4.

15 9 1
                                    



Naga itu segera mendaratkan tubuh raksasa nya dengan mulus dan rapi. Hamparan bunga berwarna warni yang bersinar di pinggiran danau yang jernih menambahkan keindahan disana.

Shen Rui masih dibuat tertawa ketika melihat tingkah Yue yang masih memejamkan matanya dan menggenggam dengan erat lengan bajunya.

"Hei... Kita sudah di darat sekarang, Apa yang kau takutkan..?" Shen Rui menepuk pelan kepala Yue dan mengelus rambut lembut nya. "Lihat... Kau masih aman sekarang." Dia menatap lembut Yue dengan kekehan kecil nya.

Yue membuka mata nya perlahan dan melihat ke sekitar yang ternyata benar mereka sudah mendarat. "A-aku tidak takut." Begitu dia sadar masih menggenggam lengan baju Shen Rui dia segera melepaskan nya dan turun dari atas kepala Naga.

Hmm... Wanita ini cukup penakut, tapi dia tidak mau mengakui nya. Benak Shen Rui.

"Yu, ayo turun.. ." Yue merentangkan tangan nya ke arah Shen Yu.
Shen Yu segera bersemangat dan merentangkan tangan nya juga.

"Jiejie...!!" Teriak nya lalu melompat ke arah Yue, dan Yue segera menangkap Shen Yu. Mereka terlihat sangat harmonis saat bersama.

"Ayo kita lihat kunang-kunang disana." Yue menggenggam tangan Shen Yu dan meninggalkan Shen Rui di belakang.

Shen Rui memutar bola matanya, merasa kesal karena diabaikan. Aih.. wanita ini.

Sementara Yue dan Shen Yu sibuk bermain-main dengan kunang-kunang, Shen Rui segera mengeluarkan karpet yang cukup lebar dan membentangkan nya di dekat danau yang penuh dengan bunga indah berwarna-warni yang bersinar. Dia merapikan nya dan menata semua barang bawaan nya. Kini hari sudah mulai gelap. Shen Rui segera bersiul dan memanggil kedua bocah yang kegirangan berguling-guling di sisi lain, dengan banyak bunga yang menempel di seluruh tubuh mereka.

"Hei cepat kemari... Di sana kotor... Lebih nyaman disini." Shen Rui menepuk tempat kosong yang ada di samping nya saat melihat kedua bocah itu melihat ke arah nya. "A-yu... Gege tau itu menarik... Tapi jangan coba dimakan!" Shen Rui kaget setelah mengetahui Shen Yu sedang mengunyah sesuatu yang mirip buah berry yang menyala-nyala.

Yue juga terkejut melihat Yu yang tiba-tiba makan buah aneh dan langsung melompat mendekati Shen Yu. "Yu cepat muntahkan, jangan makan sembarangan..." Yue bicara dengan panik, lalu memanggil Shen Rui. "Rui cepat kemari..."

Rui segera berlari mendekati mereka, dengan panik. "Astaga A-Yu... Muntahkan... Sekarang!" Shen Rui berusaha membujuk Shen Yu untuk memuntahkan apa yang ia kunyah sekarang.

"Em... Em..." Shen Yu menggelengkan kepalanya dengan keras kepala.

"A-Yu... Pangeran kecil ku yang manis... Itu bukan buah berry.... Muntahkan oke..." Shen Yu bicara dengan pelan tapi merasa frustasi karena hasil nya nihil. Shen Yu tetap tidak mau memuntahkan buah itu.

Yue yang merasa sangat cemas, dan takut kalau buah itu beracun, langsung ikut membujuk Shen Yu.

"Yu... kalau Yu tidak mau memuntahkan nya Jiejie tidak mau main sama Yu lagi. Bukan kah kita akan main petak umpet lagi besok dan besok nya juga..." Dia menjeda. "Kalau Yu mau memuntahkan nya, Jiejie akan membuatkan Yu kue yg manis dan lembut. Ayo muntahkan ya..." Dia bicara selembut mungkin pada Shen Yu.

Shen Yu segera memuntahkan buah berry yang menyala tersebut dari mulut nya.

"Tidak... Jiejie main sama Shen Yu... Shen Yu mau main sama Jiejie..." Shen Yu seperti ingin menangis, takut jika Jiejie nya tidak mau main lagi dengan nya.

"Kenapa dia malah menurut kepadamu?" Shen Rui melihat Yue dengan keheranan.

Yue lalu memeluk Shen Yu sambil mengusap-usap punggung nya.
"Kalau mau terus main sama Jiejie, Yu harus janji tidak boleh makan apapun dengan sembarangan. Kalau Yu melihat sesuatu yang menarik tanyakan dulu pada Jiejie atau Gege apakah boleh di makan atau tidak."
Yue melepaskan pelukan nya dan melihat ke mata Shen Yu.
"Apa Yu sudah mengerti?"

The Lonely Little DragonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang