Bab 18

391 29 1
                                    

Mobil keluarga Bagaskara sudah berada di pekarangan rumah, di dalam mobil tidak ada percakapan apapun. Nabila hanya menyandarkan kepalanya ke kursi air matanya terus saja mengalir tanpa suara. Veranda melihat Nabila dari kaca depan mobil ada rasa marah yang terbersit di hatinya tapi rasa kasihan juga mendominasi hati Veranda. Ayana yang melihat Veranda hanya memperhatikannya dari jauh, dia sadar betul Veranda sekarang sedang marah, sesekali dia melirik ke arah Nabila untuk melihat keadaan nya.
Veranda membuka pintu mobil dan kembali menarik tangan Nabila dengan cukup keras.

" Keluar kamu Nabila" Veranda menggenggam tangan Nabila dan menariknya keluar dengan cepat. Ayana yang melihat itu mencoba mencegah Veranda.

" Kak udah kak kasihan dek ay nya kak Ve " Ayana memeluk Veranda

" Ay lepasin kak Ve atau kamu-"

" Ve udah lepasin Nabila, Melodi menggenggam tangan Nabila dan membawanya sedikit menjauh dari yang lain " melodi membawa Nabila ke kamarnya

" Dek ay kok jadi gini sih sayang" melodi melihat Nabila dan menangkupkan kedua tangan nya di pipi adeknya seketika pandangan Nabila terpokus ke Melodi

" Hikss....hikss...hiksss maafin ayuuu kak, ayu udah melakukan kesalahan besar ma....af kak" suara Nabila tersengal-sengal dengan air mata yang terus mengalir. Nabila memeluk perut kakaknya sementara Melodi masih di atas kasur, Nabila belum merespon apapun perlakuan dari Nabila. " Kamu sudah keterlaluan Nabila " ucap melodi mengintimidasi Nabila. Mendengar perkataan Melodi, Nabila semakin kuat memeluk Melodi.

" Kak....na....bi...la.....sjsis....sjsjns..m.sjjsk....." sudah tidak tedengar lagi apa yang di ucapkan Nabila karena Nabila sangat merasa bersalah. Nabila lebih suka di marahi seperti yang Ve lakukan jadi tau harus berbicara apa, berbeda dengan Melodi yang membuat Nabila terintimidasi dan sangat merasa bersalah. Melodi melepas paksa pelukan adeknya itu, dia tak menggubris apapun yang Nabila ucapkan saat ini, sebelum meninggalkan kamar Nabila, Melodi kembali menoleh ke arahnya " kamu Nabila Ratna Ayu Bagaskara renungi kesalahan kamu, selesai makan malam kita bicara di kamar kak Mel " ucap melodi. Jantung Nabila seperti berhenti seketika, belum pernah seumur hidupnya melodi memanggil namanya secara lengkap seperti ini sebesar apapun kesalahan nya, memang tidak dengan suara yang tinggi tetapi perasaan takut dan bersalah sangat menyelimuti Nabila. Setelah berbicara seperti itu melodi menutup pintu Nabila dan meninggalkan nya dikamar sendirian. Dia berlari ke arah kamarnya dan menutup pintu dengan sedikit keras sampai adek-adeknya yang di bawah mendengar suara pintu terbanting.

" Kak Mel kenapa kak Ve ?" Tanya Shani dia tahu betul apa yang sekarang sedang terjadi di keluarganya karena Ayana sudah menceritakan semua ke adek-adeknya.

" Kak Mel ngak papa, mungkin kak Mel lagi butuh waktu untuk sendiri jadi kita jangan ganggu kak Mel dulu ya" ucap Veranda

Bagaskara sisters melihat kearah jam rasanya mereka sudah sangat telat sekali untuk makam malam. Karena keluarga mereka tidak pernah melewatkan jam makan bersama dan kebetulan juga Ve tidak suka kalau mereka skip jam makan makan. Ve pun menyuruh semua adek-adeknya untuk menuju ruang makan dan dia sendiri akan memanggil Melodi.

" Adek-adek ke meja makan gih, kita makan dulu ya setelah itu baru boleh istirahat " ucap Ve datar memandang adek-adeknya

" Iya kak Ve " ucap Gracia merangkul tangan Shani dan Shanju ke meja makan.

Sementara Ve menyusul Melodi ke kamar " kak Mel makan dulu yok, adek adek udah nunggu di bawah " ajak Ve

" Adek-adek belum pada makan ya Ve, hmm kalau gitu kamu duluan aja ke bawah kak Mel mau siap-siap dulu" Veranda yang mendengar itu kembali menutup pintu kamar nya dan beralih ke kamar Kinal dan Ayana untuk mengajak mereka makan bersama. Setelah Veranda mengajak Ki dan ay dia melihat pintu Nabila. Bagaimana pun amarahnya Veranda saat ini tak tega rasanya dia membiarkan adek bungsunya kelaparan.

Clekkk.....
Saat pintu dibuka terlihat tubuh seseorang yang tertidur di tutupi selimut ke seluruh tubuhnya. Melihat itu Veranda mendekat ke arah Nabila dan memperbaiki selimutnya, dia menurunkan selimut Nabila sampai ke dadanya agar adeknya tidak sulit bernapas. Setelah itu Veranda mengelus kepala Nabila dan meninggalkan kembali Nabila di kamarnya. Dia tahu betul adek nya ini tipe yang over thingking jadi untuk menghadapi sebuah masalah itu belum bisa dia selesaikan dengan baik.( Maklum anak bungsu )

Ve yang turun dari lantai 2 sudah melihat semua keluarganya  berkumpul, saat sampai di meja makan dia duduk dan membiarkan melodi mengambil dahulu makanan yang telah di siapkan bibinya. Veranda membuka pembicaraan

" Kak Mel tadi Ve ke kamar dek Ayu, anaknya lagi tidur, Ve gak tega bangunin " ucap Veranda

" Ya udah gak papa biarin aja dulu istirahat satu atau dua jam, kak Mel udah bilang kita akan ngobrol sama Nabila di kamar kak Mel " Melodi berkata pelan tetapi masih bisa didengar adek-adeknya

" Kinal sama Ayana ikut ya kak " ucap Kinal

" Ikut kemana ?" Tanya Melodi

" Gak usah biar Kak Mel sama Ve aja " bantah Melodi

" Kak Kinal ikut ya, lagian kan pasti ada sangkut pautnya masalah Nabila dengan sekolah, atau dengan teman-teman, untuk memastikannya Kinal boleh ikut ya kak" bujuk Kinal

" Ya udah kalau gitu boleh " jawab Melodi

" Kami kak" ucap Shanju

" Ini kenapa semua pada mau ikut sih" kesal Veranda

" Karena Nabila adek kita semua kak, kami sebagai kakak juga harus tau kenapa dengan Nabila, ada yang salah kah dengan cara kita mengajarkan nya atau ada apa selain itu" ucap Shanju

" Udah udah gak usah debat lagi, sekarang makan ntar semua ikutan aja, tapi ingat jangan ada yang emosi, jangan ada yang main fisik, atau jangan ada yang berkata kasar" melodi menekan semua kata-kata yang dia keluarkan. Mendengar itu adek-adeknya Melodi sudah paham dengan apa yang diucapkan kakaknya .

Setelah makan melodi meminta bibi menyiapkan makanan untuk Nabila dan segelas susu serta air putih, walau bagaimana pun marahnya dia ke Nabila rasa sayang lebih mendominasi apalagi Nabila adek kecilnya yang selalu dia manja.

" Bi tolong siapin makanan buat dek Dek Ayu  ya" ucap Melodi

" Siap non Mel" ucap bibi

Bibi sudah menyiapkan dan memberikan nya ke Melodi, Melodi meminta Shanju untuk membangunkan Nabila karena dia tau kalau Veranda ataupun Kinal yang dia suruh takutnya mereka kebawa emosi.

" Nju kamu bangunin dek Ayu ya, bawa ke kamar kak Mel " ucap Melodi

" Iya kak Mel" Shanju pun pergi ke kamar Nabila, dia melihat adeknya itu masih tertidur, dengan pelan dia membangunkan Nabila yang kelihatan sangat lelah, terlihat di lengan Nabila sedikit ada lecet karena genggaman Veranda yang terlalu keras saat menariknya tadi.

" Dek Ay bangun dulu yuk, kak Mel mau ngomong dikamarnya" ucap Shanju. Mendengar itu tanpa aba-aba Nabila terbangun, karena sebenarnya Nabila hanya mengistirahatkan badannya, saat Veranda masuk tadi dia juga tidak tidur tetapi dia sangat takut sekedar membuka matanya melihat siapa yang datang.

" Iya kak, Ayu ganti baju dulu ya kak, sekalian cuci muka kak Shanju duluan aja kak, ntar Ayu nyusul " ucap Shanju. Mendengar itu Shanju meninggalkan Nabila di kamarnya dan pergi ke kamar Melodi.

Clekkk............









❤️❤️❤️❤️❤️

Done ya guys, heheheh ntar malam di up lagi, ini lagi riweh soalnya lagi main bareng kucing, makasih yang sudah setia menunggu tulisan ini, aku sayang banget sih sama yang bacaain tulisan ini walaupun harus sabar karena nulis ini butuh banyak banyak baca karena takut alurnya ngebosanin, ziziizzi.   I love all, sayang banyak banyak.

Harmoni Indah Kembali Pulang [ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang