17☆

1.4K 59 4
                                    

Aku terbangun pada pukul 04:00 pagi. Masih ada cukup banyak waktu untuk bersiap berangkat ke sekolah.

Aku memutuskan pergi ke dapur untuk memasak. Sesampainya di dapur, aku tak tahu akan memasak apa. Aku tak terpikirkan menu apa yang ingin kumakan hari ini. Aku memutuskan untuk memakan sepiring selada yang sudah kucuci bersih lalu kupotong menjadi kecil-kecil dan menuangkan bumbu salad berkemasan botol di atasnya.

Saat sarapan aku teringat jika semalam aku memberi pesan kepada Pak Jeffrey. Aku penasaran apakah sudah di balas atau belum.

Aku segera pergi ke kamar untuk mengambil ponselku yang sedang ku isi daya semalaman di atas nakas. Sembari menunggu ponselku menyala, aku kembali lagi ke dapur untuk melanjutkan sarapanku. Tak berselang lama ponselku menyala dan aku segera membuka aplikasi WhatsApp.

Pak Jeffrey sudah membalas pesanku, kulihat dari notifikasinya.

Pak Jeffreeeyyyy

Imut.

Deg!

Saat hendak menyuapkan makanan ke dalam mulutku seketika terhenti sejenak.

"Aku?" siapa lagi? Yang di dalam foto yang aku kirim kepada Pak Jeffrey hanyalah foto selfieku memakan cookies pemberiannya.

Wajahku langsung memerah. Astaga ini masih sangat pagi untuk tersipu malu!

Tak tahu harus kuapakan pesan tersebut, berakhirlah tak kubalas dan mematikan ponselku kembali lalu meletakkannya di sebelah piringku.

Pak Jeffrey membalas pesanku di dini hari. Alias, aku sudah tertidur lelap.

Kulanjutkan sarapanku sambil melamun dengan wajah memerah tersipu malu.

Pak Jeff ini...

Kutampar pelan kedua pipiku bermaksud untuk tersadar dari lamunan ini. Tak sadar aku sudah menghabiskan sarapanku. Aku berdiri dari kursi yang kududuki dan beralih ke westafel untuk mencuci piring yang kupakai tadi.

Setelah mencuci piring aku segera mengambil handuk dan pergi membasuh badan.



Pukul 05:30 tepat aku sudah sampai di sekolah. Aku terdiam sejenak, memikirkan untuk memilih masuk melewati gerbang belakang atau gerbang depan.

Jika gerbang belakang kemungkinan besar aku akan melihat Pak Jeffrey. Namun, aku lupa membawa air mineral. Jika pergi ke kantin sekarang membuatku masuk lewat gerbang depan.

"Beli air aja dah, haus." aku segera berjalan melintasi gerbang depan. Saat sudah memasuki area sekolah tiba-tiba ada satu suara yang begitu familiar di telingaku.

 Saat sudah memasuki area sekolah tiba-tiba ada satu suara yang begitu familiar di telingaku

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Born Too Late • Jeffrey Dean Morgan •Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang