4. Wedding Day

71 9 0
                                    

Shin Hye pikir setelah mereka saling mengucapkan sumpah 'palsu' dan berbagi ciuman 'palsu', dia bisa kembali ke rumahnya dan tidur siang yang lama, untuk melupakan semua yang terjadi beberapa waktu yang lalu. Shin Hye masih tidak percaya kalau dia sekarang menikah dengan Jung Yonghwa, seorang tentara rendahan, dan akan merubah nama keluarganya dari Park menjadi Jung. Tiga hari sebelum Shin Hye menikah dengan Yonghwa, Shin Hye pergi ke rumah Jonghyun untuk memberikan kartu undangan, dan mungkin membuat Jonghyun cemburu dengan pernikahannya, namun akhirnya kecewa saat Jonghyun tidak mengatakan apapun tentang hal itu.

Dan, Shin Hye masih tidak percaya, Jonghyun bahkan datang hari ini untuk mengucapkan selamat padanya atas pernikahannya.

"Aku harap kamu hidup dengan baik, Shin Hye." Ucap Jonghyun, mengulurkan tangannya untuk bersalaman dengan Shin Hye, tapi Shin Hye hanya diam berdiri di samping suaminya, dan membuang mukanya.

Sebaliknya, Yonghwa tersenyum hangat dan menyambut tangan Jonghyun dan berjabatan tangan erat. "Terima kasih sudah datang. Anda pasti teman Shin Hye kan?"

"Bisa dibilang begitu. Lee Jonghyun imnida. Kami rekan kerja dari perusahaan yang sama."

"Ah, Anda pasti bekerja di Bandara Internasional K juga. Apa Anda seorang pramugara juga seperti Shin Hye?"

Jonghyun tersenyum sombong dan menggelengkan kepalanya, sambil melirik sekilas pada Shin Hye yang masih membuang muka, tidak ingin bertatapan dengannya. "Aniyo, saya co-pilot. Saya dan Shin Hye sudah terbang bersama-sama beberapa kali sebelumnya."

"Saya tahu. Baiklah, terima kasih atas kedatangannya hari ini Jonghyun ssi. Silakan, menikmati hidangan hari ini sebelum pulang."

Shin Hye tidak tahu kenapa dia sangat kesal dengan kehadiran Jonghyun hari ini, tapi dia senang ternyata Yonghwa dapat mengatasi situasi dengan sangat tenang. Shin Hye tidak ingin berbicara dengan Jonghyun, karena dia benar-benar sangat membencinya, setelah Jonghyun menolak lamarannya dua minggu lalu. Ketika Jonghyun meninggalkan tempat pernikahan dan tidak terlihat lagi, Shin Hye mendesah lega dan terus berterima kasih pada semua yang datang hari ini, lalu berbalik ke arah Yonghwa yang masih tersenyum bahagia saat menyapa semua tamu.

Bagaimana dia bisa begitu tenang padahal aku sudah hampir mati di sini? Shin Hye berbicara pada dirinya sendiri dan tidak menyadari kalau dia menatap suaminya sendiri beberapa saat.

"Berhenti menatapku dan sapalah para tetua, Shin Hye."

Yonghwa mengeratkan giginya dan memperingatkan Shinhye di sela senyumnya, dengan mata masih tertuju pada para tetua. Shin Hye cepat berbalik ke depan dan membungkuk menyapa semua tetua. Upacara pernikahan berlangsung selama sekitar tiga jam, dan setelah penyelenggaraan upacara pernikahan berakhir, Shin Hye segera menarik napas panjang dan berjalan ke sebuah kursi kosong. Shin Hye mendengus pelan sambil ia mulai memijat kakinya yang sudah mulai sedikit terasa sakit.

"Aish, aku tidak merasa sakit sama sekali saat aku harus memakai sepatu hak tinggi selama bekerja."

Shin Hye mengumpat pada dirinya sendiri dan sedikit mengangkat gaun pernikahannya, untuk memijat titik yang sakit di kakinya. Saat memijat kakinya yang sakit, mata Shinhye seketika memandang ke arah suaminya yang baru dinikahinya, yang kini berbicara dengan rekan-rekan kerjanya, sekelompok tentara rendahan tentunya, dan untuk sesaat Shin Hye kehilangan kata-kata. Sebagian besar rekan kerja Yonghwa bukan orang Korea melainkan orang Amerika, dan Shin Hye sedikit bingung saat dia melihat Yonghwa berbicara dengan tentara lain dengan bahasa Inggris yang sangat lancar, dan kadang-kadang berbicara kembali dalam bahasa Korea. Shin Hye mulai meragukan apa Yonghwa benar-benar seorang tentara. Yonghwa mengendarai Wrangler, Yonghwa membayar gaun pengantinnya dengan kartu kredit dan Yonghwa bahkan memiliki sebuah kondominium.

My Husband is A SoldierTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang