29) ㅡCan We?

127 15 2
                                    

Ten menyandarkan badannya dan menatap jalanan dengan lesu seolah jalanan di depannya tak memiliki sesuatu untuk diperhatikan.

"Jadi kau tentang Johnny dan aku?"

"Hm, aku tahu setelah kalian berpisah, maafkan aku, aku sangat takut kau menjadi menolak kehadiran hyungmu yang pulang setelah bertahun-tahun jadi aku menganggap tidak pernah tahu tentang kalian meski akulah yang membuat kalian jadi seperti ini"

Gelengan kecil pada sandaran kursi itu Taeyong tangkap melalui pantulan spion namun ia tak mengerti maksud sang adik.

"Sudah lebih baik aku menganggap kau tidak mengatahuinya jadi aku tak perlu bercerita padamu, Hyung"

Taeyong menepikan mobilnya, membuka jenndela di sebelah Ten saat mereka memasuki jalanan menuju daerah rumah mereka yang lebih sepi dan dekat dengan lapangan hijau. Berharap angin sore dapat menennagkan Ten.

"Tetap saja aku bersalah, maafkan aku, aku yang membuat Johnny pergi ke Amerika demi mempertahankan kekuatan keluarganya di sana. Kau tidak marah padaku?"

Ten melepaskan sabuk pengamannya dan menyandarkan kepalanya pada sisi jendela yang terbuka. Ia menggeleng, "Aku bahkan tidak marah padanya yang tidak mengatakan alasan apapun padaku dulu"

"Kau tidak marah padaku karena kau menghormatiku sebagai Hyungmu?"

Ten mengangguk tanpa membalikkan badannya, ia menikmati angin yang menerpa wajahnya hingga menggoyangkan anak rambutnya.

"Dan apa kau tidak marah padanya karena kau mencintainya?"

Satu pertanyaan itu membuat Ten kembali menegakkan diri, ia kemudian hanya menatap jalanan dengan menyedihkan seolah aspal di sekitar mobil kakaknya memiliki kisah memilukan seperti miliknya.

"Setiap kali aku berpikir apakah aku mencintainya? rasanya begitu sakit di dada, Hyung. Rasanya seperti menekan hatiku hingga aku tidak mengatakan apapun"

🪐🌾💫

Setelah tenang Ten pergi menemui Kun, menceritakan harinya yang panas dan dingin dalam satu waktu karena berhasll merekam film dengan channel swasta besar namun juga berhasil merasa hancur karena bertemu mantan kekasihnya.

"Kau apa?!"

"Saat aku mengajukan cuti dulu, aku pergi menemui Johnny"

Kisahnya merasa semakin mengenaskan ketika menyadari bahwa ia tidak lebih mengetahui tentang kishanya dibanding oleh sahabatnya.

"Kau mengathui tentangnya kenapa tidak mengatakannya padaku?!"

"Apa jika kau mengetahuinya kau akan pergi menemuinya?" Kun bertanya dengan keterdiaman Ten sebagai jawabannya.

"Tidak, kan? aku melakukannya karena melihatmu yang begitu terpukul bahkan setelah lebih dari dua tahun ia meninggalkanmu, aku harus memilih treatment apa yang tepat untuk kuberikan padamu atas kepergiannya maka dari itu aku mencari tahu tentangnya, dan hari aku mengisi cutiku dengan menemuinya setelah berhasil menghubunginya karena menemukan kontaknya di bulan yang sama dengan kelulusanmu hari itu"

Ten menatap Kun tidak percaya atas tindakan yang tidak pernah dipikirakannya sekalipun, Kun menyentuh kedua bahunya, "Kau bertanya-tanya kenapa aku bertindak seajuh ini untuk melindungimu, kan? tidak hanya aku, Tae hyung, Tern, mereka menyayangimu dan kami ingin yang terbaik untukmu, kami hanya ingin kau bahagia, maka dari itu jika kau menemukan kebahagianmu aku harap kau mengejarnya dan tidak akan melepaskannya"

🌾🪐💫

Rumah yang didominasi warna putih itu nampak mewah dengan perabotan mahalnya, selain mewah karena peralatan rumah tangganya, apartemen tersebut juga berisi teriakan seorang anak laki-laki yang gemar berlarian, kali ini ia membawa buku di kedua tangannya.

[ ✔️] Roomate But Kissing || JohntenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang