Krriiinggggg
Jam baker berdering membangunkan pemiliknya yang masih tertidur. Seorang wanita bangun dari tempat tidurnya dan mulai meregangkan badanya.
Wanita itu berjalan menuju nakas yang terletak di samping tempat tidurnya dan mematikan jam baker miliknya. Dia juga mengecek handphone miliknya yang memiliki beberapa notifikasi semalam.
Setelah selesai dia berjalan menuju kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya. Setelah selesai, dia memakai pakaian kerjanya dan keluar dari kamarnya.
Wanita itu tinggal di apartemen yang tidak terlalu luas. Hanya ada satu kamar, dapur dan ruang tv. Dia berjalan menuju dapur untuk membuat sarapan untuknya. Hanya ada roti sandwich dan segelas susu sudah cukup memenuhi kebutuhan paginya.
Tok tok tok
"Winda, ayo kita berangkat"-teriak seseorang dari luar apartemenya.
Yah, wanita itu bernama Winda Pradipta, teman temanya biasa memanggilnya Winda. Wanita cantik kelahiran Jogja ini bekerja di salah satu perusahaan arsitektur di Jakarta. Dia datang bersama temanya Selly dan bekerja di perusahaan yang sama.
Winda membawa tasnya dan pergi keluar menghampiri Selly yang sudah menunggu di luar. Kebetulan juga mereka tinggal di apartemen dengan unit yang sama. Winda membuka pintu dan Selly sudah menunggunya duduk di kursi yang terletak di depan pintu apartemenya.
"Hai sell, ayo kita berangkat"-winda
" Ayo, kita naik bussway ajah yah"-Selly
"Ok"
Mereka berdua pergi bersama ke kantor. Baru 2 minggu mereka bekerja di sana. Di perjalanan banyak penumpang yang naik jadi mengharuskan mereka untuk berdiri.
"Kamu tidak minta di jemput Jimi Sel?"-winda
" Nggak ah, aku pengin berangkat sama kamu ajah"-selly
"Paling nanti pulangnya di tinggal lagi"-canda winda
" Ya maaf yah, jimi sukanya maksa sih"-selly
Setelah beberapa menit, mereka akhirnya sampai di pemberhentian mereka. Sebelum masuk kantor, selly mengajak winda pergi ke Cafe untuk membeli kopi.
Mereka masuk ke dalam Cafe yang bergaya minimalis tapi nyaman untuk para pekerja seperti mereka. Selly langsung mengantri bersama winda.
"Kamu mau pesen apa nggak win?"-tanya selly
" Nggk ah, aku sudah sarapan tadi"-jawab winda
"Ya udah, aku pesen Mocachino yah seperti biasa"- kata selly kepada seorang pelayan yang keliatan masih muda bernama Yura
" Teh Winda tidak pesan?" -tanya yura pada winda
Mereka sering mampir ke Cafe dan ngobrol bareng jadi mereka mengenal satu sama lain. Dan Yura ini anak Bandung yang masih kuliah di UI.
"Nggk ah, aku sudah sarapan tadi, biar selly ajah yang beli"-winda
" Oh ya udah, ini teh pesenanya"-kata Yura sambil menyerahkan segelas Mocachino hangat pada selly
"Kita duluan yah yura, dah"-winda dan Selly meninggalkan cafe itu.
Mereka memasuki Lift menuju ke kantor mereka di lantai 5. Lantai 1 untuk kantin, mushola, dan loby kantor. Lantai 2 untuk tuang rapat dan pertemuan. Lantai 3 untuk kantor Marketing. Lantai 4 kantor Manajement. Lantai 5 kantor anak arsitektur. Lantai 6 kantor kepala grup arsitektur. Dan lantai 7 kantor CEO.
Setelah sampai, Winda dan Selly masuk ke ruanganya masing masing. Ruang antar karyawan di sekat agar mereka fokus dalam bekerja. Dalam ruangan ini terdapat 4 meja. 2 di tempati oleh winda dan selly, satunya lagi di tempati Jimi pacar Selly dan satunya lagi masih kosong. Katanya sih mau di tempati karyawan pindahan dari luar negri.
KAMU SEDANG MEMBACA
That Guy (END)
RomansaWinda adalah seorang pendatang dari desa kecil di Jogja. dia memutuskan untuk merantau ke kota setelah lulus kuliah. dia di terima di perusahaan yang mengelola beberapa desaign arsitek bangunan dan rumah. berawal dari sini, dia bertemu pria bernama...