****
"ssstt.. diem, atau lo mau orang lain denger suara kita hm?"
"Hiss.. s-sudah kak.."
"Dikit lagi, gua cuma pengen ngasih tanda di sekitar tulang selangka lo"
"Ja-jangan di gi.. agh kak.. jangan di gigit!"
Denne segera menutup mulutnya sendiri dengan telapak tangannya..
Allendra sendiri bodoamat karena sedang sibuk.. tangan nya melingkari pinggang Denne erat sedangkan tangan yang lain menyingkap sedikit bagian kerah Denne kebawah menampilkan bahu dan tulang selangka Denne yang halus dan harum wangi yang menguar dipenciumannya..
Menghentikan sejenak kegiatan nya..
Matanya melirik jelas ke arah leher putih jenjang di depannya.."Gua tandain disini ya" ucap Allen dengan telunjuknya menyusuri sekitar leher Denne.
Denne menggeleng kencang.
Tapi Allendra adalah tipe orang yang mudah gelap mata.
Tanpa peduli penolakan Denne, Allen segera menyerang leher putih mulus itu tanpa peringatan.
Menarik Denne semakin menempel padanya.."A-llen.." Denne kaget.
Gigi Allendra menggigiti kecil dan terus menyedot daerah yang ingin dia tandai, perbedaan tinggi badan yang cukup jauh itu tidak mengganggu Allen sama sekali..
Dia melakukannya hingga dua tanda keunguan Denne dapat tepat di bagian leher yang mudah terlihat."Denne.." Allen memeluk Denne setelah dia merasa puas.
Wajahnya ditelusupkan disekitar perpotongan leher Denne.
Mendekap tubuh yang lebih kecil dan pas dipelukkan Allen.Denne dapat merasakan ada sesuatu yang keras mengganjal diperutnya.
"Bermain sekali disini hm?" Kata Allen kemudian membenarkan firasat Denne.
Denne bergetar takut. Walau dia tak tau tata bahasa yang dipakai Allen, tapi yang jelas kata bermain Allen itu pasti bukan hal yang baik.
Ditambah Allen yang terus menggesek kan area sensitifnya padanya.Denne menggeleng..
Allen mendorong Denne Kedinding toilet dan membalik tubuh Denne untuk memunggunginya..
Hmm toilet memang tempat paling disukai Allendra untuk menyekap Denne dalam kendalinya..
"Ah.."
Allen membekap mulut Denne dengan satu tangan nya, sedangkan tangan yang lain menarik pinggang Denne dan memaksa Denne menunggingkan pantatnya..
Denne tidak bisa menahannya lebih lama, Allen tetap melakukan apa yang dia inginkan..
Kembali memasukinya.. belum lewat sehari dari kejadian kemarin, tapi Allen sudah menyetubuhinya lagi.
Bagian bawahnya pun masih sedikit perih akibat lecet yang disebabkan Allen sebelumnya.Namun Allen seolah abai.
Harusnya Denne sekarang sudah ada dikelas dan mulai mengikuti pelajaran pertama..
Tapi keadaan memaksa nya untuk membolos, parah nya dia kini sedang dalam posisi terlecehkan oleh Allendra.. padahal dia sudah membolos sehari sebelumnya tanpa keterangan akibat di tahan Allen di apartement nya..Denne jadi ingin menangis kencang sejadinya..
"Hmnn.." geram Allen menikmati permainannya sendiri.
Celana yang dipakai Denne hanya bisa merosot dan jatuh dilantai beserta dalaman yang dipakainya.
Perasaan Denne campur aduk, antara was was, takut dan juga rangsangan yang di berikan oleh si dominan pada tubuhnya. Meski isi pikirannya menolak..
Sedangkan Allen terus menusuk Denne sedikit kasar..
Membuat Denne hanya bisa berusaha menahan suaranya. Air matanya mulai luruh, sedikit lagi dia mungkin akan menangis..