21. Keromantisan Cakra

39 8 0
                                    

Hari demi hari telah di jalankan dengan baik hingga hari ini adalah hari terakhir PAS (Penilaian Akhir Semester), Hari Sabtu yang biasanya mereka libur kini masuk akibat ujian.

Nayla menunggu Cakra yang katanya akan menjemput dirinya dan membawa jalan jalan. Gadis itu menoleh kesana kemari mencari motor Cakra ntah kapan datangnya.

Tinn.

Gadis itu berbinar dan segera menghampiri kekasihnya itu.

"Gimana sama ujiannya?" tanya Cakra memberi helm dan memasangkan di kepala gadisnya.

"Lancar." balasnya tersenyum dan mengacungkan jempol.

"Ayo."

Cakra mengingkari janjinya, sekarang Cakra langsung membawa Nayla pulang kerumah dengan kecepatan sedang.

"Katanya mau jalan jalan."

"Gajadi." Mood Nayla yang tadinya bagus sekarang langsung luruh begitu saja. 'Aaa kesel banget' gerutunya dalam hati.

Tak ada lagi pembicaraan di antar keduanya, hingga sampai di mana rumah Nayla berada. Setelah Cakra membantu Nayla turun cowok itu langsung pergi begitu saja tanpa memperdulikan gadis itu.

Nayla menghentakkan kakinya bak anak kecil meminta permen dengan mulut yang sengaja di monyongkan.

"HIH KESELLL."

Gadis itu langsung menutup pintu kamarnya dan mengguling gulingkan badannya di atas kasur, tak habis pikir dengan cowoknya itu kemarin dengan sikap romantis dan sekarang dirinya cuek.

Ponsel Nayla berbunyi mendandakan ada yang menelfonnya, setelah melihat nama yang tertera Nayla membiarkan saja penggilan itu.

"Apasih telfon telfon beringsik." ujarnya sangat kesal.

Setelah mati kini ganti bunyi dari notifikasi pesan yang masuk.

kak cakra
'Siap siap nanti malam gua jemput'
'jangan ngambek nanti cantiknya ilang'
'see u nanti malam love u'

>><<
/read

"Ih kak Cakra typingnya buayaaaaaaa."

******

Nayla mengenakan dress selutut berwarna hitam, polesan makeup yang tipis membuat wajahnya semakin ayu dan tak lupa juga rambut yang telah di sisir rapih dan tergerai indah serta jepitan rambut sebagai hiasan.

"Mana ih kok belum datang." gumamnya.

"Jangan bilang gajadi lagi."

"Nak ayo turun ada Cakra di bawah." panggil ibunya dari luar pintu kamarnya.

Nayla segera mengambil tas dan membuka kenop pintu. Atika tampak termenung dengan penampilan anak gadisnya itu.

"MasyaAllah nak cantik banget."

"Aa mama bisa aja." malu Nayla.

Mereka berdua pun menuruni anak tangga satu persatu, mata gadis itu langsung melihat Cakra telah bercengkrama dengan ayahnya.

Mata cowok itu langsung menatap kagum dengan gadis yang sudah di ujung tangga sana, begitupun dengan Dion.

Kedua gadis itu menghampirinya. Nayla menunduk malu, apa pakaiannya ada yang salah? Atau makeupnya terlalu tebal?

"Om Tante saya kesini ingin mengajak Nayla jalan boleh?" izinnya merasa was was akan tidak dapat izin orang tua gadis itu.

"Tapi janji jaga Nayla dan pulangkan ke-saya dengan selamat." Cakra mengangguk.

NAYLA CHANTIKATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang