BAB 8

130 64 52
                                    

“Biarkan aku menatap senyuman itu, meski kini kau tidak lagi tersenyum untukku

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

“Biarkan aku menatap senyuman itu, meski kini kau tidak lagi tersenyum untukku.Izinkan aku untuk menjaga senyuman terakhir yang kau kasih waktu itu”

••••

••••

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

••••

“num aku mau bicara sama kamu”

Seorang laki laki yang berdiri di sampingnya, namun dia enggan untuk menjawabnya ataupun untuk menganggap.

Lagipula kenanpa apa yang harus di bicarakan, tidak ada yang perlu di bicarakan. Semuanya sudah jelas apa yang terjadi.

“Hanum, aku minta maaf” ucap orang itu

Tetap sama dengan posisi yang sama dan tatapannya juga.

“num, plis dengerin aku dulu” 

Azarin malas dengan semua ini, ada saja yang ingin mengganggunya. Azarin menatap orang itu dengan malas, Azarin berdiri dan meninggalkan kantin.

Lelaki itu mencekal Azarin, Azarin yang tidak suka di sentuh oleh orang pun langsung melepasnya dan menatap orang itu dengan tajam.

“apa” tanya Azarin dengan wajah yang datar

“duduk dulu” ucap orang itu

“ga usah berbasa basi, karena ga penting” jelas Azarin, berbasa basi sekali orang ini. “jadi?, Kalau engga saya pergi” lanjut Azarin

Cukup lama mereka berdiam diri hingga di antara salah satu mereka berbicara.

“Aku kembali”

“.....”

“aku kembali untuk kisah kita”

Azarin menatap orang itu, kenapa? apa yang harus di perbaiki.

Your Imam [REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang