10. TASTE

3K 245 22
                                    

"Anda terlihat sangat segar, Tuan. Saya senang melihatnya."

Haechan tersenyum mendengarnya, tentu saja harus ada yang berubah setelah segala sukar yang selama ini merundung harinya. Dia mendapatkan apa yang ia inginkan, ia tak membutuhkan untuk Mark memberi banyak afeksi padanya, hanya kejadian yang mengerikan kala itu tak terulang lagi maka semua telah cukup untuk menjadi bahagia kecil yang tumbuh di hatinya.

Mereka tidak saling menyapa, Haechan pun akan memilih menghindar jika ia mulai menghirup feromon Mark yang mulai mendekat. Dia tidak takut, hanya berusaha waspada guna menghindari untuk memancing amarah pria itu. Haechan tahu dengan persis jika Mark masih tidak sudi memandang wajahnya, ketika melalukan scenting pun pria itu akan mendekapnya dari belakang, tak mau berhadapan dan membiarkan mata mereka bertemu untuk saling pandang.

Bisa saja pria itu jijik.

Tapi Haechan tidak akan membiarkan hal itu mengganggu pikirannya. Dia selalu berprinsip untuk membiarkan semuanya berlalu, biarkan saja dan tetap lanjutkan hidupnya sendiri.

"Aku memang sedang sangat bahagia. Mamaku akan datang." Haechan begitu berantusias, beberapa bulan berlalu dan dia senang sekali akhirnya ibunya berkunjung ke sini. Haechan sangat merindukan pelukan ibunya lebih dari siapapun.

"Meskipun hanya sebentar dan tidak lebih dari tiga hari, aku tetap senang." Ucap Haechan sambil kembali melanjutkan kegiatan membacanya.

Mark memberinya banyak kebebasan, ini adalah hal yang sangat dia harapkan. Kedua penjaga yang dulu berjaga di depan pintu kamarnya memang masih ada, namun mereka beralih tugas dengan menjadi pengawalnya jika ia ingin keluar. Di manapun dia ingin pergi, asal bukan ke luar negeri, Mark memperbolehkannya. Haechan bersyukur, setidaknya pria itu masih memanusiakannya dan mau menepati janji untuk tidak mengulangi malam yang mengerikan itu lagi.

"Tuan, saya dengar Nyonya Wendy bahkan sudah pergi ke bandara untuk menjemput Mama Anda. Maka mungkin beberapa saat lagi beliau akan segera sampai." Choa mendengarnya dari beberapa pelayan yang tadi pagi sibuk bergosip, baru selesai dari pasar dan di televisi telah banyak berita menyebar jika Nyonya Wendy pergi ke bandara untuk menyambut kedatangan besan.

"Mark tidak ada di rumah?" Tanya Haechan.

Choa menggeleng sambil tersenyum. Choa tahu meskipun kedua tuannya nampak telah berbaikan dan tidak pernah terlibat keributan, atau bahkan hal yang buruk itu terulang lagi, seakan memang semua telah baik-baik saja. Terlihat lebih baik dalam pandangan awam, akan tetapi untuk Choa yang selalu di dekat Haechan dan memerhatian tiap pancar matanya, dia tahu jika Haechan akan selalu memancarkan rasa takut jika tidak sengaja berpapasan dengan Mark saat di rumah, Haechan juga lebih senang menghabiskan waktu di dalam kamar jika Mark ada di rumah, dan Haechan juga akan merasa lebih leluasa bersikap jika di rumah tidak ada Mark.

Itu adalah hal yang mudah ia ketahui tanpa perlu memastikan langsung pada sang tuan. Semua terlihat terlalu jelas. Dan harapan darinya adalah, apapun yang tengah dihadapi oleh Haechan ini bisa segera berlalu dan Haechan sungguh benar-benar bisa kembali menjadi dirinya yang sesungguhnya, seperti sebelumnya. Yang bisa tersenyum bebas, bersikap dengan bebas, tidak terlalu banyak berpikir, selalu bisa menanggapi banyak hal dengan lebih santai.

Ya, semoga saja.

"Beliau ada di dalam ruangannya Tuan. Anda tidak usah khawatir, saya rasa beliau tidak akan keluar dalam waktu dekat. Ada Jaewoon yang artinya itu berurusan dengan pekerjaan, dan jika Tuan Mark membawa pekerjaan di rumah maka itu artinya beliau sedang sangat sibuk." Choa menenangkannya, untuk mengajak keluar jika Haechan memang menginginkannya.

"Tidak perlu, sepertinya aku hanya akan membaca buku di sini. Jika sudah ada kabar mereka akan sampai, segera beri tahu ya?" Haechan tidak mau ambil risiko. Ia tetap duduk di kursi nyaman sambil melanjutkan bacaannya. Perutnya yang mulai membuncit ia usap pelan, halus sekali karena dia senang hari ini bayi di dalam kandungannya terus bergerak dengan riang. Mungkin ini pengaruh karena antusiasme tinggi yang dia rasakan, menular pada anaknya seakan energi positif itu memang memiliki kekuatan yang ampuh.

THE DAY BLEEDS {MARKHYUCK} Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang