"sshh... Uh.. k-kak udahh.." erangan yang terdengar cukup erotis bagi seseorang yang saat ini sibuk menjamah adik kelasnya itu.
Denne yang menjadi korban pelecehan kakak kelasnya hanya bisa mencoba menyingkir dan melepaskan diri. Tapi si tersangka semakin gencar menjilati tengkuk Denne dengan nafsu dari belakang.
Kemudian memaksa Denne berbalik dan menghadap kembali kearah Allen.Ini adalah kali pertama Allendra bertindak separah ini padanya.
Hari sebelumnya, kakak kelasnya itu hanya akan membully atau mengerjai dirinya terus menerus bersama ke tiga teman nya yang lain.Tapi yang terjadi hari ini tidak pernah terpikirkan oleh Denne bahwa Allen tidak hanya akan membully nya lewat ke usilan atau hinaan seperti yang biasa dia dapatkan saja,
Allen yang tiba-tiba menarik nya kuat dengan menggenggam pergelangan tangannya sangat kasar dan hawa kemarahan yang bisa Denne rasakan.Lalu memaksanya masuk ke salah satu bilik toilet bersama, dan berakhir melecehkan nya.
Allen sangat kelewatan, salah satu tangannya menjerat kuat kedua pergelangan tangan Denne diatas kepala adik kelasnya itu,dan tangan satunya memaksa wajah Denne menghadap menyamping untuk membuatnya leluasa menjilati dan sedikit memberi gigitan pada leher dan tengkuk Denne.
Mendorong Denne hingga punggungnya menempel di dinding bilik toilet.
Sebenarnya apa yang sudah Denne lakukan sampai-sampai membuat Allen kesetanan.
"Uh.. A-llen.. jangan begini pa- padaku.." gumam Denne bergetar, ada rasa takut dan bimbang di hatinya.
Allen menulikan telinga nya, tak lama dari itu dia menghentikan aksinya..
Wajahnya kini berjarak hanya beberapa sentimeter dari wajah Denne yang kembali dipaksa untuk menatap kearah dirinya.
Bibirnya ditarik untuk menunjukkan senyum meremehkannya.
Matanya bergulir untuk melihat hasil karyanya..
Beberapa corak merah kebiruan menghiasi leher Denne yang halus dan lebih putih darinya.
Mungkin lebih dari tiga tanda merah kebiruan yang di torehkan oleh perbuatan Allen barusan."Denne.. inget, lo itu cuma gua yang boleh sentuh" Allen berujar pelan namun sangat mendominasi.
Denne bingung dengan maksud Allen.
Dia hanya dapat melirik ragu kearah pandangan mata Allen yang tajam itu.Tangan Allen melepaskan dagu Denne yang sempat dicengkeram nya, kemudian bergerak menyusuri leher indah dan jenjang milik Denne.
Seketika ingatan saat Denne yang berbicara akrab dengan salah satu siswi sekelasnya membuat hati Allen sangat panas, ditambah rona merah dipipi Denne yang menandakan Denne sepertinya menyukai gadis sekelasnya itu.
Puncak kemarahannya saat melihat siswi itu mengelus-elus pipi Denne dan hampir mencium pipi Denne sanking merasa gemas terhadap Denne.
Siswi itu sangat berani dan kecentilan sekali, pikir Allen saat melihatnya.
Detik itu juga Allen kemudian segera menarik Denne menjauh karena sudah tidak bisa lagi menahan kekesalannya.
Atensi Allen berpindah pada bibir Denne yang terlihat pucat namun lembab.. sedikit banyaknya membuat Allen merasa penasaran..
Keinginan untuk mencicipi membuat Allen mulai hilang pikiran, matanya kembali bergulir menatap Denne yang juga menatapnya takut..
Allen mendekatkan wajahnya, keningnya menempel di kening Denne.
Tangannya kembali mencengkeram pipi Denne hingga bibir nya otomatis maju kedepan. Allen menatap sayu wajah lembut Denne.
Otak Denne seolah memberi sinyal alarm tanda bahaya.. matanya melotot ketika tau kemungkinan yang akan terjadi saat Allen mulai memiringkan wajahnya.
Denne membatu sanking bimbangnya, matanya memejam seolah pasrah dengan hal yang akan terjadi.
Tapi..
Drap drap drap drapp draapp//
Suara langkah kaki dari beberapa siswa yang masuk ke ruang toilet cukup untuk menghentikan aksi Allen yang hampir menjamahi Denne sesukanya, kasar nya melecehkan adik kelasnya itu.
Allen menggertakkan giginya, menggeram emosi.
Matanya kembali melihat adik kelas korban bully nya itu dengan dingin."Mulai sekarang, gua akan semakin bikin hidup Lo disekolah ini bagai mimpi buruk, lo punya gua" bisiknya tepat ditelinga Denne.. nafasnya terasa panas dan suara beratnya mampu membuat Denne terintimidasi, tanpa bisa membalas apapun perkataan Allen Denne hanya mematung dan berharap dia tidak perlu berurusan lagi dengan Allen selama hidupnya.
Ditambah kejadian hari ini, Denne cukup trauma.
**
Dengan author disini, tiba-tiba saya punya obsesi tersendiri kepada karakter saya si 'Denne' ini..
Me : Allen, Denne punya saya..
Allen : Mau santet jenis apa?
Me : ngok!Note lagi~
Sengaja publish new story lg, biar pas mood.. tinggal pilih mau up yg mna dlu. Tp semua ttep prioritas buat saya..Yeah pdhl blm tentu ada yg minat baca new story gaje saya ini.. aowkwkk