Seo❃

460 30 0
                                    

⋆ ˚。⋆୨୧˚𝓗𝓪𝓹𝓹𝔂 𝓡𝓮𝓪𝓭𝓲𝓷𝓰˚୨୧⋆。˚ ⋆
.
.
.
.
.

"Cari lokasi Mark sekarang Dery!" San mengeluarkan laptop nya, dan memeberikan kepada Hendery.

Hendery mulai berkutat dengan Laptop tersebut, dan sangat mencoba menghubungi sang Ayah untuk membantu.

"San jangan sampai Mae tau" Ujar Hendery sebelum kembali berkutat dengan laptop lagi.

"Ya" San kembali mencoba menghubungi sang ayah, namun sekarang Johnny tengah berada di luar jangkauan sinyal.

"Sebenarnya Daddy kemana?" San berdecak kesal.

"Ia mendapatkan kasus" Jawab Hendery.

"Ck, Sudahlah hanya kita berdua Dery"

Hendery hanya mengangguk.

beberapa menit kemudian...

Ting

Laptop Dery mendapatkan notifikasi.

"Apa ini!?"

"Apa Dery?"

"Ada seseorang mengirimkan lokasi padaku" jawab Hendery.

"Dimana lokasinya?"

"Lumayan jauh dari sini"
ungkap Hendery.

"Coba cek di Google Map"

Hendery mencoba mencarinya di Google Map.

"Itu seperti Apartemen yang sudah lama tidak di Huni, tapi masih ada dan di rawat di sini" Jawab Hendery.

"Ck, Sial"

"Coba cari lagi Hendery"

"Baiklah"


.
.
.
.
.
.
⋆ ˚。⋆୨୧˚𝓗𝓪𝓹𝓹𝔂 𝓡𝓮𝓪𝓭𝓲𝓷𝓰˚୨୧⋆。˚ ⋆
.
.
.
.
.
.
.


"Mark bantu aku" Haechan mencoba melepaskan baju nya yang di resleting di belakang punggungnya.

"Haechan, kau baru saja..." Mark tak melanjutkan ucapannya ketika melihat tatapan polos Haechan.

"ah, tidak mari biar ku bantu" Mark membantu Haechan.

Deg

Mark melihat dengan jelas sekarang tubuh atas Haechan.

Haechan berniat mengganti bajunya dengan Kaos, namun Mark langsung memeluk nya dari belakang.

"Haechan" Mark menelusupkan wajahnya ke perpotongan leher Haechan.

Haechan sempat terdiam sejenak, sebelum mulai melakukan sesuatu yang tadi sempat tertunda, mengambil kaos dan akan memakainya.

"Mark lepas, aku ingin memakai kaos dulu" Haechan mencoba melepaskan ikatan tangan Mark pada perutnya, namun gagal.

Mark malah mengeratkan pelukannya.

"Sebentar" Mark mengecup leher Haechan.

"Eughh" Haechan menahan geramannya, merasakan lehernya yang di kecup oleh Mark.

"Haechan aku mencintaimu" Mark membisikkan kalimat tersebut tepat di telinga Haechan.

"Ehmm Markhh" Haechan mendengar jelas ungkapan Mark namun Mark sekarang tengah menjilat telinganya...

"Jadilah kekasihku Seo Donghyuck" Bisik Mark kembali, sekarang ia menggigit kecil Leher Haechan.

"Markhh" Haechan tak bisa berbicara dengan jelas.

"Ku anggap itu jawaban Iya" Mark membalikkan badan Haechan supaya menatap dirinya.

Mark langsung mempertemukan kedua belahan bibir mereka. Mark menahan tengkuk Haechan memperdalam ciuman.

"Eghhh Markhh Ahhh"

BRAKK

.
.
.
.
.
.
.
⋆ ˚。⋆୨୧˚𝓗𝓪𝓹𝓹𝔂 𝓡𝓮𝓪𝓭𝓲𝓷𝓰˚୨୧⋆。˚ ⋆
.
.
.
.
.
.
.

"Ada sesuatu Kepala Seo?" Jaehyun yang tengah bekerja di ruangannya, mendadak sedikit aneh melihat Seo Johnny datang kepadanya.

"Jae dengarkan aku" Johnny sengaja bertemu dengan Sahabatnya untuk membantunya.

"Anak Bungsu ku yang hilang masih hidup Jae"

"APA!?" Jaehyun memang tau betul tentang anak bungsu Seo yang menghilang itu, terkejut karna di kabarkan masih hidup?

"Ya, Namanya sekarang Haechan"

"Haechan!?"

"kau nampak terkejut Jae??"

"Ahh John, Haechan adalah anak buah Tn.Wong"

"APA!?"

"Ya, tapi sekarang Haechan menghilang, ia di culik oleh Yuta dan di culik kembali oleh seseorang dan sekarang Haechan masih di Cari oleh Tn.Wong"

Mendengar itu Johnny menunduk, ia menangis dalam diamnya.

"Kau tak perlu cemas John aku akan membantumu"
Jaehyun mengelus pelan bahu Johnny memberikan semangat untuk nya.

"Anak ku Jae" Johnny kembali menunduk.

"Tenang John, kita akan mencarinya sampai ketemu" Jaehyun berucap tulus.

"Thanks Jae" Jaehyun mengangguk.

"Bagaimana kabar Anak-anakn mu?" Tanya Johnny setelah menghentikan acara tangisnya.

"Anak Kedua ku sampai terakhir baik-baik saja, tapi Mark anak sulung ku..." Jaehyun terdiam sejenak.

"Seperti nya kita akan menjadi besan John"

"Besan?"

"Haechan pernah datang kesini, dan ternyata Mark dan Haechan sekolah di sekolah Yang sama"

"Lalu?"

"dari tatapan Mark, dia sangat menyukai Haechan"

"Entah lah Jae"

"Aku mengerti" Jaehyun menepuk bahu Johnny menandakan ia bukan bercanda.

One and only //Slow ResponTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang