Chapter 15

337 40 8
                                    

Asahi sudah menemukan kosan ia dengan gesit memasukkan bajunya kedalam kantong besar, sebelum Jaehyuk pulang ia harus sudah pergi.

Clek.

"Lu mau kemana?"

Asahi terkejut dengan suara itu, ia kira Jaehyuk masih belum pulang ternyata Jaehyuk sedang berada di kamar mandi.

Asahi melanjutkan kegiatannya tanpa menjawab maupun menoleh ke belakang.

Jaehyuk menghela nafas berat. Ia tau Asahi pasti marah dengan nya, tapi kemarin itu Jaehyuk sedang frustasi dan itu ia lampiaskan pada Asahi.

Apalagi itu semua ada hubungannya dengan Asahi.

"Sa. Jawab kalo gw tanya!" Tegas Jaehyuk tidak ada lagi penuturan yang lembut kini hanya ada nada dingin,

Yang membuat bulu kuduk Asahi berdiri, takut.

Ia masih trauma dengan kejadian itu.

Berada di dekat Jaehyuk membuat Asahi selalu waspada.

Jaehyuk yang masih tidak mendapatkan jawaban membuat ia menggeram kesal dan menarik lengan Asahi dengan kasar.

"Jawab."

Asahi meringis, ia takut. Tapi tidak, ia harus berani karna jika tidak Jaehyuk pasti akan berbuat semena-mena. Asahi menatap Jaehyuk tajam, walau matanya tidak bisa berbohong bahwa ia menahan rasa takut.

"Pergi."

Jaehyuk terkejut namun masih dengan wajah datarnya.

"Lu ga bisa kemana-mana."

Asahi yang mendengar itu menyentak tangan nya agar terlepas, lalu menatap nyalang Jaehyuk.

Siapa dia berani berani mengaturnya?

"Lu siapa gw? Itu hak gw mau pindah atau ga."

"Nurut."

Asahi mengeraskan rahangnya kesal. Ia benar benar tidak habis pikir. Dengan kekuatan penuh ia memukul Jaehyuk, itu cukup membuat Jaehyuk menoleh kesamping.

Memegang sudut bibirnya yang terasa perih itu. Lalu menatap Asahi datar.

Plak.

Jaehyuk menampar Asahi.

Asahi benar benar terkejut, ia memegang pipinya yang memerah bekas tamparan keras itu.

Asahi mendorong Jaehyuk dengan kuat, lalu mencoba untuk memukul nya kembali. Namun sayangnya itu tidak berhasil karena Jaehyuk lebih dulu menahan lengan Asahi.

"ANJING LEPASIN GW BANGSAT!"

Jaehyuk tidak menghiraukan teriakan teriakan Asahi, ia memukul tengkuk Asahi hingga jatuh pingsan.

"Maaf, tapi ini demi kebaikan lu."

***

Jeongwoo dan Haruto sedang mengobrol di sebuah cafe. Obrolan mereka cukup random hingga Jeongwoo memulai obrolan tentang Asahi.

"Lu percaya ga kalo Jaehyuk pelakunya?"

"Yang bener?!" Tanya Haruto terkejut.

Jeongwoo mengangguk, "gw mata matain dia."

"Tapi Woo, kok gw lebih curiga sama lu ya?"

Jeongwoo mengernyit, "maksud lu?"

Haruto menatap Jeongwoo lalu tertawa, "bercanda elah."

Haruto mengehentikan tawanya, "sekarang Asahi dimana?"

"Gatau gw." Ujar Jeongwoo sedikit kesal karena Haruto berucap demikian tentang dia.

"Yah.."

"Eh, ngomong-ngomong emang lu udah punya pacar?"

"Hm, tapi gw udah putus soalnya ngebosenin."

"Gila lu. Terus?"

"Terus apa?" Bingung Haruto.

"Berarti ada kemungkinan, lu pelakunya."

Haruto terdiam, "lu kok keliatan tuduh sana sini, keliatan banget kaya buat nutupin sesuatu."

"Enak aja. Gw dari awal emang ga terlalu tertarik sama Asahi ya! Jadi gamungkin gw lakuin itu."

"Terus kenapa lu curiga sana sini?"

Jeongwoo berdehem, "sebenernya gw juga belum tau pasti yang lakuin itu siapa. Tapi, ini tuh berhubungan sama masa lalu Asahi di Jepang, dan lu kan asalnya tinggal di Jepang."

"Kok lu tau?"

***

Asahi tersadar dari pingsan nya, memegang tengkuknya yang terasa sakit.

Asahi yang melihat Jaehyuk sedang menatapnya lalu melempar bantal, "lu gila? Maksud lu apa sih?"

"Maaf, tapi ini demi keselamatan lu. Untuk sekarang lu gausah kemana mana."

"Gw punya kehidupan. Gw harus kerja dan kuliah. Kalo ga gitu, masa depan gw gimana?" Asahi memelankan suaranya.

"Semua itu, gw tanggung. Gw suka sama lu Sa, please tolong terima gw."

"Buat kemarin gw bener bener ga sengaja. Gw ga rela kalo tubuh lu itu udah ada yang nyentuh."

"You're mine."



















Maaf kalo ga jelas dan typo.

Ada yang mau double up?

Votenya jangan lupaaa(⁠ ⁠ꈍ⁠ᴗ⁠ꈍ⁠)

M I N E [COMPLETED] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang