Tak terasa sudah pergantian hari, 2 hari libur tak terasa bagiku. Aku butuh banyak hari libur! Aku masih sangat lelah demi Tuhan.
Kalian akan bilang kalau aku ini aneh karena faktanya aku suka dengan hari Senin.
Setiap hari Senin, pembelajaran di sekolah di mulai pada pukul 07:30. Upacara di mulai pukul 06:30 dan selesai pukul 06:55. Memang seharusnya pembelajaran di mulai pukul 07:00 tepat. Namun entah kenapa setiap hari Senin selalu kosong di jam pertama pembelajaran. Padahal di kelas lainnya langsung ada gurunya.
Selepas upacara bendera aku segera kembali ke kelas untuk mengerjakan pekerjaan rumah yang guru berikan. Aku lupa jika ada pekerjaan rumah, aku teringat saat sedang mencuci tangan di westafel tadi sebelum upacara bendera di mulai.
Dan sialnya aku harus benar-benar mengerjakaannya karena semua temanku juga belum mengerjakan tugasnya.
Jika saja salah satu temanku sudah mengerjakan pasti dia dengan senang hati membagi pekerjaan rumahnya itu kepadaku. Sophie, dia memang malaikatku!
Memang benar Sophie sudah mengerjakan, namun Ia tidak datang ke sekolah. Ia harus pergi ke rumah sakit untuk mengambil obat dengan resep dokter milik ayahnya.
Sedangkan Anneth dan Gabriel langsung panik saat aku memberitahu mereka jika di jam pertama ada pekerjaan rumah. Mereka berdua sedang kalang kabut mencari contekan. Aku tertawa melihat tingkah laku mereka.
"Gabe, Ann, udah, duduk dulu sana. Tinggal sedikit lagi selesai nih, ntar aku kasih lihat." ujarku memanggil Gabriel dan Anneth yang sedang menanyai satu persatu teman sekelas.
"Sumpah hampir selesai?" tanya Anneth yang langsung duduk di depanku.
"Bilang dong! Tau gitu kita duduk manis aja nunggu kamu ngerjainnya. Ya 'kan, Ann?"
"Nah, iya tuh."
"Iya, iya, sebentar. Nih, cepet tulis. Nanti keburu guru dateng."
"Okay siap!" ucap mereka berdua bersamaan.
Sembari menunggu guru datang, aku membuka ponselku untuk membuka notif chat yang aku abaikan sejak pagi tadi.
Seperti biasa, isinya hanya dari grub chat. Tak ada yang benar-benar memberiku pesan personal. Setelah itu aku menggeser layar ke arah kanan untuk melihat status cerita teman-temanku.
Saat hendak memencet status milik Gabriel mataku tertuju kepada status milik Pak Jeffrey.
Ia terlihat hendak pergi ke sesuatu tempat. Ia berada di dalam mobil dan memotret pemandangan lampu lalu lintas yang sedang macet.
Macet😴
Itu captionnya.
Lucu banget.
"Balas gak, ya?" gumamku pelan.
"Balas deh."
Mau kemana, Pakk?|
"Oh iya 'kan lagi nyetir orangnya." aku memukul jidatku pelan.
Aku beralih ke aplikasi Galeri untuk menghapus beberapa foto yang tidak penting. Belakangan ini ponselku sering lamban saat kupakai, mungkin salah satu penyebabnya adalah ribuan foto yang aku simpan. Bukan bermaksud malas atau sebagainya, hanya saja aku menyayangkan ribuan foto-fotoku yang hendak kuhapus. Mereka semua memiliki kenangan yang berbeda.
KAMU SEDANG MEMBACA
Born Too Late • Jeffrey Dean Morgan •
Ficção AdolescenteHanya seorang gadis SMA yang jatuh cinta kepada gurunya sendiri. •Start: 13 Mei 2023 •End: - [ON GOING]