Happy reading
29 July 2023
.
.
.Didalam tenda para pemain Quidditch, Draco tengah bersiap-siap menggunakan segala atributnya, mulai dari pelindung lutut sampai sapu terbang yang melayang.
Hatinya masih berkecamuk pada Harry, seharian ini dia tak bertemu dengan kekasihnya itu. Sungguh rasa rindu menggerogoti hatinya.
Saat Draco kembali duduk dan mencoba meraih botol minumnya, tiba-tiba botol itu bergeser menjauh, padahal Draco belum sepenuhnya menyentuh permukaannya.
Merasa ada yang aneh, Draco kemudian mencoba kembali meraih botol itu. Namun lagi-lagi botol itu menjauh, hingga dia merasa ada seseorang yang sedang menjahilinya.
"Potter, aku tahu itu kau"
Bisikan itu mengundang seseorang keluar dari jubah transparannya sambil menyembulkan wajah gemas yang memerah, memandang Draco dengan cemberut "Bagaimana kau bisa tahu itu aku?! Kau curang!"
Draco terkekeh, lalu meraih kedua rahang Harry "Bukannya pihak penonton tidak boleh sembarang masuk, Potter?" Tanya Draco yang merasa heran bagaimana Harry bisa lolos dari pandangan Snape yang berjaga di depan tenda itu, padahal dia sendiri bisa merasakan Pheromone Apel menyegarkan milik Harry.
"Kau tidak senang bertemu denganku? Aku hanya ingin memberikan semangat padamu, Malfoy"
Oh sial wajah menggemaskan itu membuat Draco tak tahan ingin meraup habis bibir merah muda merekah ketika cemberut itu. Lalu dengan gerakan cepat Draco mengecup bibir itu, dengan reaksi Harry yang sudah membulatkan matanya terkejut.
"Cium saja aku, maka aku akan semangat" ucapan Draco sukses membuat pipi Harry memerah padam, lalu kembali menyembunyikan wajahnya di balik jubah gaib itu.
Memang ya jika bersama Draco, pipi Harry tidak akan berhenti untuk memerah karena tindakan manis yang Draco berikan.
"Eum aku-... Aku harus segera menyusul temanku yang lain" ucap Harry yang gugup setengah mati mendapatkan tatapan memuja dari Draco.
"Itu benar, sebelum Pansy membakar habis stadion Quidditch karena amarahnya" keduanya kembali tertawa, lalu Harry pun pergi meninggalkan tenda itu menggunakan jubah gaibnya kembali.
_______________________
Harry, Pansy, Hermione, Theo dan Oliver sudah sampai di tribun Gryffindor. Harry juga mengajak Oliver untuk menonton bersama.
Suasana belum terlalu ramai, masih banyak berlalu lalang di sekitar tribun untuk sekedar mencari tempat nyaman untuk menonton pertandingan grand final Quidditch, antara Hufflepuff dan Slytherin.
Semuanya memakai atribut yang sesuai dengan warna yang sama seperti asrama yang mereka dukung, tanpa terkecuali wanita yang sedang bingung mencari tempat duduk yang nyaman.
Dengan atribut yang cukup mencolok Harry dapat mengenalinya, karena beberapa hari yang lalu dia menjadi sering bertemu dengannya hanya untuk menceritakan hal-hal random tentang kehidupan selama menjadi murid Hogwarts.
"Luna!" Panggil Harry saat melihat seorang perempuan berambut pirang dengan kacamata berbentuk aneh itu baru saja sampai di tribun.
Perempuan itu berjalan sambil tersenyum kikuk saat teman-teman Harry dan Draco menatapnya intens "Hai Harry!"
"Ayo duduk bersama di sini, kita menonton Quidditch bersama!" Ajak Harry dengan senyuman tulusnya tanpa memperdulikan teman-temannya yang menatapnya tajam.
Bagaimana Harry dan Luna bisa saling mengenal?
Insiden yang sangat membuat Harry malu setengah mati ketika Luna yang notabene merupakan anggota kesehatan Madam Pomfrey- memergoki Harry dan Draco bermesraan di ruang kesehatan setelah pertandingan Quidditch Gryffindor vs Ravenclaw.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Evil Enigma [Drarry] - [OPEN PO]
FanfictionHarry adalah seorang Alpha cantik dari Gryffindor, dia bahkan banyak yang menyukainya dari kalangan Alpha Dominan. Termasuk Draco dan Cedric, mereka menyukai Alpha cantik itu. Siapakah yang akan Harry pilih nantinya untuk menjadi sepasang mate Alpha...