"Kenapa nggak bilang sih kalo kalian ngerjain tugas kelompok disini?"
"Emang perlu bilang? Kan biasanya juga langsung aja."
"Iya, tapi kan kalo kamu kabarin kakak suasananya ga bakal canggung kaya tadi. Seenggaknya kakak bisa muter-muter dulu sampe kalian selesai dan Changmin pulang."
Haknyeon menutup laci meja belajarnya kasar sembari menghela napas berat. Kemudian ia menoleh kearah Younghoon yang kini sedang menyenderkan tubuhnya di pintu kamar Haknyeon.
Setelah insiden tadi, Younghoon merasa sangat bersalah tatkala melihat sinar di kedua mata pujaan hatinya meredup. Adik dan sahabatnya sudah berulang kali menasehati untuk membicarakan hubungannya dengan Hyunjae kepada Changmin. Namun ia selalu beralasan bahwa waktunya belum tepat.
"Kak, kakak sadar kan kalo kejadian tadi ga bakal terjadi kalo kakak jelasin semuanya ke Changmin? Sebenernya kakak nunggu apa sih?! Aku sama Sunwoo tuh juga udah ga tega liat Changmin sedih terus!"
Younghoon menghela napas berat sembari memijit pangkal hidungnya. Ia sadar betul bahwa semua ini adalah kesalahannya. Ia sendiri juga tidak pernah berpikir bahwa rencananya tidak akan berjalan sesuai ekspektasinya.
"Oke, setelah ini, beberapa hari lagi kakak bakal jelasin semuanya ke Changmin. Jadi tolong minta Changmin buat nunggu kakak." pinta Younghoon lemah dengan menatap manik mata Haknyeon sendu.
Haknyeon yang mendengar permintaan kakaknya berjalan kearah Younghoon dan berkata dengan nada geram, "Aku usahain. Tapi setelahnya, mau Changmin nunggu atau nggak, itu bukan tanggung jawabku."
Younghoon mengangguk lemah, berterimakasih atas support dari adik tersayangnya meskipun ia terus saja mengacau.
Di tempat lain, Changmin berdiri di dapur sedang mencuci piring bekas ia dan teman-temannya makan buah tadi. Pikirannya melayang memikirkan kejadian yang baru saja terjadi sebelumnya.
Jujur saja, Changmin masih akan berusaha untuk menunggu penjelasan dari Younghoon meskipun apa yang ia lihat dengan kedua matanya sendiri sedikit menggoyahkan hatinya. Namun melihat tatapan Younghoon yang terlihat sangat terkejut mengetahui keberadaannya, membuat senyumannya memudar.
"Oh, lo disini."
Changmin spontan menoleh menuju sumber suara. Kedua manik mungilnya melemparkan tatapan tajam kepada lawan bicara.
"Biasa aja dong liatnya." ujar Hyunjae terkekeh sembari berjalan menuju meja makan dan duduk di salah satu kursinya. Netra Changmin dengan seksama mengikuti pergerakannya dan berhenti setelah Hyunjae duduk di kursi makan.
Ia sama sekali tidak memiliki keinginan untuk membuka mulutnya dan menghibur yang lebih tua. Hyunjae sendiri juga asyik mengamati yang lebih muda dengan seringaian terpatri di bibirnya.
Hingga pada akhirnya Hyunjae memecah keheningan diantara mereka dengan melontarkan sebuah pertanyaan yang menggoyahkan pertahanan Changmin.
"Lo suka Younghoon?"
Bahu Changmin menegang dan seketika tubuhnya menolak untuk membantunya. Ia diam mematung selama beberapa detik disana dan kemudian melanjutkan lagi kegiatannya tanpa merespon Hyunjae.
"Hm, berarti bener dugaan gue. Keliatan juga sih pas pertama kali kita ketemu. Raut wajah kalian kaya orang kasmaran. Jadi lo penyebab Younghoon suka ga konsen waktu sama gue." timpal Hyunjae sembari menopang dagu dengan kedua tangannya.
Changmin masih diam seribu bahasa tak ingin merespon apapun yang dikatakan oleh Hyunjae meskipun ia ingin. Secepat mungkin ia menyelesaikan acara mencuci piringnya dan hendak pergi dari dapur ketika Hyunjae menginterupsi.
KAMU SEDANG MEMBACA
[ bbangkyu ] - tsundere
Fanfictionsiapa sangka jika si dingin, kim younghoon, tertarik dengan murid teladan, ji changmin? diawali dengan pertemuan tanpa sengaja yang membawa kedua remaja ini semakin dekat dan mulai menumbuhkan rasa akankah semuanya berjalan dengan baik? ketika masa...