14.

5 3 0
                                    



Acara sarapan pagi yang menyenangkan karena kehebohan Shen Yu dan Xiao Yin berakhir dengan kedua nya berbaring karena kekenyangan. Namun, tidak beberapa lama kemudian Xiao Yin kembali berulah. Bayi naga itu mencoba menyelinap masuk ke dalam kantung penyimpanan Yue untuk mencari sesuatu. Menenggelamkan kepala nya ke dalam kantung penyimpanan dengan hanya ekornya yang melambai-lambai diluar.

"Apa yang Xiao Yin cari? di dalam sana hanya ada susu dan permen kapas, juga arak buah milik Yue..." Kalimat terakhir dia katakan secara perlahan.

Tanpa menghiraukan panggilan Yue, bayi naga itu terus mencari di dalam kantung penyimpanan Yue. Mengais-ngais sambil sesekali bergumam 'Raaa', entah apa yang ia cari. Tak berapa lama kemudian, Xiao Yin segera menjatuhkan diri, dan berusaha keluar dari kantung dengan membawa sebuah apel paling besar. Ia berusaha menarik apel yang bahkan lebih besar dari ukuran tubuh nya untuk keluar dari kantung penyimpanan.

Melihat nya, Yue segera mengeluarkan apel besar itu, dan benar saja, bayi naga itu terlihat senang sambil memeluk apel nya.

"Apa Shen Yu mau apel juga? Biar Jiejie kupas dan potongkan untuk mu.."

Shen Yu mengangguk dengan senang saat Yue menawarinya apel. Sedangkan Xiao Yin terlihat sangat terkejut dan dengan tergesa-gesa menarik buah apel nya menjauh dari Yue. Ia tak ingin apel nya di potong untuk di bagi, bayi naga itu hanya ingin menyimpan apel tersebut untuk dirinya sendiri.

Yue terkekeh kecil melihat tingkah Xiao Yin. "Tenanglah, Yue tidak akan merebut milik mu, lagi pula di dalam kantung penyimpanan masih banyak apel lain nya." Lalu Yue mengambil sebuah apel lain, mengupas dan memotongnya untuk Shen Yu.

Melihat Yue sudah mengupas apel lain membuat Xiao Yin berhenti menarik apel nya menjauh dan mulai menggigit kecil apel tersebut.

"Apa apel nya manis?" Tanya Yue saat Shen Yu mulai memakan potongan apel nya.

"Enak!!!... Manis... Terimakasih Jiejie..." Shen Yu meraih potongan buah apel lain, dan mengunyah nya dengan senang.

Yue hanya tersenyum, ikut senang saat Shen Yu menyukai apa yang di berikan nya. Lalu bertanya pada Rui. "Rui... Kapan kita akan sampai di kota terdekat...?"

"Saat malam hari..." Jawab nya dengan singkat.

"Mm... Apa kita akan tinggal di penginapan malam ini...? Atau tetap melanjutkan perjalanan?"

"Lanjutkan perjalanan... Aku yang akan berbelanja, kalian tetap berada di atas..."

"Eh... Owh... Baiklah.."
'Tidak ada mandi...' Yue menangis di dalam hati.

"Kota yang kita tuju berbahaya bagi kalian. Jadi cukup di atas, dan jangan membuat suara apapun..." Rui memperingatkan. "Terutama kau Yu, jangan berlarian dan tetap diam."

Shen Yu yang sedang mengunyah permen kapas nya langsung tersedak karena niat nya yang sudah tertangkap oleh Gege nya. Dia masih merengek menginginkan untuk melihat-lihat tempat itu, namun lagi-lagi Rui memarahinya. Sedangkan Yue hanya bisa menenangkan Shen Yu. Yue sangat ingin bertanya tentang bahaya apa yang dimaksud Rui, namun begitu ia mengingat bagaimana sifat Rui yang dingin dan irit bicara, Yue mengurungkan niat nya, ia kembali membujuk Shen Yu hingga akhirnya Shen Yu mengerti.

Tidak beberapa lama kemudian terdengar suara cegukan kecil dari Xiao Yin. "Hikcups... Raaa!"

Sontak saja Yue menoleh ke arah Xiao Yin yang ternyata sudah menghabiskan buah apel nya. "Sejak kapan disini ada bola..." Yue menggoda Xiao Yin yang sudah membulat. "Yu, apa mau main bola bersama Jiejie? Kita bisa menggelindingkan bola nya..." Tambahnya.

The Lonely Little DragonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang