mereka menyukai Alpha cantik itu. Siapakah yang akan Harry pilih nantinya untuk menjadi sepasang mate Alpha...