BAB 8

1.4K 19 0
                                    

Tampaknya Maria tau tentang keberangkatan sang putra ke luar kota.Terlihat saat ini ia tengah menghubungi Aurora yang tak lain adalah menantu kesayangannya.

"Tuttttt.....tutttt

"Tuttttt....tuttt

"Tuttttt...

"Hallo ma.Jawab Aurora saat panggilannya terhubung.

"Hallo sayang.Sapa maria.

"Gimana kabar nya?tanya Maria.

"Baik ma.Jawab Aurora.

"Sayang,kalau kamu kesepian selama Reval diluar kota,kamu kerumah mama aja ya?tawar maria yang tak tau menau kondisi rumah tangga sang putra.

Aurora terkejut mendengar ucapan mama mertuanya.Namun ia berpura pura tau tentang keberangkatan Reval.

"Gak apa apa kok ma.Rora di rumah aja.Lagian juga rame kok.Banyak pekerja yang lain.Sahut rora di telpon.Terus rumah mama dan papa kan juga sama jauhnya ma.

"Benaran kamu gak apa apa sayang disana?tanya maria kembali.

"Iya ma.Gak apa apa kok.Jawab Rora.

"Ya sudah kalau gitu sayang,mama tutup dulu telponnya,kalau ada apa apa langsung telpon mama dan papa ya.Ucap Maria lembut.

"Iya ma.Jawab rora.

"Klik.Telpon pun terputus.

Rora diam mematung.Hatinya terlalu sakit untuk kesekian kalinya.Tapi ia tahan untuk tidak lagi menangisi pernikahannya.Biarlah ia mengikuti alur yang Reval buat.

Mungkin,inilah yang memang diinginkan Reval.


¤¤¤¤¤¤

Satu jam yang lalu,Reval baru saja sampai.Bergegas ia langsung menuju hotel tempat ia akan menginap selama dikota ini.

Saat sampai dikamar,ia bergegas membersihkan diri.

Sementara Aurora,kini tengah bersiap siap ke mapella cake.Ia tampak ceria,meskipun tak bisa di bohongi jika hatinya saat ini benar benar sakit.

Tak kan mungkin ia memaksa pria itu harus mencintainya.Bukan kah Reval sendiri sudah berulang kali memgatakan bahwa pernikahan ini terjadi atas keinginan orang tuanya?Jadi,biarlah seperti ini.

Bergegas ia menstater motor maticnya menuju mapella cake

"Tin..tin...,klaksonnya saat didepan pintu gerbang,seolah menyapa security yang berjaga.Dan security tersebut pun membalas sang majikan dengan mengatakan "hati hati buk.ucap mereka.

Tak butuh waktu lama bagi aurora untuk sampai di Mapella cake,namun naas baginya.Baru saja ia memarkirkan motor maticnya,Aurora malah bertemu Rio,teman Reval.

"Rora.Sapa Rio.

"Eh kak Rio.jawab Aurora mau tak mau.

"Baru sampai?tanya Rio.

"Iya kak.

"Kakak udah selesai beli cakenya?tanya Aurora saat melihat paper bag yang bertuliskan nama toko cake tempat nya bekerja.

"Nih baru aja.Jawab Rio.

"Kamu gak ikut Reval ke luar kota?tanya rio kembali.

"Emm..anu kak..lagian rora juga kerja.jawab rora gugup membuat rio merasa curiga.

"Ya udah kak,rora kerja dulu ya kak.Pamit nya sopan

"Oh iya Ra.Sahut rio.

Saat dilihatnya aurora masuk kedalam mapella cake,Rio tampaknya mengirimkan pesan ke seseorang.

Arogantsi RevalTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang