Winda dan Yogi berkujung ke tempat teman Yogi yang punya kontrakan. Mereka sedang berkeliling melihat lihat isi rumah yang mau di tempati winda dan Selly.
Rumahnya cukup luas sih, ada 2 kamar, dapur, ruang tengah, ruang tamu, dan kamar mandi si dalam kamar.
"Gimana mba wen?" -tanya teman yogi
"Enak sih, luas dan bersih juga. Aku suka kok mas"- Winda
"Kalau suka mb winda bisa langsung pindah hari ini juga, ini kunci rumah sama kunci gerbangnya. Untuk Dp bisa langsung tf saja ke rekeningku nanti tak WA saja yah"-teman Yogi
" Makasih ya bro"-kata Yogi pada temanya bernama Juno
"Sama sama bro, kalau gitu aku tinggal dulu yah ada kerjaan soalnya"-Juno, langsung meninggalkan winda dan yogi di teras rumah kontrakan
" Gimana win? Mau pindah sekarang atau nanti ajah?"-yogi
"Kayanya nanti pas liburan ajah gi, jadi waktu luangnya banyak"-winda
" Okelah, nanti aku bantu pindahan"-yogi
"Duh, kamu tuh yah baik banget loh sama aku"-winda
" Sama temen ya kudu baik win, oh iyah sebelum aku anter kamu pulang mampir dulu yuk ke rumah. Ibu pengin ketemu sama kamu"-yogi
"Kok bisa pengin ketemu aku sih gi, kamu cerita macem macem yah sama ibu mu"-winda
" Nggak kok, aku cerita yang baik baik win sumpah. Ayo keburu sore nih"-yogi sambil menarik tangan winda masuk ke dalam mobilnya
Mereka berangkat ke rumah Yogi. Jaraknya tidak jauh dari kontrakan baru milik winda.
Setelah sampai di parkiran rumah yang cukup besar, yogi dan winda turun dari mobil. Winda hanya kagum dengan kemegahan rumah orang tua yogi.
"Yuk masuk"-yogi
Mereka berdua masuk ke dalam rumah. Saat masuk ada bibi yang bekerja di rumah yogi.
" Tuan sudah pulang"-kata bibi sambil menyambut tuanya pulang. Usia bibinya sudah cukup berumur. Fan factnya, ibu Yogi tidak suka mempekerjakan orang yang muda muda. Karena mereka lebih menyepelekan pekerjaan mereka.
"Ibu di mana bi?"-yogi
" Ibu di taman belakang sama non Rexy"-kata bibi
"Ya udah, oh iyah bi ini temen aku namanya winda"-yogi
" Hallo bi"-sapa winda
"Cantik ya tuan, lebih cantik aslinya"-bisik bibi
" Ssttt bi"-yogi
Winda hanya kebingungan melihat tingkah 2 orang di hadapanya.
"Aku ke belakang dulu bi, tolong siapin minum buat kami"-yogi
" Mari bi"-winda
Yogi dan winda pergi ke halaman belakang untuk menemui ibu yogi. Di gazebo nampak seorang wanita paruh baya bersama wanita muda duduk berhadapan sambil minum teh.
"Hallo bu, yogi pulang"-sapa yogi dan langsung mencium tangan ibunya
" Hallo tante"-sapa winda yang juga mencium tangan ibu yogi
"Eh anak ibu udah pulang, ini siapa gi?"-tanya ibunya yogi
" Perkenalkan saya winda teman kantor yogi"-winda
"Oh, ini dek winda, yang sering kamu ceritain gi"-ibu
" Iyah bu"-yogi
"De winda sini duduk sama ibu"-ibu
Winda menuruti perintah ibu Yogi dan langsung duduk di samping ibunya yogi.
"Hallo mba winda, namaku Rexy adiknya mas yogi"-rexy
" Ah, hallo"-winda
"Dek winda udah lama tinggal di jakarta"-ibu
" Baru 3 bulanan bu, semenjak kerja di sini"-winda
"Memang mba winda asli mana?"-Rexy
" Aku aslinya Jogja de"-winda
"Wah jauh juga, kalau pulang pake kereta berarti"-ibu
" Iyah bu"-winda
"Udah lama kenal sama yogi"-ibu
" Udah 2 bulan lebih, semenjak yogi pindah"-winda
"Yogi sering banget cerita tentang kamu loh"-ibu
" Bu, jangan buka kartu dong"-yogi
"Memang kenapa? Kamu malu yah"-ibu
"Asal mb winda tau yah, hampir setiap pulang kerja mas ku ini cerita tentang mb winda loh"-rexy
" Iyah, jadi ibu sama adenya jadi penasaran deh sama mb winda"-ibu
Winda hanya melirik yogi yang salting. Pasalnya yogi tidak pernah bilang apapun tentang perasaanya pada winda.
"Udah ya bu, yogi mau nganter winda pulang dulu takutnya kesorean"-yogi
" Cepet banget pulangnya, lain kali waktu libur dateng ke sini lagi yah"-ibu
"Iya bu, kalau nanti winda ada waktu winda main lagi ke sini"-winda
" Ya udah hati hati di jalan, jangan ngebut ngebut yah gi"-ibu
"Siap bu"-yogi
" Winda pamit dulu yah bu"-winda, sambil mencium tangan ibu yogi
Winda dan yogi pergi meninggalkan rumah. Winda jadi diam setelah tahu faktanya kalau yogi suka sama dia. Pantas saja yogi selalu ada saat winda butuh. Yogi selalu cuek dan dingin dengan cewe lain, tapi selalu ramah dan baik pada winda.
Di perjalanan pulang, winda banyak diam. Dia hanya memandang keluar jendela mobil yogi. Yogi yang menyadarinya merasa gelisah melihat perubahan sikap winda.
"Win, kamu marah yah sama aku?"-yogi membuka suara
" Nggk kok, kenapa harus marah, kamu nggak buat salah"-winda
"Terus kenapa dari tadi diem ajah?"- yogi
" Aku cuman sedikit shok ajah, tapi aku baik baik ajah"-winda
Yogi menepikan mobilnya di tepi jalan yang agak sepi.
"Loh kok berhenti gi?"-winda
" Aku mau meluruskan ajah, aku nggak suka liat kamu diem gini"-yogi
"Aku nggk papa gi"- winda
" Ok sekarang aku mau ngaku. Sebenernya aku tuh suka sama kamu win, dari pertama bertemu aku sudah tertarik sama kamu. Kamu wanita pertama yang perhatiin dengan tulus tanpa tujuan apapun. Beda sama wanita lain yang hanya ingin hartaku saja. Aku mulai tertarik sama kamu setelah berhari hari aku berhadapan dengan kamu. Aku selalu marah dan gelisah saat banyak pria yang tertarik sama kamu. Aku ingin menjadi pria yang selalu melindungi kamu, menjaga kamu, selalu ada saat kamu butuh. Aku tuh cinta dan sayang sama kamu win"-yogi
"Yogi maaf aku nggak tahu, aku kira kamu perhatian sama aku karena kasihan liat aku"-winda
" Ndak win, aku tuh sayang sama kamu. Kamu mau kan jadi pacar aku?"-yogi
"Hhmmm gimana yah, aku masih shok dan masih bingung dengan semuanya. Tolong kasih aku waktu untuk berfikir kamu mau kan menungguku?"-winda
" Ok aku akan menunggu keputusanmu saat kamu siap, tapi please jangan jauhin aku dan tetap jadi winda yang seperti biasa. Yang cerewet dan bawel"-yogi
"Iyah iyah, maaf yah gi aku ndak bermaksud ngediemin kamu"-winda
" Ndak papa, aku tahu kamu terkejut. Huhfft, sebaiknya kita jalan lagi sebelum malam"-yogi
Yogi merasa lega dengan perasaanya. Setidaknya winda tahu kalau dia suka sama winda.
Winda masih menimbang keputusan dam perasaanya sama yogi. Entahlah, biar waktu yang bicara.
🐱💙🐿
KAMU SEDANG MEMBACA
That Guy (END)
RomanceWinda adalah seorang pendatang dari desa kecil di Jogja. dia memutuskan untuk merantau ke kota setelah lulus kuliah. dia di terima di perusahaan yang mengelola beberapa desaign arsitek bangunan dan rumah. berawal dari sini, dia bertemu pria bernama...