🔝 sebuah sejarah sihir

8.6K 624 26
                                    

Happy reading
11 August 2023
.
.
.

1 hari setelah kemenangan Slytherin, Harry langsung mengabulkan permintaan Draco.

Mereka memutuskan untuk pergi merayakan kemenangan Slytherin di luar Hogwarts, sekalian untuk menjadikan momen ini sebagai kencan mereka.

Bibir tipis Draco tak henti-hentinya tersenyum memandangi wajah kesal kekasihnya, rasanya senang sekali melihat Harry tersiksa seperti ini.

Harry lalu membuka mulutnya kembali, memasukan benda manis itu ke mulutnya dengan tatapan sebal, lalu menarik tubuh Draco mendekat.

Draco tersenyum dan menahan teguk Harry saat mulutnya menggigit Pai Apple yang berada di mulut Harry sambil sesekali menjilat bibir manis itu yang terkena madu dengan rasa apel yang begitu kuat.

Entah itu dari Pai Apple kesukaannya atau memang saliva Harry yang begitu manis seperti pheromone miliknya yang membuat Draco ingin terus menjilati bibir Harry.

Harry hanya bisa pasrah saat bibirnya mulai membengkak karena harus menyuapi Draco dari mulutnya langsung, gila memang permintaan kekasihnya ini, namun harus bagaimana lagi? Dia juga menyukai hisapan lembut bibir Draco yang menjadi candu.

Beruntung hanya 1 hari mereka melakukan hal ekstrim ini, Harry sudah tidak dapat membayangkan jika bibirnya akan bengkak terus menerus sampai Draco benar-benar puas menghisapnya.

Setelah puas menerima hisapan manis yang kekasihnya berikan, Harry kemudian menjauhkan wajahnya dari Draco, pipi dan telinganya memerah padam karena gugup dan malu melakukan hal tak senonoh itu di pinggir danau hitam setelah pulang dari Hogsmaede membeli apa yang Draco inginkan.

Sebenarnya Draco tidak meminta apapun, dia hanya meminta selama 7 hari penuh untuk berciuman tanpa henti di asrama Slytherin. Tapi Harry tidak ingin menanggung resiko jika profesor Snape kembali menghukum mereka nantinya.

"Be-berhenti menatapku seperti itu, Malfoy" celetuk Harry sambil melipat tangan dan kedua lututnya, menyembunyikan wajahnya.

Dengan tatapan dalam, Draco tak henti menatap Harry dan mengusap gemas rambut kekasihnya. "Kau sungguh menggemaskan"

Semakin merah padam kedua pipinya, Harry pun memeluk Draco erat, menyembunyikan semburat merah muda pipinya. "I love you, Dray"

Draco tertawa melihat tingkah Harry yang terlihat seperti bukan seorang Alpha, dia lebih cocok untuk di sebut omega.

Walaupun begitu, Harry memiliki jiwa Alpha yang masih tersembunyi, kadang itu pula tidak di tunjukkan nya sekaligus.

"I love you too, sweetheart" kecupan basah dari bibir Draco pada benda kenyal berwarna merah muda itu sebagai penutup. Mereka kembali berpelukan hangat mengabaikan angin yang terus berhembus dari arah barat.

Berdoa saja semoga bibir Harry tidak menjadi bengkak sekali setelah pulang menuju asrama.

_______________________

Seperti biasa, hampir setiap hari Harry, Hermione dan Ron hampir terlambat mengikuti kelas.

"Harusnya kau tidak bangun terlambat, Harry!" Geram Hermione dengan suara kecil, menatap tajam Harry yang duduk di depannya.

Harry hanya tersenyum, menampilkan giginya dengan canggung. "Maaf... Aku lupa jika hari ini ada kelas"

Salahkan saja Draco yang kemarin mengajaknya pulang larut malam karena Draco tidak ingin lepas darinya.

Kini mereka hanya duduk di tempat duduknya masing-masing dengan izin dari profesor Binns yang masih berbaik hati.

Meski terkadang para muridnya akan mengantuk ketika mendengarnya bercerita tentang sejarah sihir, namun profesor Binns sangat sabar menghadapi para muridnya setiap tahun.

My Evil Enigma [Drarry] - [OPEN PO]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang