Masih di hari yang sama selepas upacara bendera di hari Senin. Sekarang aku berada di depan kelas untuk melepas sepatuku dan meletakkannya di rak sepatu yang berada di depan kelas.
Belum sempat memasuki kelas, aku mendapatkan notif pesan yang ternyata dari Pak Jeffrey.
Sesuai dengan permintaannya aku segera menghampirinya.
Aku sedikit bertanya-tanya mengapa ia memanggilku.
Setidaknya rasa rinduku kepadanya selama ini akhirnya terbayar juga.
Untuk pergi ke pos satpam aku harus melewati beberapa koridor dan melewati lapangan sekolah yang begitu luas.
Kurasa para siswa dan siswi sudah kembali ke kelasnya masing-masing karena kondisi lapangan sudah sepi sekali.
Saat sudah melewati separuh dari lapangan aku melihat adanya Pak Jeffrey. Ia bersama Pak Chris, guru olahraga yang berada di sekolahku. Mereka sedang bercengkerama di pos satpam.
Jika Pak Chris memakai setelan olahraga setelah upacara bendera tadi sudah tak di ragukan kalau Pak Chris akan mengajar setelah ini, namun aku melihat Pak Jeffrey juga mengganti seragam gurunya menjadi kaos biasa berwarna hitam. Ada apa? Apakah ia tidak mengajar?
Langkahku semakin cepat mendekati mereka.
Pak Jeffrey menyadari jika ada seseorang yang berjalan mendatanginya lantas menoleh cepat.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Lalu kami berdua sama-sama melakukan eye contact.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Oh shit what the fuck is that.
Pipiku bersemu setelah melihat apa yang ia lakukan kepadaku. Membuat wajahku memerah pula.
