20. Kertas Misterius

34 7 1
                                    

Hari ini Nayla menunggu Yuna yang katanya mau menjemputnya untuk pergi kesekolah bareng. Gadis itu duduk diteras depan menunggu sahabatnya datang.

Nayla mengelurkan ponselnya untuk membuka aplikasi whatsapp.

kak cakra
'Mau gua jemput?'

>><<
'Ngga usah'

kak cakra
'Yaudah hati" kalo ada apa apa telfon gua.'

Setelah itu didepan sana sudah terdapat Yuna melambaikan tangannya. Nayla segera memasukkam kembali ponselnya dan menghampiri Yuna.

"Maaf ya lama." ujar gadis itu seraya membuka pintu mobilnya.

"Gapapa." Nayla pun masuk kedalam kursi penumpang dan Yuna menyetir.

"Btw gimana kemarin seleksi?" tanya Yuna yang melajukan mobilnya menuju sekolah.

"Pusing bener dah gila gua kira enak eh ternyata." balas Nayla menggelengkan kepalanya.

Yuna pun terkekeh. "Hahaha semoga kita masuk tiga besar ya."

Setelah itu mereka berdua menuju sekolahnya tanpa membuka topik pembicaraan lagi.

Sorot mata dari beberapa siswa yang ada didepan kelas teralih akan kedatangan dua gadis itu. Kedua gadis itu menyusuri koridor dengan santai, jam juga masih menunjukkan pukul 07.05 banyak waktu luang sebelum memasuki jam pelajaran.

"Gila kece juga tu dekel." ujar salah satu kakak tingkatnya.

Cowok yang sedari tadi memperhatikan keduanya kini ia mendekat kearahnya.

"Hai Nay." sapanya dan dijawab deheman oleh Nayla.

"Cuek amat ni cantik cantik."

"Terus mau lo apa ha!" balas Yuna dengan nada tinggi.

"Wez wez wez kalem dong." kekeh cowok itu.

"Ya, maaf." Yuna merasa tak enak dengan cowok itu apalagi pas itu dia pernah memujinya dengan kata 'ganteng'. Bintang pun mengangguk.

"Btw ngapain disini kak?" tanya Yuna basa basi. Altaf Bintang Aldafi ia anak baru yang memasuki kelas 11 diSMA MAHARANI ini.

"Gapapa cuma nyapa kalian aja."

Nayla melengos dari keduanya menuju kelasnya berada. Setelah beberapa jarak dirinya itu melangkah dirinya dipanggil oleh Pak Raka.

"Nayla pengumuman hasil seleksi diumumkan waktu kamu naik kelas sebelas, begitupun yang lain." ujar Pak Raka memberi tahu.

"Iya pak makasih."

"Main tinggal aja bocah." gumam Yuna. "Yaudah aku permisi dulu kak." Yuna pun mengejar Nayla yang sudah tak menghilang dari hadapannya.

******

"Hari ini kita ujian lisan oke." guru bahasa inggris itu mendapat sorakan tak suka dari siswa kelasnya.

"Sebentar lagi kalian naik kelas sebelas ujian lisan kali ini untuk membantu nilai kalian nanti jika tidak kurang dari nilai kkm." jelas guru itu. Bukan Mis Riva yang mengajar bahasa inggris kelas 10, Mis Riva mengajar jika mereka semua kelas 12.

NAYLA CHANTIKATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang