One and only //Slow Respon

Membutuhkan ❃

♛┈⛧┈┈•༶𝓗𝓪𝓹𝓹𝔂 𝓡𝓮𝓪𝓭𝓲𝓷𝓰༶•┈┈⛧┈♛
.
.
.
.
.
.

 

"Bagaimana Kau Bisa Seperti Ini San?"
Ten Menatap Khawatir San Yang Sekarang Tengah Berbaring Di Kamarnya.

San Pulang Dengan Tubuh Yang Lemas, Sudut Bibir San Membiru, Pelipisnya Merah, Dan Punggungnya Yang Katanya Sakit Seperti Remuk.

"San Nggak papa Kok Mae" San Malah Khawatir Kepada Ten Karna Ia Bisa Melihat Mata Ten Yang Mulai Berkaca-kaca.

"Nggak apa apa Gimana Lihat Kau Pulang Dengan Babak Belur Seperti ini??"

//CEKLEK

Pintu Di Buka Pelan Oleh Johnny, Ia Membawa Bubur Dan Juga Beberapa Obat Pereda Nyeri Untuk San.

"Bagaimana Keadaan Mu Son?"

"I'm Fine Dad"

Johnny Hanya Menghela Nafas Pelan Melihat Ten Yang Mulai Menangis Itu.

"Hiks..."

"Mae"
San Langsung Kalang kabut Saat Mendengar Isakan Ten.

"Hiks... Mae Merasa... Hiks.... Gagal Menjaga Kalian San.. Hiks" Ten Tetap Menunduk, Ia Mulai Menangis.

"Ten San Kan Remaja, Kalau Soal Seperti Ini Adalah Hal Yang Wajar" Johnny Ikut Menenangkan Ten.

"Tapi.. Hiks... Huaaa!!!" Ten Tak Sanggup menahan Tangis Nya Memeluk Johnny Yang Berdiri Di Samping nya.

Menyembunyikan Kepalanya Di Perut Johnny, Membuat Suara nya Teredam.
Johnny Hanya Bisa Mengusap Pelan Surai Coklat Milik Ten Sembari Mengucapkan Kata-kata Penenang.

"Besok Juga Bakal Sembuh Kok Mae Jangan Khawatir"

"Hiks"
Ten Tetap Menangis.

Johnny Yang Sudah Mulai tak Sanggup Mendengar Sang Istri Menangis Pun Menggendong Ten Ala Koala.

"Son, Makan Bubur nya Jangan Lupa Minum Obat Nya Supaya Rasa Sakitnya Mereda"

San Mengangguk, Johnny Keluar Setelah Sempat Mengusap Surai Hitam Milik Sang Anak.

//CEKLEK

Pintu Tertutup, San Menghela Nafas Ia Bangkit Dari Baringnya, Mendudukkan Diri Menjadikan Dashboard Kasur Sebagai Penyangga Punggungnya.

"Haechan"

.
.
.
.
.
.
༶•┈┈⛧┈♛𝓗𝓪𝓹𝓹𝔂 𝓡𝓮𝓪𝓭𝓲𝓷𝓰♛┈⛧┈┈•༶
.
.
.
.
.
.

"Bagaimana Keadaan Haechan?"

"Keadaannya Mulai Membaik Tuan, Ia Akan Siuman Sekitar Beberapa Jam Lagi"

"Bagus"

//CEKLEK

"Tuan Na, Tuan Muda Na Mencari Anda"
Sang Sekertaris Masuk Ke Dalam Ruangan.

"Hah~ Ya Baiklah" Tn.Na Berjalan Keluar Dari Ruangan Tersebut Menuju Ruang Tamu.

"Appa!"

"Jaemin!"

Tn.Na Memeluk Jaemin Erat.

Jaemin Adalah Anak Kandung Tn.Na

"Tumben Sekali Mencari Appa?"

"Jadi Tak Boleh?"

"Boleh Kata Siapa Tak Boleh?"

"Aku Dengar Appa Memiliki Tahanan Baru"

"Benar"

"Aku Ingin Melihat nya"

"Nanti Ya Dia Sedang Beristirahat"

"Beristirahat?"

"Keadaannya Sedikit Tidak Memungkinkan untuk Di Temui"

"Ah aku Paham"

"Bagaimana Kabar Buna Mu?"

"Baik, Buna Memasak Banyak Hari Ini"
"Dan Ini Buat Appa" Jaemin Memberikan Paperbag Kepada Tn.Na Yang Di Sambut Baik Oleh Tn.Na

"Benarkah?, Appa Sudah Lama Tak Memakan Masakan Buna Mu"

Sedikit Info*

Tn.Na Memiliki Pekerjaan Semacam Mafia Ia Hanya Membuat Beberapa Perusahaan Bangkrut Atau Memiliki Masalah Setiap waktu Yang di Tentukan.

Karna Pekerjaan Nya Ini, Ia Memilih Hidup Sendiri Menjauh Dengan Sang Istri Dan Anak-anaknya, Demi Keselamatan Mereka.

Perusahaan Tn.Na Adalah Perusahaan Penghasil Tambang Yang Maju, Ia Bisa Menghasilkan Jutaan Won Dalam 1 Minggu.

Sebagai Kepala Keluarga, Tn.Na Tetap Menafkahi Keluarga Nya Setiap Saat.
Hanya Jaemin Yang Mengetahui Tempat Yuta Berada, Bahkan Sang Istri Tak Tau.

.
.
.
.
.
. ♛┈⛧┈┈•༶𝓗𝓪𝓹𝓹𝔂 𝓡𝓮𝓪𝓭𝓲𝓷𝓰༶•┈┈⛧┈♛
.
.
.
.
.

"Tn.Wong"
Tangan Kanan Tn.Wong Yang Bernama Kun Masuk Ke Ruangan Tn.Wong

"Ada apa?"

"Tuan Muda Seo Haechan Berada Di Kediaman Persembunyian Tn.Na Tuan"

"Tn.Na?"

"Benar Tuan, Tn.Na Menculik Tuan Muda Haechan Saat Tuan Muda Akan Selamat Dari Kecelakaan Beberapa Hari Yang Lalu"

"Bagaimana Keadaan Haechan?"

"Salah Satu Anak Buah Tuan Memberikan Informasi Bahwa Tuan Muda Haechan Sedang Mengalami Koma Tapi Keadaan nya Sudah Mulai Membaik"

"Rencana Kalian?"

"Semua Nya Sudah Siap Tuan Hanya Menunggu Perintah Dari Anda"

"Jalankan Rencana nya"

"Baik Tuan"

.
.
.
.
.
.
.
༶•┈┈⛧┈♛𝓗𝓪𝓹𝓹𝔂 𝓡𝓮𝓪𝓭𝓲𝓷𝓰♛┈⛧┈┈•༶
.
.
.
.
.
.
.

"Tuan Jaehyun Ada Kirimkan Untuk Anda Dari Tn.Wong"

"Kiriman?"

"Benar Tuan"

"Bawa Kemari"
"

Apa Yang Ia Kirimkan?"