Chapter 19

307 34 5
                                    

Asahi menyipitkan matanya karna silau, mengernyit heran karena tidak tahu ini dimana. Asahi mencoba mengingat mengapa ia bisa berakhir disini.

Ah, Asahi ingat. Pada saat ia di taman ia bertemu dengan Anna dan memaksanya untuk ikut namun ia menolak lalu sesuatu yang keras memukul tengkuk nya hingga ia tidak sadarkan diri.

Ruangan ini terlihat redup, dan juga seperti rumah yang sudah lama tidak ditinggali. Tembok yang beberapa berjamur, lantai yang tidak di keramik dan juga sebuah ventilasi yang sangat kecil. Tidak ada jendela.

Asahi mulai panik, apa ia diculik lagi? Sungguh sial hidupnya.

Asahi bangkit dari ranjang besi yang cukup hanya satu orang saja. Saat menapaki kakinya rasa berat dikakinya membuat Asahi menunduk untuk melihat keadaan kakinya.

"Sial." Asahi terkejut sekaligus geram karena kakinya dirantai.

Melihat rantai yang menjuntai hingga pada salah satu tihang. Asahi melihat sekeliling, ada ruangan yang membuat Asahi penasaran dan memutuskan untuk masuk yang ternyata adalah sebuah kamar mandi.

Rantai ini hanya bisa sampai kamar mandi, tidak bisa sampai ke arah pintu yang diujung sudut itu yang ia yakini sebuah pintu untuk keluar.

Melihat ventilasi yang berada disebelah ruangan kamar mandi, Asahi mencoba mengintipnya.

Diluar sana hanya ada air sungai dan rumput yang tinggi.

"Gue dimana?" Gumam nya.

***

"Lo dimana sih Sa?" Jaehyuk sudah frustasi untuk mencari Asahi.

Setelah lamanya ia mencari di jalanan, Jaehyuk memutuskan untuk mencari Asahi di kosan dulu.

Sebenernya Jaehyuk tidak yakin Asahi berada disana karena kuncinya sudah tidak ada. Hanya ada padanya.

Kamar kosan itu sebenarnya sudah dibayar oleh Jaehyuk untuk beberapa bulan kedepan, maka dari itu kuncinya masih berada di Jaehyuk.

Setelah sampai, Jaehyuk dengan cepat menuju kamarnya, mencoba untuk membukanya tetapi ternyata masih dikunci.

Apa Asahi tidak ada disini?

"Loh Jae? Ngapain disini?"

"Uhm, lo liat Asahi ga disini?" Tanya balik Jaehyuk.

Jeongwoo yang tadi sedang melewat dan melihat Jaehyuk berpikir sebentar, "engga tau, soalnya gw baru pulang."

Jaehyuk menghela nafas lelah, ia harus kemana lagi untuk mencari Asahi.

"Emang nya kenapa Jae? Asahi ilang lagi?" Jeongwoo bertanya setelah melihat raut wajah Jaehyuk yang seperti orang bingung.

Jaehyuk mengangguk, "gw bingung harus cari Asahi di mana lagi."

"Gw bantu cari mau?"

Jaehyuk terdiam sejenak, sebenarnya saat ini tidak ada yang bisa ia percaya. Tapi jika ia sendirian yang mencari Asahi sepertinya akan sulit. Harus kah ia mempercayai Jeongwoo?

Pada akhirnya Jaehyuk memilih mengangguk.

"Haruto juga dari kemarin ga pulang pulang." Jeongwoo bergumam kecil, namun masih terdengar oleh Jaehyuk.

"Jae, lo curiga gasih sama Haruto?"

Jaehyuk menatap Jeongwoo dalam, "iya, tapi bisa kemungkinan juga lo."

"Loh kok gw?!"

"Karna lo juga pindahan bareng Haruto dari Jepang. Jadi, bisa jadi kan?"

Jeongwoo terkejut, "Lo tau tentang masalah Asahi di Jepang?"

Dan Jaehyuk tidak jauh terkejutnya dari Jeongwoo.

Mencengkram kuat kerah Jeongwoo, "dimana Asahi?"

Jeongwoo mencoba melepaskan cengkraman Jaehyuk yang menyekiknya hingga ia sulit bernafas.

"B-bukan gw Jae. Lepashh"

"Terus kenapa lo bisa tau tentang itu?"

Jeongwoo melepaskan cengkraman Jaehyuk yang sudah mengendur itu, terbatuk setelahnya.

"Terus, lo juga kenapa bisa tau tentang itu?"

"Jangan asal nuduh deh Jae, kalo lo juga bisa jadi pelakunya."

Bugh.

Jaehyuk memukul Jeongwoo dengan keras. Jeongwoo yang tak terima pun membalas pukulan Jaehyuk, hingga mereka terjadi baku hantam.

"T-tunggu." Jeongwoo menghentikan Jaehyuk yang mau memukulnya lagi.

"Kita bicarain baik baik. Lagian lo tau sendiri gw ga terlalu tertarik sama Asahi." Lanjut Jeongwoo sambil memegang perutnya yang terasa sakit.































Maaf kalo ga jelas dan banyak typo, aku ga baca ulang.

Makasih yang udah mau nunggu cerita ini up(⁠•⁠ө⁠•⁠)⁠♡

Voteee nya dongg jangan cuma baca doangg shshsh.

M I N E [COMPLETED] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang