26) ㅡChaos

101 13 2
                                    

Ten menggeliat tak nyaman di atas tempat tidurnya, ponselnya menunjukkan jam yang memberitahukan bahwa ia telah terpejam selama dua jam lamanya.

"U-uh sakit sekali" gumamnya seraya beranjak menuju kamar mandi. kakinya terseok menuju ruangan di sebelah dapur tersebut, pikirannya kalang kabut tiap kali badannya terasa remuk akibat bergumulan panas dengan Matthee. Selalu. hal itu membuat Ten merasa aneh dan sakit dalam satu waktu hingga memilih untuk tidak memikirkannya karena akan menyita waktu dan pikirannya. Merepotkan, pikirnya.

Setelah berganti pakaian Ten menuju dapur, badannya kembali segar meski sakit dan pegal itu masih menghinggapi punggung hingga bokongnya.

"Bukankah aku membeli ini sudah lama sekali?" monolognya, ia mengeluarkan sebotol alkohol dari laci dapur.

"Bodoh, tidak ada siapapun di sini" Ten melihat sekitarnya dan baru menyadari tidak ada Matthew ataupun Kun di Studio, hanya ia seorang diri, Mathew pasti sudah pergi sejak ditinggalkan Ten menuju alam mimpi. 

Ten menghela napas lalu bergerak mencari sesuatu untuk di makan, ia menyalakan air fryer untuk memanaskan fries instan yang ia miliki di freezer. Ten menyalan musik klasik di ponselnya untuk menemaninya makan snack tengah malam.

Tegukan anggun dari gelas panjang itu mengaliri kerongkongan Ten bahkan tanpa sadar menikmatinya tanpa kerapian hingga membuatnya membasahi leher hingga bajunya.

"Ini..."

Ten menyesapi rasa alkohol dengan ekspresi bertanya-tanya namun juga terkejut, tangannya tidak berhenti mencomot kentang saus di depannya dengan tangan lain membalik-balik botol alkohol yang nampak mahal.

"Pinot Noir?"

Ten tersenyum, tidak, senyumnya melebar lalu memeluk botol tersebut, "Aku suka sekali Pinot Noir"

Suaranya yang cukup serak menjadi lebih tidak jelas saat minyak dan alkohol bersatu di kerongkongannya, dingin dari es yang ditambahkan di gelasnya semakin membuat kondisinya buruk. Saus merah yang mengandung banyak MSG turut mendukung buruknya pilihan snack tengah malam Ten.

Krsakk Srakk.

"Ten?"

Denting gelas diletakkan dengan kasar pada meja menarik perhatian pria dengan kemeja lengan pendek tersebut, Kun datang dengan bingung menjinjing tasnya menuruni tangga menuju suara dari lantai bawah.

"Terkadang rasanya seperti kacang tanah tapi terkadang juga seperti sari buah, tidakkah itu aneh, John? Tapi kenapa kau bengitu menyukai arak buatan ayahku?"

Kun menarik bahu Ten hingga seketika temannya itu menghadapnya, penampakan pertama yang Kun lihat adalah... Kacau.

Tatapan yang tadinya bingung karena adanya suara dari arah bawah kini berubah menjadi panik dan terkejut. Otaknya memutar cepat apa yang terjadi pada Ten hingga kekacauan itu terlihat mengerikan.

Semengerikan temanmu yang sudah menginjak usia 27 tahun dijumpai berbicara seorang diri dengan mulut berhias saus dan meja kotor dengan tumpahan air, es batu, dan kentang goreng yang dicacah oleh tangan nakal Ten.

"Oh! Ada teman bunny huggy di sini! Kun bear bear apa kau akan tinggal malam ini? tapi kau bilang akan pergi dengan YangYang malam ini... atau kemarin? sepertinya itu besok?"

Kun meraih ponsel Ten yang berada di ujung lalu mencari-cari sesuatu di dalamnya sebelum menyimpannya dengan kasar di atas kotak tisu sebagai tempat aman bagi ponsel diatas meja.

"Apa yang terjadi?" 

Ten yang bingung dengan sikap dingin Kun hanya menggidikkan bahu lalu mengusapkan pipinya pada gelas wine di tangannya, senyumnya meninggi hingga matanya hilang di balik senyuman tersebut.

[ ✔️] Roomate But Kissing || JohntenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang