ARDR 15 : Koma.

315 24 4
                                    

Rai tertunduk sedih di bangku rumah ruang tunggu. Begitupun juga dengan Mala dkk. Kondisi Rakha dan Jirayut sedang dalam penanganan medis dari dokter.

Jirayut..lo sahabat gue..jangan ninggalin gue.. isak Rai teramat sendu.

Begitupun juga dengan Mala,Vio, Gizelle dan Alifa, mereka juga ikut berduka.

"Aku gak ngerti kenapa selalu begini, Siapa yang tega mencelakai sahabatku sendiri??" Seru Rai disela isak tangis.

Tak lama kemudian dokter keluar dari ruang pasien dan mendekati Rai dkk.

"Anda siapanya pasien?" Tanya dokter.

Rai berdiri dari tempat duduk dan menghampiri dokter. "Saya sahabatnya dok. Ini adiknya."

"Kalau gitu anda mengisi formulir adminitrasi segera." Ucapnya.

"Iya dok." Kata Mala dan beranjak ke ruang adminitrasi.

"Gimana keadaan sahabat saya dok?" Tanya Rai.

Dokter menatap Rai dalam-dalam. "Kami sudah lakukan yang terbaik untuk mereka, tapi...."

Rai berkaca-kaca. "Tapi apa?"

"Satu dari pasien mengalami koma. Yang satunya berhasil diselamatkan tapi ia akan segera siuman. Mohon bersabar dek." Kemudian dokter pun pergi.

Airmatanya mulai deras memenuhi pipi Rai. Lelaki itu amat terpukul karena mengetahui tentang keadaan Jirayut.

"Jirayuutt...hik hik jirayut...." ia menangis tersedu-sedu.

Alifa mengelus pundak Rai dengan halus. "Rai.. lo tenang yah ada aku disini. Nanti aku yang jagain Ayut ok?"

Rai mengangguk. "Ok aku pulang ya udah malam."

"Hati-hati ya RaiMal Qu." Seru Alifa dan Vio.

Keesokan paginya di sekolah, Rai masih duduk di taman sendirian sebelum bel masuk. Ia masih teringat kejadian yang menimpa sahabat setianya.

Siapa yang berani celakain sahabatku? Aku akan gigit dan bunuh pelakunya! Grghhh..! Geramnya kesal.

Tapi ia ingat seseorang yang selama ini ia benci.

Andi! Ialah orang yang yang bikim Jirayut menderita!

Lalu ia berlari ke kelas untuk mencari Andi.

Sesampainya di kelas, ia menemukan Andi yang sedang asyik mengobrol dengan Isman dan Nizam. Begitu tau bahwa ada Rai yang sedang berdiri di hadapan nya, mereka pun menoleh.

Andi menatap Rai sinis. "Kenapa? Marah ya? Cowok banci kok nangis ishh.."

Plak! Rai menampar pipi Andi cukup keras. Seluruh siswa yang melihatnya terkejut.

"Kamu bener-bener keterlaluan ya... Sahabatku jadi koma gara-gara lo!" Sentak Rai keras-keras.

Andi tersenyum. "Puas? Lo sendiri yang gak berguna."

Slet! Mata Rai menyala kuning cerah. Disertai dengan tumbuhnya 2 gigi taring di mulutnya.

"Begitu tega lo nyiksain sahabatku. Aku akan serang lo sekarang juga!" Kata Rai.

Sret! Ia mencakar jaket Andi dengan kuku-kukunya yang panjang. Penampilan Rai terbilang menakutkan di mata Andi dan kawan-kawan.

Kemudian ia melesat pergi meninggalkan Andi di kelas.

Bersambung...

Wih serem ya nih Kak Rai? 🐺🐺

Sampw ketakutan pula wkwk 😁

Nih aq kasih bonus buat pembaca setia ARDR 👇







VOTE-KOMEN-SHARE
Thank you 💙

Antara RaiMal Dan RakMal 💙 (JirRai-RakMal) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang