Chapter 25

428 33 0
                                    

Beberapa polisi menodongkan senjatanya pada Haruto setelah tembakan pertama di keluarkan diarahkan pada udara.

Haruto mengeraskan rahangnya. Ia benar benar terlambat dan semua ini terjadi karena ulah Jaehyuk, Jeongwoo, Anna dan entah siapa namanya yang pasti dia adalah sosok yang bisa menemukan tempat ini.

Haruto mengangkat kedua tangannya, melirik kepada Asahi yang kini menatapnya juga.

Jaehyuk tersenyum lega saat melihat beberapa polisi, dan hal yang mengejutkan ada Anna disana. Ah, dia baru menyadari bahwa Anna sejak tadi tidak ada.

Dan ia sangat berterimakasih dengan itu.

"Diam ditempat." Ujar polisi itu tegas.

Haruto menatap datar keseluruhan orang disini lalu tersenyum menyeringai, "Asahi, kalo lo bukan milik gw orang lain gabisa miliki lo."

Asahi kini menatap kembali Haruto, "cukup. Gw bukan punya lo dan siapapun."

Haruto tertawa, kini Asahi tidak lagi melihat mata Haruto yang tajam dan menyiratkan rasa dendam melainkan mata sendu.

Dor...

Dor...

"ARGHH." Jaehyuk mengerang sakit, ketika lengan atasnya terkena timah panas yang di layangkan Haruto untuk Asahi namun dengan cepat Jaehyuk menghalangi itu.

Sedangkan Haruto yang mendapat tembakan di kakinya hanya meringis.

Asahi sempat terdiam karena terkejut lalu setelahnya melihat luka Jaehyuk yang ternyata hanya terkena peluru itu sedikit hingga peluru itu tidak bersarang di dalamnya.

"Lo gapapa?"

Jaehyuk memegang lengan atasnya yang sudah dilumuri darah. Jeongwoo yang melihat itupun kini membantu Jaehyuk agar keluar dari rumah itu.

Sedangkan Anna dan satu polisi membantu membawa Hyunsuk yang masih belum tersadar.

Haruto yang melihat Asahi keluar berteriak memanggil, tidak Asahi miliknya. Seharusnya sekarang ia dan Asahi sudah berada di rumah yang Haruto siapkan sejak satu tahun yang lalu. Hidup bersama, tidak ada siapapun hanya mereka saja.

Tapi, semuanya hancur. Haruto tidak bisa mewujudkan keinginannya, Asahi pergi meninggalkan nya. Lagi.

***

3 bulan kemudian.....

Kini Asahi tinggal di kediaman Jaehyuk, Asahi sekarang ini mulai terbuka dengan Jaehyuk. Entah kenapa, namun Asahi mulai nyaman setelah berhari-hari menginap untuk merawat Jaehyuk yang terluka hingga akhirnya ia memutuskan untuk tinggal disini.

Jaehyuk itu sangat perhatian membuat Asahi nyaman, dugaannya pada saat awal bertemu memang benar. Namun, Jaehyuk itu sulit untuk mengendalikan emosi nya.

Hingga bisa berbuat kasar.

Tapi, lagi lagi Asahi sudah terbiasa dengan itu.

Apa Asahi sudah mulai jatuh cinta? Pedahal Asahi jelas jelas mengatakan jijik pada kaum gay.

"Asahi, setelah gw pulih gw mau ngajak lo jalan jalan, mau?"

Asahi yang sedang mencuci sayuran untuk dimasaknya kini menoleh kebelakang ketempat Jaehyuk yang sedang terduduk hanya untuk melihat Asahi yang sedang memasak.

"Gatau."

Ya, walaupun Asahi sudah mulai terbuka dengan Jaehyuk tapi tetap Asahi tidak bisa menghilangkan sifat nya itu, apalagi dengan kejadian itu ia benar benar menjadi trauma. Bahkan, terkadang ia selalu takut jika berada diluar.

M I N E [COMPLETED] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang