7. Tertangkap

5 1 0
                                    

Victor menatap kelompok terakhir yang sampai. 

Kelompok Theo. 

Victor mengernyitkan dahinya ketika dia menyadari bahwa anggota mereka banyak yang berkurang.

"Di mana Pangeran Theo? Dan kenapa anggota kelompok kalian semakin berkurang?" Tanya Victor dengan bingung. 

Para anggota dari kelompok Theo saling melempar pandangan. Hal itu semakin membuat Victor dilanda kebingungan. 

Hingga akhirnya salah seorang Letnan – yang beberapa waktu lalu berseru kepada Theo – berdeham. Membuat atensi Victor sepenuhnya beralih kepadanya. 

"Ada apa, Walker?" Tanya Victor. Letnan yang dipanggil Walker itu menatap Victor dengan ragu-ragu. 

"Katakan saja, ada apa?" Tanya Victor lagi, kali ini dengan sedikit desakan. 

Philippe Walker kembali berdeham dan menghela napas sebelum berbicara. "Ada informasi buruk, Sir. Mengenai Putra Mahkota Theodore dan beberapa anggota kelompoknya."

Ucapan Philippe membuat kernyitan di dahi Victor semakin dalam. 

"Dan apakah itu?" Kali ini yang bertanya bukanlah Victor, melainkan Valorie. Dia menatap Philippe dengan tajam, menuntut sebuah jawaban dari maksud ucapannya. 

Philippe kembali menghela napasnya dengan berat. Lalu dia mulai menjelaskan, "Beberapa anggota dari kelompok Pangeran Theo tertembak oleh tentara Cina ketika kami dalam perjalanan ke sini. Tanpa kami duga, mereka memanggil tentara-tentara lain, sehingga kami diikuti oleh dua mobil mereka."

Philippe berhenti sejenak, membuat Valorie semakin tidak sabar. 

"Tolong segera lanjutkan," desak Valorie kepada Philippe. 

Philippe mengusap wajahnya dengan kasar. "Dan karena itulah… Putra Mahkota Theo tertangkap oleh mereka. Setelah mereka menembak kaki kanannya." Philippe memelankan suaranya pada akhir kalimatnya. Ia kembali terdiam, membuat yang lain juga ikut terdiam. 

Valorie merasakan sesuatu bagai menghantam dadanya. Dia diam termangu. Terlalu terkejut dengan penjelasan yang diberikan oleh Philippe. 
Valorie menatap Philippe tajam. "Dan apa yang kau lakukan untuk membantunya, Letnan Walker?" Tanyanya dengan tenang. Meskipun, siapapun tahu bahwa ia tengah berusaha untuk mengontrol intonasi suaranya agar tetap tenang. Terlihat dari raut wajahnya yang menunjukkan kalau Valorie menahan emosinya. 

Victor menggenggam pergelangan tangan Valorie. "Val, tenangkan dirimu," bisiknya. 

Valorie menghembuskan napas dengan kasar, lalu menatap Philippe dengan tatapan menuntut.

Philippe menelan salivanya dengan susah payah. Letnan itu merasa sedikit terintimidasi oleh tatapan Valorie. 

"Kami sudah membantu Pangeran Theodore, Ma'am. Tetapi kami kalah jumlah oleh banyaknya tentara mereka," jelasnya sembari menundukkan kepalanya. Dia merasa bersalah dan tidak berguna sebagai seorang Letnan karena tidak bisa melindungi Pangeran mereka. 

Meskipun Theodore sudah memberitahu bahwa dia tidak butuh perlindungan, tetapi Philippe merasa bahwa melindungi Theo merupakan tanggungjawab nya. 

And he failed

Philippe Walker gagal dalam melindungi Sang Putra Mahkota. 

***

BRUK

Tubuh Theo dilempar ke dalam sebuah ruangan yang terdapat di markas Cina. 

Theo menolehkan kepalanya dan menatap dengan nyalang kepada kedua tentara yang melemparnya. 

"Mata-mata Inggris."
"Seorang Pangeran berubah profesi menjadi mata-mata, eh?"

Mereka menatap Theo dengan ekspresi mengejek sembari mengoloknya dalam bahasa mereka, lalu tertawa terbahak-bahak. 

"Ya, tertawalah sepuas kalian sebelum mati," desisnya berbahaya serta tajam. 

Mereka kembali mengolok, "Tidak ada yang akan membunuh kami di sini."

Kemudian, mereka mengunci pintu ruangan yang digunakan untuk mengurung Theo sembari tertawa lagi dengan nada mengejek. 

Theo menggeram marah. Ia mendecih sinis dalam hatinya. 
Lalu, matanya tidak sengaja menangkap sebuah kain bekas yang berada tidak jauh darinya. 

Ia menggunakan tangannya untuk menggapai kain itu. Setelah itu, ia gunakan untuk diikat pada kaki kanannya yang terkena tembakan. 

Theo mengerang, menahan sakit, ketika dia harus mengikat kain itu dengan kencang pada kakinya agar menghambat pendarahan. 

"Setidaknya untuk saat ini, aku harus bertahan dan tidak mati karena kehilangan banyak darah," gumamnya. 

The Hidden DragonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang