8. Whose Baby

56 9 1
                                    

Shin Hye terbangun dalam keadaan benar-benar buruk pagi itu setelah dia mabuk semalam. Shin Hye merasa kepalanya seperti akan meledak dan perutnya terasa tidak enak. Shin Hye segera pergi ke kamar mandi untuk memuntahkan semua yang ada di perutnya, yang membuatnya merasa mual, dan setelah selesai, dia berjalan keluar dari kamar mandi, dan kembali ke tempat tidur. Shin Hye berbaring di atas kasur yang lembut, dan mendesah pelan sambil dia memeriksa tubuhnya, dan dia bahagia karena dia bisa pulang ke rumah dengan selamat tadi malam. Shin Hye bahkan bisa mengganti gaun koktail-nya dengan piyamanya, semuanya dilakukannya sendiri.

Shin Hye semakin baik dalam mengendalikan dirinya sendiri saat dia mabuk, dibandingkan dengan saat terakhir kali dia mabuk.

Saat Shin Hye sadar kalau dia tidur di kamar Yonghwa dan bukan di kamarnya sendiri, Shin Hye segera melompat keluar dari tempat tidur sambil tetap menekan dahinya, karena sakit kepala yang dia rasakan, dan berjalan menuju ke dapur untuk mengambil sesuatu untuk diminum. Shin Hye menarik keluar sekotak jus jeruk dan menuangkannya ke dalam gelas bersih, lalu segera meneguknya. Shin Hye sedang menikmati jus jeruknya saat tiba-tiba ia mendengar pintu rumah berderit terbuka.

Mata Shin Hye langsung melebar saat melihat suaminya masuk ke dalam rumah sambil memegang kunci mobil di tangannya, dan sekarang sudah berdiri tidak jauh dari Shin Hye dengan tangan berada di pinggangnya.

“Ke mana saja kamu sepanjang malam?”

Alih-alih menjawab pertanyaan Yonghwa, Shin Hye malah bertanya pada Yonghwa. Shin Hye jelas terkejut melihat Yonghwa ada di rumah. Yonghwa seharusnya pulang minggu depan, tapi Yonghwa ada di sini sekarang, di ruang tamu mereka, dengan wajah yang tegas dan menatap langsung ke mata Shin Hye. Sejujurnya, Yonghwa terlihat seperti dia marah pada sesuatu.

“Kapan kamu pulang?” Tanya Shin Hye tanpa rasa bersalah.

“Jawab aku dulu.”

Shiro ! Kamu jawab pertanyaanku dulu. Kamu seharusnya pulang minggu depan dan kamu ada di sini- “

“Park Shin Hye !”

Shin Hye merasa dihukum, lalu sama sekali diam saat Yonghwa tiba-tiba menaikkan suaranya pada Shin Hye. Shin Hye merasa jantungnya berdetak kencang, saat Yonghwa hanya menatap Shin Hye dengan api amarah yang muncul di matanya, dan Shin Hye terkejut melihat Yonghwa yang mendadak marah. Shin Hye belum pernah melihat Yonghwa begitu marah padanya, dan aura Yonghwa sekarang membuatnya seluruh tubuhnya merinding. Shin Hye hanya berdiri di sana dengan diam, sambil terus menatap ke lantai, dan menunggu Yonghwa berbicara lagi dengannya.

“Katakan ke mana saja kamu tadi malam, Shin Hye?” Tanya Yonghwa lagi setelah beberapa menit mencari kedamaian dan ketenangan batinnya. Yonghwa tidak ingin menakuti Shin Hye, dan itu sepertinya hal terakhir yang ingin Yonghwa lakukan pada Shin Hye, membuat Shin Hye merasa takut pada Yonghwa.

“Itu bukan urusanmu.”

“Aku tanya padamu sekali lagi dan kamu akan menjawabku dengan benar. Ke mana kamu pergi tadi malam, Park Shin Hye?”

“Aku pergi keluar dengan teman-temanku oke ! Kenapa kamu ingin tahu? Kamu tidak perlu khawatir padaku. Aku bisa pulang ke rumah sendiri. Aku masuk ke kamar dan mengganti bajuku sendiri. Aku baik-baik saja !” Shin Hye menelan dalam ludahnya, dan berusaha menghindari tatapan suaminya sambil ia terus melihat ke lantai.

Yonghwa tertawa janggal, yang jelas menunjukkan kalau Yonghwa berpura-pura. “Kamu baik-baik saja ya? Apa kamu tahu betapa terkejutnya aku saat melihatmu tadi malam? Kamu pulang jam 4 pagi, Tuhan tahu kamu terlihat seperti apa dan berbau seperti alkohol. Kamu ingin aku percaya kalau kamu baik-baik saja?!”

My Husband is A SoldierTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang