BAB 1

2.9K 37 0
                                    


Kediaman Ricardo Valentino.

"Val,kamu mau sampai kapan gak nikah begini?tanya sang mama.

"Paan sih ma.Jawab Reval kesal.Inilah yang membuatnya malas pulang ke rumah orang tuanya.

"Teman teman seusia kamu tuh udah pada nikah loh.Ucap sang mama.

"Ma,umur Reval itu baru 26 tahun dan mama maksa Reval nikah?! Sahut Reval dengan sedikit emosi atas sikap konyol sang mama.

"Mama gak mau tau.Besok kamu akan ketemu dengan calon istri mu.Ucap Maria sang mama

Reval membulatkan matanya sempurna mendengar ucapan sang mama.

"Ada apa sih ma? Kok pada ribut sih?tanya ricardo dari ruang Tv

"Ini loh pa,mama itu kasih tau reval yang benar,biar dia cepat nikah.Malah marah marah gak jelas.Pokoknya lusa,mama mau bawa reval ketemu dengan putrinya rena.Ucap Maria pada sang suami.

"Rena istrinya Mananta,ma?tanya Ricardo.

"Iya pa.Teman sekolah mama.Mumpung Rena sama Mananta itu lagi disini pa,ngunjungi putrinya

"Wah Val,apa lagi coba yang kamu tunggu.Papa setuju dengan mama mu.Apalagi putrinya om mananta itu pintar.

Reval menghela nafas kasar.

"Terserah.Kemudian ia membanting pintu rumah orang tuanya dengan cukup keras.Setelahnya ia menancapkan mobilnya menuju rumah pribadinya.

"Arrrrrrggghhtttttt....teriaknya frustasi di dalam mobilnya selama perjalanan menuju rumah pribadinya.

Bahkan kini ia telah memukul kuat stir mobilnya.

"Anjingggggg....teriaknya kembali.

"Lihat saja,jika kalian terus memaksa ku.Akan ku buat dia bagai hidup di neraka.Gumamnya penuh dengan amarah.

Yakin,Reval akan membuat hidup Aurora seperti bak di neraka???

Ternyata,Maria dan Ricardo sudah merencanakan ini jauh jauh hari.Dirinya sebagai sang mama sangat mencemaskan putranya yang tak kunjung menikah.

Jangan kan menikah,membawa perempuan spesial yang dikenal kan padanya pun sama sekali tak pernah.Bagaimana ia tidak cemas?

"Pa,gimana kalau Reval benar benar marah?tanya Maria pada sang suami.

"Aku tau betul watak putra ku.Jawab Ricardo

"Baiklah jika menurut mu seperti itu.

☆☆☆☆☆☆

Sesuai keputusan Maria secara sepihak,hari ini mereka akan reuni dengan Rena dan Mananta.Salah,bukan hanya sekedar reuni biasa.Melainkan ajang memperkenalkan putra putri mereka,bahkan kalau bisa langsung dinikahkan saja hari ini juga.

"Val,buruan....teriak Maria pada sang putra yang masih memasang wajah datarnya.

"Kecilin ma volume suara.Malu kalau dengar tetangga.Tegur Ricardo

"Ya habisnya putra mu itu loh pa.Buat naik darah tinggi mama.Ketus Maria.

Kini Reval sudah keluar dari dalam dengan menggunakan jeans putih,kaos putih,sneaker putih serta topi putih.

Maria tertegun melihat penampilan sang putra.

"Astaga revallllllll.....kamu itu mau ketemu putrinya tante Rena.Bukan mau nongkrong.Semprot Maria.

Reval hanya diam dan malah langsung nyelonong masuk ke mobil tanpa menghiraukan ucapan sang mama.

"Udah udah.lebih baik kita berangkat.Takutnya mereka udah nunggu lama.Ajak ricardo

"Ya tuhann....gini amat punya putra sematawayang.Modelan gini kok bisa jadi Ceo.Batin Maria miris meratapi nasibnya yang memiliki putra seperti Reval.

Saat ini mereka telah menuju Lesehan Lana setelah perdebatan kecil dengan Reval.Sejak tadi Reval menggelengkan kepalanya mengingat kelakuan konyol sang mama.

"Apa jadinya jika orang orang pada tau,CEO seperti dirinya dipakasa menikah hanya karna perkara usianya yang menginjak 26 tahun.Batin Reval

Terlalu sibuk dengan pemikirannya sendiri,Reval sampai tak sadar jika dia beserta kedua orang tuanya telah sampai.

"Val.Tegur sang papa.

Merasa gengsi dipergoki tengah melamun,Reval hanya berdehem saja.

"Gak turun?ada calon kamu loh itu.Ucap Ricardo sang papa sembari terkikik ringan.

"Ck.Desis.Reval sembari turun dari mobil.

"Duh....maaf Ya Ren,kami telat sampainya.Ucao maria sembari melirik tajam pada sang putra.

"Gak apa apa,Maria.jawab Rena

"Eh...eh...ada si cantik.Celetuk Maria kembali.Sini sayang.Ucap Maria.

"Val...reval...panggil Maria pada sang putra yang sedari tadi fokus dengan hpnya.

"Ini Aurora.Gadis kesayangan mama.Ucap Maria mengenalkan Aurora pada sang putra

"Hmmm.Hanya itu tanggapan dari Reval

Sementara Mananta dan Ricardo sibuk membincangkan pekerjaan mereka satu sama lain.Terlihat sangat sangat klop sekali mereka.

"Pa,panggil maria pada sang suami.

"Iya,sebentar.Sahut Ricardo

"Sepertinya kau juga akan segera dipanggil.Lebih baik kita kesana.Ajak Ricardo pada mananta karna saat ini mereka sedikit jauh dari tempat maria dan rena berada.

"Ku rasa seperti itu.Jawab Mananta sembari melangkahkan kakinya.

Setelah Ricardo dan Mananta duduk bersama mereka,kini Maria langsung kepembicaraan inti.

"Ren,nanta.Aku rasa kita harus segera menikahkan Reval.dan Aurora.

"Bukannya begitu pa?tanya Maria mencari dukungan sang suami.

"Ya,aku setuju dengan ucapan istriku.Sahut Ricardo.

Sontak hal itu membuat Reval dan Aurora terkejut.

"Kami tergantung Aurora,maria.timpal Rena.

"Buk...isyarat dari Aurora.

"Sayang...kamu tenang aja.Semua biar mama yang siapkan.Ucap maria menyebutkan dirinya dengan sebutan mama pada aurora.

"Ma,apa apaan sih! Ucap reval kesal.

"Lusa pernikahan mereka kita langsungkan.Final Ricardo.

"Apa!!! Ucao aurora dan reval bersamaan.

"Ayah...adu Aurora.

Mananta mengelus punggung sang putri

"Ck.Terserah kalian.Atur saja sesuai kemauan kalian.ucap Reval kesal sembari melngkahkan kakinya keluar meninggalkan semuanya.

Tak berapa lama,tampak sebuah mobil menjemput Reval.

"Apartemen.Ucap Reval pada supir yang menjemputnya.

"Ric,apa tidak dibicarakan dulu dengan Reval,putra mu?tanya Mananta.

"Kau tak perlu cemas.Jawab Ricardo.

"Bagaimana aku tak cemas,putri ku akan menikah dengan nya lusa.Tapi Reval sepertinya...

"Dia tak kan berani bertindak bodoh terhadap Aurora.Potong ricardo cepat.

"Baiklah jika seperti itu.jawab Mananta sedikit lega meskipun tidak sepenuhnya.






▪▪▪▪▪▪▪▪▪

Arogantsi RevalTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang