Cristy masih setia menunggu Nabila untuk sadar dari tidurnya, raut wajah Cristy mulai kelihatan kelelahan, sudah dapat dipastikan bocil satu ini tidak tidur semalaman menemani Nabila di ruang rawatnya. Cristy memegang tangan Nabila yang tak terpasang infus, terlihat dari guratan wajah Nabila anak ini menahan rasa sakit
" Bil, bangun dong, katanya kamu mau selalu bareng sama aku, ini gimana konsepnya sih, kita bareng tapi kamu nya tidur akunya disini duduk doang, kamu jawab dong aku ngomong, kalau kamu mau debat sama aku seharian ayo deh aku ladenin dari pada kamu tiduran gini terus " ucap Cristy
" Aduh percuma juga aku ngomong sendiri, Nabila nya masih belum sadar-sadar juga " ucap Cristy
" Sshht....cris" ucap Nabila akhirnya sadar setelah keluar dari ruang ICU
" Bil kamu sadar juga akhirnya, aku panggilin kak Ve dulu ya, ada yang sakit gak, kamu yang kuat ya, aku aduh aku ngapain ya " ucap Cristy
" Cris kk-kepala aku sakit " ucap Nabila pelan memegangi kepalanya
Saat Cristy hendak keluar, Veranda dan Melodi berjalan ke arah ruangan Nabila " kak Ve bila nya udah sadar kak " panggil Cristy, Veranda yang melihat Cristy pun bergegas keruangan Nabila
Veranda dan melodi mendekat ke brankar Nabila, Veranda mencium hangat kening Nabila " sayang kamu udah sadar, kak Ve periksa dulu ya " ucap veranda
Veranda memeriksa keadaan Nabila, untuk sekarang perlahan-lahan kondisinya mulai membaik tetapi harus di pantau 24 jam oleh dokter untuk memastikan kondisinya selalu stabil
" Kak Ve " ucap nabila
" Iya dedek kenapa sayang, ada yang gak enak, atau ada yang sakit ?" Tanya Veranda
" Kepala ayu sakit kak Ve , hiks....hiks kenapa sakitnya gak hilang hilang ya kak " ucap Nabila
" Adek nya kak Ve kan kuat, besok kita mulai kemo nya ya, dek ayu siap kan sayang " ucap Veranda
Nabila melirik ke arah Melodi, timbul perasaan takut dirinya " kak Mel dek ayu takut " ucap Nabila
" Dedek tenang aja kan disini ada kak Mel, ada kakak yang lain, jadi dedek harus kuat ya " ucap melodi
" Harus besok banget ya kak kemonya ?" Tanya nabila
Veranda tau ketakutan Nabila akan tindakan kemoterapi yang akan dia hadapi, Veranda menggenggam tangan nabila dan memberi adiknya ini kekuatan " dek ayu sayang kan sama kakak dan Cici, dek ayu mau kan berjuang bareng-bareng sayang" ucap veranda
" Tapi ayu takut kak Ve kak Mel " keluh Nabila
Melodi kali ini mendekat ke Nabila
" apa yang dek ayu takutkan, coba kasih tau kak Mel "" Hm dek ayu takut sakit " ucap Nabila
Veranda dan melodi saling melirik
" gini deh kak Ve akan berusaha untuk dek ayu gak merasakan sakit gimana " ucap Veranda yang dia tau efek dari kemoterapi itu akan muncul setelah kemoterapi itu sendiri berlangsung" Hm kak Ve janji ya kak " ucap Nabila
" Iya kak Ve janji kok sayang " ucap Veranda
" Dek ayu ngantuk kak Mel, kak Ve, mau tidur aja " ucap Nabila kali ini, dan melodi menemani Nabila untuk istirahat, malam ini Nabila di rumah sakit hanya ditemani melodi, Shanju kondisinya yang sekarang lagi kurang sehat dilarang untuk ke rumah sakit oleh ayana dan Veranda sementara Cristy, Shani dan Gracia mereka harus sekolah dan melodi tidak mengizinkan lagi meraka untuk izin, sementara Ayana besok ada kelas pagi dan Kinal pun ada urusan di sekolah.
Suasana malam yang hening menemani Nabila yang tiba-tiba terbangun karena rasa sakit dikepalanya kembali terasa. Rasa sakit yang selama ini menemaninya dan merangkap menjadi temannya seolah tak mau pergi dari tubuhnya
Nabila berusaha sekeras mungkin menahan rasa sakit itu. Nabila bahkan meremas piyama tidur nya yang dia kenakan, manyalurkan rasa sakitnya agar tak menimbulkan suara yang bisa membangunkan melodi yang lagi tertidur di kursi samping ranjangnya
Raut kelelahan terlihat jelas dari wajah kakaknya ini, saat pagi harus ke kantor dan malam hari menjaga dirinya menjalankan kewajiban sebagai seorang kakak. Jam sudah menunjukkan pukul tiga pagi, Nabila sangat tau diri agar tidak lagi merepotkan orang lain, namun semakin dia menahan dirinya rasa sakit itu semakin menjadi-jadi dikepalanya, ditambah Nabila sedikit kesulitan untuk bernafas, kali ini Nabila kembali sangat kesakitan dan satu ringisan kecil keluar dari mulutnya
" Ssshhh"
Hanya dengan suara itu mempu membangunkan melodi yang sedang tertidur. Kesadaran melodi seketika langsung terkumpul saat melihat adik bungsunya ini kesakitan
" Ada yang sakit sayang? Kakak panggilin kak Ve ya " panik melodi
Saat melodi ingin menekan tombol emergency Nabila menahan tangan melodi agar tidak lagi merepotkan kakaknya yang lain dan mengeluarkan senyuman termanisnya
" Gapapa kok kak, hanya pusing sedikit ntar juga sembuh sendiri sakitnya " ucap Nabila
Bohong sekali jika Nabila mengatakan hal tersebut, nyatanya sakit dikepalanya semakin membuat keringat terus mengalir di dahinya. Namun dengan seluruh tenaga yang tersisa Nabila mencoba untuk terlihat baik-baik saja dan tidak ingin membuat kakaknya khawatir
Tak ingin membuat melodi khawatir dan panik, Nabila meraih tangan melodi untuk mendekat ke arahnya
" Disini kak, temenin dedek tidur " Nabila menepuk bad nya sendiri untuk meminta melodi menemaninya tidur
Melodi menaiki brankar Nabila pelan, Dia tidak ingin menyakiti Nabila karena masih ada infus yang terpasang di tangannya, setelah mendapat posisi yang nyaman tangan melodi mengusap kepala Nabila dengan lembut berharap hal ini dapat membuat Nabila lebih tenang
Nabila memejamkan matanya, merasakan setiap sentuhan yang diberikan melodi. Saat merasakan lebih baik Nabila mencoba tertidur sampai dia jatuh ke alam mimpinya, melodi memandangi wajah damai Nabila yang sudah terlelap, ada rasa takut yang selalu menghampiri melodi, bagaimana jika suatu saat adiknya ini tidak ada lagi disampaikannya dan pergi meninggalkan mereka semua, bagaimana jika nanti Nabila tidak lagi membuka matanya, apa yang akan terjadi pada dirinya dan adik-adiknya yang lain apakah mereka kuat
" Kakak tau apa yang kamu rasakan sekarang sayang...tapi untuk kali ini biarkan kakak egois kepada kamu, kakak gak mau kamu pergi, kuat-kuat ya sayang untuk kemoterapinya besok, Kak Mel akan selalu ada buat kamu dan gak akan membiarkan kamu menahan rasa sakit ini sendirian sayang " melodi mengecup kening nabila sedikit lama dengan air mata yang sedikit mengalir untuk kesekian kalinya
❤️❤️❤️❤️❤️
Done ya guys, lagi capek banget nih kemarin seharian ada kegiatan diluar kampus mana skripsi menyerang otak ini, hehehe semangat ya guys 🤣
KAMU SEDANG MEMBACA
Harmoni Indah Kembali Pulang [ END ]
Ficção AdolescenteMengisahkan 8 orang kakak adik yang hidup saling menyayangi dan berkecukupan tetapi di setiap perjalanan hidup dan kebagian mereka ada hal yang tak terduga yang terjadi dalam keluarga mereka, apakah kebahagian atau kematian.