10. Date??

99 66 5
                                    

Dunia tak seram, hanya saja isinya yang begitu menyeramkan. Apalagi manusia.


Dua hari telah berlalu. Atika sudah kembali kerumahnya, dan Nayla sudah kembali sekolah dengan biasa.

"Gimana kabarnya nak?" tanya Atika yang sedang menghubungkan VideoCall kepada Arvan yang sedang diAmerika.

"Allhamdulillah baik mah, mamah gimana?"

"Allhamdulillah mamah juga, Gimana sama pekerjaan kamu? Aman?"

"Semuanya aman mah, perusahaan papah sebentar lagi juga akan pulih, doain terus ya mah."

Atika tersenyum lega. "Allhamdulillah ya nak, terima kasih untuk kerja keras kamu buat bangkitin perusahaan papah."

"Sama-sama mah."

"Arvan matiin ya, Arvan mau ada meeting bentar lagi."

Arvan mematikan hubungannya telfonnya. Atika kembali untuk melanjutkan makan siangnya.

******

"Kabar mamah kamu gimana Nay?" Tanya Yuna teman sekelasnya.

"Allhamdulillah baik."

"Syukur deh, Oh iya kantin yuk." Nayla menoleh kearah Yuna. "Ayoo."

Mereka berdua pun berjalan beriringan menuju kantin. Mereka bercanda tawa sepanjang jalan karena selama 2 hari Nayla tak berangkat sekolah dan Yuna pun menceritakan semua selama 2 hari itu.

"Nayla tunggu." Panggil orang dibelakangnya.

Nayla dan Yuna pun menoleh kearah belakang. Nayla mengernyitkan keningnya pasalnya ia tak kenal dengan orang yang memanggilnya itu.

Orang itu mendekat kearah mereka berdua. "Ini ada bekal dan beberapa cemilan didalamnya, terima ya."

Nayla bingung. "Dari siapa?" Tanya Nayla. Orang itu menghela nafasnya.

"Tenang aja gak ada racunnya kok, Aman." Nayla menerima paperbag itu dan orang itu segera berlalu dari hadapan mereka berdua.

Yuna dan Nayla telah sampai kantin, Nayla membuka paperbag itu.

Deringan ponsel Nayla mengalihkan aktivitas Nayla yang sedang membuka paperbag itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Deringan ponsel Nayla mengalihkan aktivitas Nayla yang sedang membuka paperbag itu.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
NAYLA CHANTIKATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang