BAB 9

129 64 37
                                    

“Jangan pernah menaruh kebahagiaan kamu di orang lain, nanti kamu kecewa atas itu semua”

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

“Jangan pernah menaruh kebahagiaan kamu di orang lain, nanti kamu kecewa atas itu semua”

“Jangan pernah menaruh kebahagiaan kamu di orang lain, nanti kamu kecewa atas itu semua”

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

15:45

Azarin telah sampai di rumah, setalah kepergok sama pak Sigit di rooftop, mereka di hukum karena tidak mengikuti pelajaran setelah istirahat dan mereka menyadari jika sudah 1 jam mereka di rooftop. Akhirnya mau tidak mau mereka membersihkan toilet yang di samping mushola.

Azarin selesai dengan membersihkan tubuhnya dari keringat dan dosa yang menempel di tubuhnya, dan keluar dari kamar pergi ke dapur untuk makan karena dia lapar.

Kosong, ternyata rumah tidak ada orang, Bibi nya juga sudah pulang setelah Azarin memasuki rumah, entah kemana mereka pergi tidak ada yang mengabarinya juga saat dia mengecek hapenya.

“huh, gini amat idup” guman Azarin

Dia bosan sedari tadi dia hanya menatap televisi yang menampilkan berita perselingkuhan, emang enaknya apa sih selingkuh, paling cuman biar bisa masuk berita terus di undang sana sini.

Lagian kalau udah nikah kenapa harus selingkuh, bukannya sebelum nikah udah janji sumpah ya di depan penghulu sama orang banyak, lalu gunanya  janji itu apa maemunah, Jamaludin ga habis pikri emang. Yang di pikirannya Terkenal Mulu, ga bosen kali ya pansos terus, Herman

19:55

Azarin selesai makan, dia memasak?  tidak, dia memesan deliferi, katanya ingin mencari pahala dengan membeli makanan mereka, itu kata Azarin

Dan sampai kini orang rumah belom ada yang pulang, ingin menelfon Azarin malas membuka hape, lagian kalau mau pulang udah pulang juga mereka.

Azarin langsung naik ke lantai atas untuk pergi ke kamarnya, rumah sudah ia kunci. Jika mereka pulang mereka selalu membawa kunci cadangan.

Sebelum tidur Azarin berniat ingin maskeran dan menonton drama, setelah berkutat dengan permaskerannya, kini dia sedang menonton drama dengan telinga yang di Subal oleh earphone.

Karena sudah kering maskernya dia berniat untuk mencuci muka, sebelum niat itu terlaksana hapenya sudah bunyi terlebih dahulu.

Ayah👳

Your Imam [REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang