BAB 13

1.4K 19 0
                                    

"Gak pernah lihat orang?! Tanya Reval sarkas

Aurora memutar bola matanya malas mendengar ucapan Reval.

Reval menarik cepolan rambut Aurora,hingga membuat Aurora hampir saja terjatuh jika reval tidak refleks memegang lengan aurora.

"Ck.Paan sih Val.ucap Aurora geram

"Tu rambut di sisir yang benar.Ucap reval.

"Bukannya ini udah benar?udah deh jangan mulai cari ribut.Jawab Aurora.

Reval membuang nafas nya secara kasar

"Gak dicepol bisa kan! Jawab reval dingin.

"Brummmm..terdengar suara motor sport belok ke area parkir.

"Ck,desis Reval saat tau siapa yang datang.

"Rora.Sapa rangga.

"Iya kak.Jawab Rora

Reval membulatkan matanya saat mendengar rora sang istri menyebut kata "Kak" dihadapannya untuk pria lain.

"Pulang! Ucap Reval

"Ha?beo Aurora

"Gue bilang pulang Aurora! Ucap reval tegas.

"Sorry,bukan nya mau ikut campur.Tapi maksud loe apa nyuruh rora pulang?loe gak liat dia datang ke sini untuk kuliah?bela rangga tanpa tau siapa Reval dikehidupan rora.

"Bukan urusan loe.Jawab Reval.

"Karna ini dilingkungan kampus,jelas ini urusan gue.Jawab Rangga gak mau kalah.

"Ck.Loe gak tau apa apa.Ucap reval sembari menaiki motor sportnya.

"Gue bilang pulang,pulang ra.Jangan pancing amarah gue.Ucap Reval kesekian kalinya.

Rora menghentakkan kakinya.Ia segera merogoh kunci motornya kembali.Saat rora akan menstater motornya,tangannya ditahan rangga.

"Ra,kamu bolos karna orang ini?tanya rangga

Reval benar benar sudah tersulut emosi saat melihat rangga dengan beraninya menyentuh tangan rora.Reval turun dari motornya dan menarik kasar tangan aurora.

"Sssttttt...ringis Rora.

"Kasar banget loe jadi cowo.Ucap rangga.

"Gue peringati,berhenti dekati Aurora.Loe gak tau apa apa.ucap reval

"Naik.bentak Reval pada aurora.

Aurora hanya diam mematung.

"Naik rora! Bentak reval kesekian kalinya.

Mau tidak mau,Aurora naik ke motor Reval.

"Pegangan kalau gak mau mati.Ucap Reval brutal.

Rora pun memegang pundak Reval.

"Brum...brummmmm....deru motor reval meninggalkan kampus....

"Val pelan val...ucap Rora saat reval melajukan motornya dengan kecepatan tinggi.

"Reval...,loe bisa pelan gak sih bawa motornya.Sentak Rora kembali yang tetap diabaikan oleh reval

Entah mengapa,rasanya dia begitu sinting saat melihat rangga memeyentuh tangan rora.

Merasa tak akan didengar oleh reval,rora pun diam sembari menutup matanya.Merapalkan segala doa agar ia selamat.

"Cittttt.....deru ban motor reval saat beradu di lantai garasi mereka.

Ya,mereka memang sampai dengan selamat meskipun rora dengan wajah pucat pasih.

"Turun.Ucap Reval dingin.

Rora turun dari motor reval dengan lutut teramat lemas.

"Wek....rora memuntahkan seluruh isi perutnya

Wajahnya pun semakin pucat.Namun hal tersebut tak membuat Reval merasa iba.

Reval turun dari motor nya dan menyeret kasar tangan Rora.

Minah berlari dari dalam saat mendengar suara rora yang sepertinya masih setia dengan memuntahkan isi perutnya.

"Mbak rora...pekik minah

"Minggir.Ucap Reval

"Tapi Tuan...ucap minah takut.

"Saya bilang minggir...ya minggir.Bentak Reval yang masih menyeret kasar Rora

"Jangan coba coba kalian membantu Rora.Terutama kau minah! Bentak Reval tajam.

Minah pun menunduk.

Kini,reval menghempaskan rora di sofa secara kasar.

Rora terduduk lemas.

"Masih berani menentang gue didepan umum?ha?bentak reval.

Rora tersentak kaget saat mendapat bentakan keras dari reval.

"Jawab! Bentaknya

Air mata rora mengalir dipipinya.

"Sihtttt!!! Umpat reval sembari memukulkan tangannya dimeja kaca ruang tamu hingga pecah.

"Pyarrrrr...terdengar suara kaca pecah.

Terlihat darah mengalir dari tangan reval namun ia abaikan.Kemudian reval berjalan keluar rumah sembari membanting pintu dengan keras.

Kini,pecah sudah tangis aurora

"Ibu...gumamnya dalam tangis...

"Mbak...ucap minah mendatangi aurora.

Namun aurora tersenyum lalu berjalan menuju tangga untuk kembali kekamarnya.Langkahnya sempat terhenti saat ia melihat tetesan darah dilantai,tapi akhirnya hanya ia abaikan.

••••••

Berulang kali Reval memukul kuat stir mobilnya.Ia pergi menuju apartemen pribadinya untuk meredakan emosinya yang sudah tak terkendali.Kilatan amarah jelas tercetak dimatanya.

"Mau loe itu apa sih rora?! Kenapa nyusahi gue terus sih! Ucap nya dengan penuh amarah.

"Bangsattttttt!! Kembali ia memukul stir mobilnya.

Reval menghela nafas kasar.Dadanya bergemuruh naik turun masih dengan amarah yang tersisa.

"Gue benci loe! Gumamnya.

Kini reval telah sampai di apartmenennya.Segera ia keluar dari mobil dan menutupnya dengan kuat.Setibanya didalam,reval langsung mengambil kotak obat dari dalam laci.

Ia menyiramkan alkohol langsung ke lukanya.

"Shitttt!! Saat perih terasa.

Reval mencabut serpihan kaca halis yang sedikit menancap ditangannya.Lalu kembali ia siramkan alkohol dengan rasa perih yang teramat.Dibukanya tutup iodine,lalu langsung diberikan pada lukanya.Kemudian reval membalutnya dengan perban.

"Sempurna.Ucapnya saat selesai mengobati lukanya sendiri.

Ia pun memejamkan matanya sejenak untuk menghilangkan semua emosinya.Namun nyatanya bayangan rangga yang berani dengan lancangnya menyentuh tangan aurora tetap berputar diingatannya.

"Anjing!!!! Teriaknya

Arogantsi RevalTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang