Chapter 12

344 36 4
                                    

Kini setelah Asahi pulang dari pekerjaan nya, Asahi dan Jaehyuk berniat untuk membicarakan masalah teror yang membuat Asahi risih, apalagi teror ini bukan lagi masalah biasa karena peneror itu sudah mulai berani menculiknya dan memperkosa nya.

Untuk masalah diperkosa Asahi belum sama sekali menceritakan kepada Jaehyuk, ia akan mencari waktu yang tepat untuk membicarakan itu.

Karena, Asahi masih belum percaya dengan Jaehyuk seratus persen.

Asahi membuka pintu kos nya, terlihat lah Jaehyuk yang sedang duduk di lantai beralas karpet yang berada ditengah tengah kasur mereka berdua.

Asahi menghela nafas, Jaehyuk benar benar ingin membahas itu.

"Udah pulang Sa?"

Pertanyaan yang membuat Asahi memutar bola matanya malas.

Setelah selesai dengan cuci muka dan berganti baju, Asahi kini ikut duduk dihadapan Jaehyuk. Asahi tidak memulai obrolan ia hanya ingin mendengarkan Jaehyuk berbicara.

Karena sebenarnya Asahi sudah malas untuk mencari tau tentang sosok itu, apalagi sekarang ini sosok itu sudah tidak menggangu nya membuat Asahi merasa tidak perlu mencari sosok itu.

Tetapi Jaehyuk tetap ingin mencari sosok itu, karena menurutnya bisa jadi saat ini sosok itu hanya menunggu waktu untuk menculik Asahi lagi.

"Oke, pertama. Gw tanya pertama kali lu dapet teror itu kapan?" Ujar Jaehyuk memulai pembicaraan.

"Saat gw pindah kesini."

Jaehyuk terdiam, "berarti dugaan gw kayaknya ada bener nya."

"Dugaan?"

Jaehyuk mengangguk, "iya, dugaan gw terhadap Jeongwoo."

Asahi terdiam, ia juga mencurigai Jeongwoo. Tapi, ada yang lebih ia curigai.

Haruto.

"Karna?"

"Ya menurut gw kemarin waktu lu diculik dia bersikap seolah biasa aja."

Asahi membenarkan itu, karna kalo di ingat lagi Jeongwoo pada saat ia menyatakan pelakunya ada diantara mereka Jeongwoo hanya bersikap tidak peduli.

Tapi, Asahi sangat penasaran dengan Haruto.

Yang Asahi tau, Haruto itu adalah rantauan dari Jepang sama seperti dirinya. Dan dirinya pernah diperkosa saat berada di Jepang, entah kenapa tapi Asahi malah tertuju pada Haruto.

Tapi, bisa jadi bukan Haruto, apalagi dengan Haruto yang mempunyai pacar perempuan yang Asahi pikir bahwa lelaki itu sebenarnya normal. Tidak gay.

"Kayaknya kita harus selidiki Jeongwoo." Ucap Jaehyuk menyadarkan lamunan Asahi.

Asahi hanya mengangguk. Sebenarnya ia ingin bertanya tentang Haruto, tapi sepertinya sebelum itu ia harus menyelidiki nya sendiri.

"Yaudah deh kalo gitu. Sebelum tidur lu udah makan belum?"

"Belum."

"Nah, kebetulan gw lagi nyuruh Haruto beliin nasgor." Cengir Jaehyuk.

Ketukan pintu mengalihkan keduanya menatap pintu yang sekarang sudah terbuka menampilkan Haruto dengan kresek ditangan nya.

Selama memakan nasi goreng Jaehyuk dan Haruto tidak berhenti nya mengobrol sedangkan Asahi hanya makan dalam diam.

Ia sedang memikirkan kenapa tidak ada Jeongwoo?

"Jeongwoo kemana dah To?" Asahi yang mendengar pertanyaan Jaehyuk langsung memperhatikan.

"Gatau. Btw, jangan panggil To. Gw bukan Hartono!"

Jaehyuk mendelik, "suka suka gw lah."

"Idih."

"Ouh iya. Gw sama Asahi mau nyelidiki si Jeongwoo."

Asahi yang mendengar itu melotot. Masalahnya, belum tentu Jeongwoo lah pelakunya karena seperti tadi yang dipikirkannya bahwa Asahi juga mencurigai Haruto.

Haruto terdiam, lalu menyahuti dengan tepuk tangan. "Gw ikutan deh. Soalnya gw juga curiga sama Jeongwoo."

"Nah kan. Bukan gw aja yang curiga Sa, berarti kemungkinan besar Jeongwoo pelakunya." Tepuk heboh Jaehyuk.

Asahi mendecak kesal, Jaehyuk ini bodoh atau apa?

Tidak mungkin kan maling mau ngaku?

Hah, sepertinya Asahi salah mengajak Jaehyuk untuk membantunya.























Menurut kalian siapa tuhh wkwkwk.

Maaf kalo aneh, baru nyoba genre ginian TwT

Vote dan komen jangan lupaa...

M I N E [COMPLETED] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang