Malam itu Nyonya Park tersenyum bahagia saat melihat putri dan menantunya berjalan masuk ke dalam rumah setelah tiba di Seoul, setelah dua minggu perjalanan bulan madu mereka. Nyonya Park sudah sangat merindukan mereka, khususnya Shin Hye karena dia satu-satunya putri keluarga Park, dan Nyonya Park tidak bisa menahan dirinya untuk berlari menghampiri pasangan itu. Nyonya Park mengajak tiga pelayan untuk membantu Yonghwa dan Shin Hye membawa barang-barang mereka.
“Kenapa kamu tidak menelepon dan memberi tahu kalau kamu sudah tiba di Seoul? Omma bisa meminta sopir untuk datang dan menjemput kalian!” Nyonya Park cemberut pada putrinya dengan tangan di pinggangnya.
Shin Hye tertawa dan beralih melihat suaminya yang enggan membiarkan pelayan tua membawa koper mereka. “Salahkan Yonghwa. Aku sudah bilang padanya kalau kami harusnya menelepon ahjussi saja, tapi dia bersikeras untuk naik taksi. Dia tidak ingin merepotkan ahjussi.”
Yonghwa tersenyum pada ibu mertuanya dan membungkukkan badan untuk memberi salam pada Nyonya Park dengan rasa hormat. Yonghwa lalu berbalik dan membisikkan sesuatu di telinga Shin Hye, membuat istrinya juga tersenyum, dan mohon diri untuk membantu pelayan membawa barang-barang mereka. Nyonya Park menyadari bila ada sesuatu yang berbeda dengan putrinya. Nyonya Park belum pernah melihat Shin Hye berbicara dengan Yonghwa sambil tersenyum, dan itu adalah pertama kalinya Nyonya Park menyaksikan hal ini. Apakah sesuatu yang baik terjadi pada mereka selama bulan madu mereka? Nyonya Park berkata pada dirinya sendiri, dan hanya tersenyum pada putri dan menantunya sebelum mengajak mereka untuk masuk ke rumah, karena mereka sedang bersiap-siap untuk makan malam. Shin Hye dan Yonghwa mengikuti tepat di belakang Nyonya Park dan melihat sekeliling rumah yang tampak kosong.
Shin Hye mengerutkan kening pada ibunya. “Di mana appa?”
“Appa-mu sekarang di Jepang. Dia ada pertemuan di sana.”
“Apa appa juga tidak akan datang ke Pulau Jeju untuk merayakan ulang tahun pernikahan halmeoni dan harabeoji?”
“Aniyo, dia akan datang bersama dengan kita semua. Appa-mu akan mengambil penerbangan pulang ke Seoul malam ini. Geogjeongmal, dia akan datang.”
“Meski Yonghwa tidak akan datang.” Ucap Shin Hye dan mengerucutkan bibirnya lucu pada Yonghwa, saat melihat suaminya berjalan masuk ke dalam rumah dengan membawa barang-barang dan oleh-oleh mereka di kedua tangan kiri dan kanannya.
Sesuatu pasti terjadi, Nyonya Park tersenyum sendiri saat ia melihat putrinya dengan bercanda memelototkan matanya pada Yonghwa dan bertingkah lucu pada saat yang sama. Nyonya Park tahu putrinya begitu menggemaskan, tapi aegyo benar-benar bukan bagian dari diri Shin Hye. Jadi, apa yang sebenarnya terjadi pada putrinya? Apa mereka benar-benar membangun hubungan mereka saat berbulan madu? Nyonya Park tidak bisa menyembunyikan kegembiraannya seraya ia terus melihat Shin Hye dan Yonghwa yang terus menggoda satu sama lain, tepat di depan kedua matanya.
“Ah, eomonim. Saya tidak bermaksud untuk menolak undangan itu. Hanya saja saya harus bekerja hari itu. Saya akan bertanya pada atasan saya apakah saya bisa mengambil cuti dua hari untuk menghadiri perayaan itu. “Yonghwa tersenyum pada ibu mertuanya dan membungkukkan badannya lagi untuk meminta maaf.
Nyonya Park menggelengkan kepalanya. “Aigoo, gwenchana. Kalau kamu harus bekerja, tentu saja tidak apa-apa. Shin Hye bisa datang mewakilimu neh, Shin Hye-ah?”
“Deh, tentu saja.” Shin Hye tersenyum.
Mereka menuju ke meja makan untuk makan malam bersama, dan walaupun hanya mereka bertiga, rumah terlihat menjadi lebih ceria dan bahagia. Nyonya Park bisa melihat percikan api cinta di kedua mata Shin Hye dan Yonghwa, dan ia merasa senang melihat mereka berdua. Sama seperti hari-hari lain, Shin Hye si tukang bicara tampaknya tidak bisa menutup mulutnya hari ini. Shin Hye mulai memberi tahu ibunya mengenai petualangan kecil mereka di New York dan Venesia, juga tur singkat mereka di Florence. Setelah makan malam, Shin Hye bersemangat mengajak Nyonya Park untuk bergabung dengan dia dan Yonghwa di ruang tamu. Mereka membuka koper-koper mereka, dan setelah mencari selama satu atau dua menit, Shin Hye akhirnya menemukan oleh-oleh yang dia beli untuk ibunya dengan bantuan suaminya. Shin Hye menyerahkan tas kertas pada Nyonya Park dan tersenyum.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Husband is A Soldier
Romance*FF Terjemahan* Penulis : Yongshin101 Karakter : Jung Yonghwa, Park Shinhye Cerita Asli : https://www.asianfanfics.com/story/view/993657/my-husband-is-a-soldier-jungyonghwa-parkshinhye-yongshin-dooleycouple-yongshincouple Diterjemahkan oleh Riefa **...