"ahh.. ah Al-Allen perih..mnh"
Denne bingung harus mengerang sakit atau mendesah nikmat.
Mulut Allen sibuk mengecupi tubuh Denne disetiap inci nya...Tapi satu tangannya bergerak sedikit kasar di bawah sana..
Dengan dua jari bergerak maju mundur di lubang yang akan menjadi tempat kesenangan si dominan.Denne merasakan perih, ada sesuatu yang mengganjal di lubang bawah nya.
Penis kecilnya pun diurut dengan tangan Allen lain yang bebas..Denne dibuat kelimpungan..
Allen menambah satu jari dan mencoba membuat lubang Denne benar-benar siap dia masuki.
Denne meringis..Cup cup cupp
Allen mengecupi seluruh wajah Denne yang memerah penuh gemas dan nafsu yang belum terurai.
Bibir Denne terbuka, bekas Saliva akibat ciuman cukup kasar Allen pun masih disana.
Pemandangan yang indah."Ahh!?.. a-apa itu.. uh ada, ada yang mau.. hiks.. A-allen" Denne meraung, tapi Allen tersenyum..
Dia sepertinya telah berhasil menemukan spot manis Denne.
Apalagi setelah dia terus mengenai titik itu, Denne segera memuncratkan muatannya.Allen mengeluarkan jarinya dan melepaskan genggamannya dari penis kecil Denne.
Segera membuka kaos yang dipakai nya sendiri dan melemparnya asal.
Membuka resleting celana nya dan tanpa aba-aba mengangkat kedua kaki Denne kepundaknya dan memaksa kaki Denne mengangkang.
Memposisikan miliknya tepat dipintu lubang yang sudah dia longgarkan.Dia yang sudah terlalu lama menahan diri tak berniat melepaskan kesempatan yang datang tanpa dia duga sebelumnya.
Denne yang masih sibuk mengambil nafas dan tubuh yang melemah akibat pelepasan yang barusan dia dapatkan hanya bisa memberontak tanpa tenaga.
"Denne.. let's make a baby, our baby" bisiknya lalu Allen memasukkan perlahan batang nya yang sudah menegang sedari awal dia mengecup bibir yang diidam-idamkan nya itu.
Tidak kah dia hebat, tidak langsung memperkosa Denne tanpa ampun.. masih bisa bersabar untuk menyiapkan Denne secara bertahap.
Denne pasrah?
Tentu, bahkan tubuhnya terlalu tidak bertenaga hanya untuk menolak.
Kesadaran yang mulai perlahan benar-benar kembali memaksa Denne untuk mencoba tidak menjerit ketakutan."Sa-sakit kak" Denne hanya bisa meringis sambil tangannya hanya dapat meremat seprei ranjang.
Allen tau Denne kesakitan.
Ukuran penisnya tidak main-main.
Ini masih ujung kepala penisnya. Tapi Denne sudah meringis kesakitan."Ini cuma sebentar sakitnya, setelah itu gua janji bakal bikin lo gak kesakitan lagi."
Allen yang tidak ingin berlama-lama memasuki Denne, dalam hitungan detik berikutnya dia memasukkan penisnya dengan menghentakkan nya dengan kuat hingga masuk keseluruhan.Denne menjerit, dia bergerak liar ingin menyingkirkan sesuatu yang membuat lubang nya sedikit robek.
"Aaahhh.. sakit.. sakit.. tolong keluar kan kak!!" Denne menjerit histeris.
"Denne tahan sebentar, jangan banyak gerak" Allen.
Denne masih bergerak ingin mengeluarkan penis Allendra, tapi tentu si dominan menahannya.
"Hei.. Denne, rileks"
Karena Denne masih belum tenang, Allen menggerakkan penisnya dengan tangan yang menahan Denne agar berhenti bergerak liar.