Lagi❃

448 26 0
                                    

⋆ ˚。⋆୨୧˚𝓗𝓪𝓹𝓹𝔂 𝓡𝓮𝓪𝓭𝓲𝓷𝓰˚୨୧⋆。˚ ⋆
.
.
.
.
.
.

  

 
"Ssshh" Ringisan Haechan, Ia Telah Sadar Dari Komanya.
"Aku Dimana?" Haechan Mengedarkan Pandangan Kepenjuruh Ruangan.

//CEKLEK

"ah Anda Sudah Sadar" Pria Memakai Setelan Khas Dokter Menyambut Ia Yang Baru Saja bangun.
"Biarkan Saya Periksa Anda Sebentar"

Sang Dokter Mulai Memeriksa Keadaan Haechan, "Anda Sudah Mulai Membaik" Ujar Sang Dokter Sembari Tersenyum.

Haechan Hanya Diam Menatap Intens Dokter Tersebut.

"Aku Berada Dimana?" Tanya Haechan setelah Beberapa Menit Hening.

"Anda Berada Di Kediaman Na Tuan Muda Seo"

Haechan Tertegun, "Na?"
"Na Jaemin?" Gumam Haechan.

"Na Jaemin Adalah Anak Dari Tn.Na"

"Huh?"

"Maafkan Saya Telah Mendengar Gumaman Anda"

"Tak apa, Jadi Pendengaran Mu Masih Berfungsi"

//CEKLEK

"Bagaimana Keadaan Haechan?" Tiba-tiba Seseorang Pria Tua Masuk Ke Dalam Ruangan.
"Oh kau Sudah Siuman"

"Apa Aku akan Mati?" Tanya Haechan, Membuat Pria Tersebut Tertawa.

"Tentu Saja Tidak, Kau akan Berguna Untuk Ku"

Haechan Terdiam, Ia akan Menjadi Apa Lagi Kali Ini??


.
.
.
.
.
.
⋆ ˚。⋆୨୧˚𝓗𝓪𝓹𝓹𝔂 𝓡𝓮𝓪𝓭𝓲𝓷𝓰˚୨୧⋆。˚ ⋆
.
.
.
.
.


"Tn.Wong, Seseorang Dari Bawahan Anda Memberitahukan Bahwa Tuan Muda Haechan Sudah Siuman"
Ujar Sang Sekertaris.

Tn.Wong Langsung Membalikkan Badan Nya, "Benarkah?"

Sang Sekertaris Mengangguk, "Benar Tuan"

"Percepat Rencana Kalian"

"Baik Tn.Wong" Sang Sekertaris Pamit Undur Diri, Untuk Menelfon.

//CEKLEK
Pintu Ruangan Di Buka Oleh Lucas.

"Ayah Bagaimana Kabar Tentang Haechan?"
Tanya Lucas Saat Berada Tepat Di Depan Sang Ayah.

"

Sebentar Lagi Ya~" Jawab Tn.Wong Lembut.

Lucas Menghela Nafas Kasar, "Aku Khawatir Ayah"

Tn.Wong Bisa Melihat Dari Mata Lucas Bahwa Anak Itu Mengkhawatirkan Haechan, "Aku Tau Di Tak Apa-apa Lucas"

Lucas Mengangguk. Tiba-tiba Lucas Teringat Sesuatu, "Ayah Kapan Haechan Menyelesaikan Tugas nya?"

Tn.Wong Terdiam Beberapa Saat, "Tugasnya Kurang 1 Lagi" Jawab Nya.

"Apa Haechan akan Pergi  Dari Kita Ayah?"

"Tentu, Haechan Pasti Sangat Merindukan Keluarga Aslinya"

"Ayah Aku Takut Kalau-"

"Lucas, Haechan Sudah Cukup Memantau Mereka Dari Jauh, Ia Sangat Merindukan Keluarga nya"

"Huft..." Lagi-lagi Lucas Menghela Nafas.

One and only //Slow ResponTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang