11☆

1.5K 54 5
                                    

Hari ke 17. Aku datang terlambat dan di marahi oleh wakil kepala sekolah yang sedang berjaga di gerbang depan.

Saat wakil kepala sekolah memarahiku, aku sama sekali tak mendengarkannya.

Aku melamun.

Aku juga tak cukup tidur semalam.

Belakangan ini aku selalu begadang dan mengakibatkan munculnya mata panda di bawah mataku.

"Kamu dengerin saya gak?!" ucap wakil kepala sekolah dengan lantang. Pak Haris namanya.

Aku tersadar dari lamunanku dan menoleh kearah wakil kepala sekolah.

"Iya, Pak. Maaf."

Lantas Pak Haris menggeleng-gelengkan kepalanya.

"Sudah, sana kamu kembali ke kelas."

"Baik, Pak. Maaf ya, Pak. Saya gak akan ulangin lagi." ujarku kepada Pak Haris dan bergegas pergi ke kelas.

Saat berada di lapangan aku berhenti sejenak. Aku menoleh ke arah parkiran guru berada. Biasanya aku melihat Pak Jeffrey di situ.

Aku menundukkan kepala.

Ya Tuhan, aku merindukannya...

Aku tak ingin terlarut dalam kesedihan terlalu lama. Itu menyakitkan.

Lantas aku pergi ke kelas dengan langkah cepat.

Born Too Late • Jeffrey Dean Morgan •Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang