"ckckck.."
"Goblok banget sih, pake acara ngelawan perintah kita"
Tiga orang itu memojokkan satu siswa bertubuh cukup kecil diantara mereka yang memiliki tubuh yang lebih besar dari siswa itu.
Membully siswa yang terlihat lemah dan tidak pandai bergaul."Ini akibatnya kalo berani melawan perintah kami, ngerti lu Denne?" kata yang lain kemudian.
Oh ternyata yang lagi-lagi menjadi korban bully itu adalah Denne.
Salah satu dari mereka mengambil botol berisi air lalu menciprat-cipratkan ke wajah Denne hingga wajah dan baju Denne menjadi basah.
Rambutnya pun berantakan karena sempat dijambak, saat dia meronta tidak mau ikut ke area belakang sekolah.
Denne reflek memejamkan matanya saat air itu menciprati matanya..
"Aku g-gak salah, kalian gak punya hak menyuruh-nyuruh ku" balas Denne membela diri.
Salah satu dari mereka langsung mencekik leher Denne emosi.
"Berani banget ngejawab kita, lo itu cuma banci yang dikasih gander laki doang.. cocoknya cuma buat jadi pesuruh kami" dia seolah tak sadar membuat Denne sesak nafas karena cekikan nya. Emosi nya lebih besar ketika mendengar pembelaan diri Denne.
Salah satu dari dua orang dibelakang orang yang mencekik Denne panik..
"B-bro udah bro,, bahaya kalo lo beneran matiin dia" kata temannya panik.
"Van serius van, bener kata Arby.." orang yang bernama Andi pun ikut berusaha mengingatkan Ervan.
Ervan mengerjapkan matanya, tangan nya segera melepaskan leher Denne dari cengkraman nya.
"Gila lo Van, bisa mati lo bikin dia" kata Andi.
Ervan, Arby, dan Andi adalah teman sekelas Denne.. mereka tau bahwa Denne adalah target utama kakak kelas mereka.. membuat mereka pun ikut-ikut bertindak meremehkan Denne.
Arby melihat keadaan Denne, dia berbisik kepada kedua temannya..
Keadaan Denne yang basah itu sukses membuat baju putih yang dipakainya menjadi transparan..Tanpa sengaja memperlihatkan seperti apa kulit Denne dibalik kain sekolah yang dipakainya.
Andi dan Ervan sama-sama melihat kearah tubuh Denne.
Gila!
Pikir mereka bersamaan.
Mereka tau Denne memiliki tubuh yang ramping dengan kulit yang putih.
Tapi.. mereka hanya melihat nya dari kulit tangan nya saja.
Tidak menyangka di balik kain yang kini basah itu terlampau memukau.Arby meneguk ludahnya, saat melihat tonjolan di dada Denne yang saat ini orang nya sedang sibuk mengambil nafas banyak-banyak.. Akibat cekikan pada lehernya sebelumnya. Tidak menyadari tatapan vulgar dari ketiga teman sekelas yang sedang membully nya.
Tangan Arby seolah bergerak tanpa diminta, dia ingin mencoba menyentuh tonjolan itu..
Bagaimana reaksi Denne jika dia melakukannya.
Andi dan Ervan melihat kearah Arby.Apa yang mau anak itu lakukan?
Sedikit lagi batin Arby..
Denne melihat tangan Arby yang bergerak ke arah tubuhnya.
Apa lagi yang akan mereka lakukan padanya?Jarak satu senti, suara amarah tiba-tiba mengagetkan Ervan, Andi termasuk Arby..
Denne tak kalah kaget saat tau siapa orang itu."Brengsek!! Siapa yang bilang kalian boleh sentuh apa yang jadi punya gue!! Hah!??" Teriak orang itu sangat marah. Ditambah saat dia melihat tangan Arby yang hampir menggapai Denne dengan tangan kotor nya.